TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes merupakan masalah kesehatan yang tidak bisa dianggap sepele.
Tak hanya orang dewasa saja, anak-anak pun bisa mengalami diabetes.
Berpuasa memiliki banyak manfaat untuk penderita diabetes.
Baik bagi orang dewasa maupun anak-anak, tentunya ada hal yang harus diperhatikan saat berpuasa.
Berikut tips puasa bagi anak penderita diabetes.
Di agama islam, beberapa kategori yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa seperti pelancong, anak kecil, lansia, orang sakit, ibu hamil dan menyusui.
Baca juga: 10 Manfaat Sereh untuk Kesehatan: Turunkan Tekanan Darah, Gula Darah hingga Menjaga Kadar Kolesterol
Lantas, bagaimana dengan anak penderita diabetes melitus tipe 1.
Dilansir dari KlikDokter, beberapa ahli berpendapat bahwa menjalankan puasa saat bulan Ramadhan aman bagi penderita diabetes melitus tipe 1, baik pada anak yang sudah besar ataupun remaja.
Syaratnya, anak harus memiliki kontrol glikemik yang baik, teratur monitoring sendiri dan puasa di bawah pengawasan dokter.
Bagi anak usia di atas 8 tahun yang mengalami diabets sudah bisa mulai diajarkan untuk berpuasa, kecuali memiliki riwayat gula darah tinggi dan pernah mengalami ketoasidosis (komplikasi diabetes yang ditandai tingginya kadar keton pada tubuh).
Baca juga: Mood Seks Cepat Berubah pada Pria, Apakah Bisa Diobati? Ini Jawabannya
Jika anak dengan diabetes hendak menjalankan puasa, simak tips berikut:
1. Diet dan Nutrisi
Penting sekali melakukan pengaturan pola diet dan nutrisi saat puasa.
Hindari makanan tinggi lemak dan karbohidrat yang banyak saat buka puasa.
Sebaiknya menu sahur seperti karbohidrat kompleks dan dimakan menjelang imsak.
Tak lupa untuk menambahkan sayur, buah, yogurt, sereal dan mencukupi kebutuhan cairan tubuh di malam hari.
2. Aktivitas Fisik
Baca juga: Rekomendasi 5 Buah Kaya Serat dan Antioksidan, Bagus untuk Menurunkan Kolesterol
Meskipun berpuasa, anak tetap disarankan untuk beraktivitas fisik rutin dan tidak berlebihan. Siang hari, setelah sholat dzuhur, anak disarankan untuk tidur. Setelah itu, anak bisa beraktivitas fisik seperti bermain sembari menunggu waktu buka puasa.
3. Priksa Status Glikemik
Pentingnya melakukan monitoring kadar gula darah secara verkala yakni sebelum buka puasa, 3 jam seteah buka puasa, sebelum sahur dan 2 jam setelah sahur dengan tujuan menyesuaikan dosis insulin.
4. Regimen Insulin
Baca juga: Solusi Gangguan Tidur pada Penderita Diabetes
Regimen insulin selama puasa harus disesuaikan, tentunya hal ini harus dikonsultasikan dengan dokter.
Pemberian dosis insulin disesuakan berat badan, aktivitas dan pola makan anak.
Jika anak semakin aktif, biasanya membutuhkan asupan insulin yang sedikit.
5. Edukasi
Edukasi berperan penting dalam upaya memanajemen diabetes pada anak. Orangtua wajib memahani cara memanajemen penanganan diabetes pada anak,s ehingga bisa memberikan pengertian pada si kecil mengenai penyakit yang dialami.
Anak harus diberi tahu mengenai penyakit diabetes yang dialami, pola makan yang dihindari dan harus dikonsumsi, juga penggunaan insulin yang akan digunakan terus-menerus.
6. Hindari Dehidrasi
Baca juga: Daftar 9 Obat Asam Urat Alami, Rekomendasi untuk Penderita Asam Urat
Orangtua harus memastikan anak cukup minum air saat sahur dan buka puasa agar terhindar dari dehidrasi.
Tentunya perlu menghindari minuman yang mengandung gula.
Saat puasa disarankan minum air putih dengan pola 2-4-2, yakni 2 gelas saat berbuka, 4 gelas setelah makan malan dan 2 gelas saat sahur.
7. Pantau Gejala Tidak Biasa
Orangtua harus mengamati anak apakah mengalami gejala tidak biasa seperti pusing, lemas, dehidrasi, perubahan suasana hati, lemah dan gangguan pencernaan.
Jika anak mengalami gejala tidak biasa, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
(TribunHealth.com/PP)