TRIBUNHEALTH.COM - Gangguan ereksi adalah masalah medis yang serius karena dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan.
Ini bisa menimbulkan stres, kecemasan, dan masalah emosional lainnya.
Selain itu, gangguan ereksi juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, atau gangguan hormonal.
Baca juga: BLT Mitigasi Kapan Cair 2024 Telah Diumumkan, Ini Jadwal Pencairan Bantuan Rp 600 Ribu
Jika tidak ditangani dengan serius, gangguan ereksi juga bisa mempengaruhi hubungan interpersonal seseorang, termasuk hubungan romantisnya.
Hal ini bisa menyebabkan konflik, ketegangan, dan bahkan keretakan dalam hubungan tersebut.

Oleh karena itu, penting bagi seseorang yang mengalami gangguan ereksi untuk mencari bantuan medis segera.
Dengan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai, banyak kasus gangguan ereksi dapat diatasi dan kualitas hidup dapat dipulihkan.
Gangguan ereksi, yang umumnya dikenal sebagai disfungsi ereksi, bukan hanya masalah yang berdampak pada kepuasan seksual semata.
Menurut dokter, gangguan ereksi bisa menjadi tanda atau gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius.
Baca juga: 5 Manfaat Ajaib Kulit Jeruk untuk Kecantikan, Jangan Langsung Dibuang
dr. Binsar Martin Sinaga, seorang ahli seksologi medis, menjelaskan bahwa gangguan ereksi tidak selalu dapat diatasi dengan konsumsi vitamin atau obat kuat semata.
Seiring dengan perkembangan dalam bidang kedokteran seksual sejak tahun 1980-an hingga 1990-an, ditemukan obat-obatan seperti erektogenik yang pada awalnya dapat membantu memperkeras ereksi.
Namun, penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa gangguan ereksi sering kali terkait dengan masalah pembuluh darah yang mengalami kerusakan.
Hasil penelitian selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa konsumsi obat erektogenik hanya memberikan efek sementara dan dalam jangka panjang tidak efektif.
Lebih dari itu, obat-obatan semacam itu juga dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung.
Baca juga: Pemeriksaan dan Derajat Keparahan Hemofilia: Pentingnya Memahami Gangguan Pembekuan Darah
Dalam upaya mengatasi masalah ini, pendekatan pengobatan saat ini telah berubah.
Konsep "one day" telah diperkenalkan, di mana obat dikonsumsi sekali sehari dalam jangka waktu tertentu untuk memperbaiki kesehatan pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di penis.

Dengan memperbaiki kondisi pembuluh darah, diharapkan ereksi dapat pulih secara alami dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesehatan jantung dan otak secara keseluruhan.
Baca juga: Hemofilia: Penyakit Keturunan yang Mengganggu Proses Pembekuan Darah
dr. Binsar menekankan bahwa pendekatan terhadap pengobatan masalah kesehatan seksual saat ini lebih terarah, lebih baik, dan lebih terjangkau.
Dengan demikian, penting bagi pria yang mengalami gangguan ereksi untuk mencari perawatan yang sesuai dengan penyebab yang mendasarinya, bukan hanya untuk kepuasan seksual tetapi juga untuk kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga: 4 Alasan Mengapa Strawberry Bukan Hanya Enak, Tapi Juga Baik untuk Kesehatan
Informasi yang disampaikan oleh Dr. Binsar Martin Sinaga disarikan dari tayangan YouTube Warta Kota Production dalam program Kesehatan Seksual edisi 21 Juli 2022 dan dilaporkan oleh Tribunhealth.com.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.