TRIBUNHEALTH.COM - Sajian khas Lebaran seperti kue kering, opor ayam, dan ketupat memang menjadi hidangan yang sangat dinantikan oleh banyak orang.
Namun, bagi penderita diabetes, mengonsumsi makanan-makanan tersebut perlu diperhatikan dengan cermat.
Menurut dr. Syahidatul Wafa, SpPD, seorang spesialis penyakit dalam, mengonsumsi makanan khas Lebaran mungkin masih bisa dilakukan, namun harus dengan porsi yang terkontrol dan sebaiknya setelah berkonsultasi dengan dokter.
dr. Wafa menekankan pentingnya memperhatikan kebutuhan kalori tubuh, terutama bagi penderita diabetes, saat menyantap hidangan Lebaran.
Baca juga: 5 Minuman Herbal Ramah Diabetes yang Terbukti Membantu Mengontrol Kadar Gula Darah

"Memang ini salah satu tantangan untuk kita semua saat hari raya, asupan kalori lebih tinggi dari kebutuhan barangkali juga lebih tinggi dari hari-hari biasa karena makanannya enak-enak," ujarnya dalam laman Kompas.com dengan judul "Tips Aman Mengonsumsi Sajian Lebaran untuk Penderita Diabetes"
Dia juga menjelaskan bahwa tubuh individu yang tidak mengidap diabetes memiliki mekanisme alami untuk mengontrol asupan kalori dengan memproduksi insulin.
Namun, pada penderita diabetes, tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup, sehingga dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Baca juga: Libur Nasional April 2024 dan Kalender Hijriah Lebaran
Untuk mengatasi hal ini, penderita diabetes perlu memperhatikan dosis obat atau insulin yang mereka konsumsi.
Jika penderita diabetes sulit mengendalikan asupan makanan saat Lebaran, dr. Wafa menyarankan untuk meningkatkan dosis obat atau insulin.
"Misalnya ada yang mendapatkan obat-obatan yang minum, ada kemungkinan dosisnya perlu dinaikkan, apalagi yang mendapatkan insulin.
Kalau mendapatkan insulin misalnya, kalau makannya lebih banyak dari biasanya, dosis insulinnya bisa dinaikkan agar gula darahnya tidak terlalu tinggi," paparnya.
Dengan demikian, meskipun penderita diabetes masih bisa menikmati sajian khas Lebaran, penting bagi mereka untuk tetap memperhatikan jumlah konsumsi makanan dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengatur dosis obat atau insulin yang tepat.
Ini adalah langkah penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul akibat diabetes.
Baca juga: Puasa ke Berapa Malam Lailatul Qadar? Berikut Jadwal dan Ciri-cirinya
Lebih lanjut, dr. Wafa yang berpraktik di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo menganjurkan agar para penderita diabetes berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan penyesuaian dosis obat.

Hal ini bertujuan agar takaran obat yang diterima tetap sesuai dengan kebutuhan tubuh pasien diabetes.
"Sebaiknya untuk pasien diabetes ada konsultasi dengan dokter secara khusus sehingga penyesuaian obat ini bisa pas karena setiap pasien berbeda-beda penyesuaian dosis obatnya dan waktu makan obatnya, sesuai dengan kontrol gula darahnya," katanya.
Lebih lanjut, dokter tersebut juga menekankan pentingnya menjaga kadar gula darah dengan membatasi konsumsi makanan dan minuman manis.
Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kondisi yang dapat memicu kegawatan pada penderita diabetes.
Baca juga: 5 Keuntungan Konsumsi Buah Murbei Selain Mengontrol Gula Darah, Bisa Menurunkan Kadar Kolesterol
Dengan demikian, konsultasi dengan dokter secara berkala dan membatasi konsumsi makanan serta minuman manis merupakan langkah-langkah penting dalam pengelolaan diabetes untuk menjaga kesehatan dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.