TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, menjaga kesehatan tubuh memang harus dilakukan agar terhindar dari penyakit.
Namun, terkadang ada hal yang diabaikan sehingga bisa mengalami penyakit, salah satunya adalah diabetes.
Seringkali kita beranggapan bahwa diabetes hanya dialami orangtua, rupanya hal ini keliru.
Diabetes pun berisiko dialami usia muda.
Terkait dengan penyakit diabetes, tentunya harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi.
Penderita diabetes tentu harus mengindari makanan manis, ternyata makanan asin pun wajib dibatasi.
Makanan dan minuman tinggi gula akan meningkatkan kadar gula darah dengan mudah.

Baca juga: Tak Hanya Wangi, Daun Pandan Efektif Kontrol Tekanan Darah dan Gula Darah
Namun, rupanya penderita diabetes diwajibkan membatasi makanan asin.
Melansir Tribun Manado, hal tersebut disampaikan oleh Dr. Minisha Sood, MD, ahli endokrinologi bersertifikat di Rumah Sakit Lenox Hill Northwell Health di New York City.
Pada kanal kesehatan Forbes, Dr. Minisha menjelaskan bahwa penderita diabetes harus menghindari makanan tertentu karena berdampak negatif pada kontrol glukosa darah.
Bukan hanya garam saja, penderita diabetes perlu menghindari makanan ini:
- Alkohol
- Karbohidrat olahan
- Minuman yang dimaniskan dengan gula
- Makanan yang digoreng dan makanan lain yang tinggi lemak jenuh.
Mengapa perlu menghindari garam?
Walaupun garam tidak mempengaruhi glukosa darah, dengan membatasi jumlah konsumsi garam sebagai bagian manajemen diabetes.
Pasalnya, konsumsi banyak garam bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya komplikasi.
Baca juga: Banyak yang Belum Tau Manfaat Singkong, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah
Melansir Diabetes UK, makanan banyak garam bisa meningkatkan tekanan darah.
Padahal, pederita diabetes sudah lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi yang akhirnya meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung dan penyakit ginjal.
Bukan hanya garam meja, banyak garam yang tersembunyi dalam berbagai bentuk seperti:
- Makanan olahan, seperti makanan siap saji
- Daging asin, seperti ham, bacon, dan sosis
- Camilan asin, seperti keripik, popcorn, kacang asin, dan biskuit
- Kaldu, bubuk kuah, dan kecap
- Keju
- Udang, ikan asap, dan ikan teri
- Saus tomat, mayones, acar, saus tomat
- Roti dan sereal sarapan
- Makanan kaleng yang mengandung garam
- Sup kalengan, kemasan, dan instan
- Sandwich.
Baca juga: Olahraga yang Cocok untuk Penderita Asam Urat
Batas Konsumsi Gula Garam dan Lemak
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) resmi mengeluarkan batas konsumsi gula, garam dan lemak karena alasan kesehatan.
Pasalnya, terlalu banyak makan gula, garam dan lemak berisiko meningkatkan penyakit tidak menular (PTM) seperto diabetes, tekanan darah tinggi dan jantung.
Dalam rilis resminya, Kemenkes menjelaskan bahwa dalah satu dampak konsumsi gula, garam dan lemak berlebih ialah obesitas.
Obesitas merupakan salah satu faktor penyakit tidak menular.
Hal ini menyebabkan peningkatan angka obesitas yang beriringan dengan meningkatnya penyakit tidak menular.
Data The Global Burden of Disease 2019 and Injuries Collaborators 2020 menyebutkan, PTM merupakan penyebab dari 80 persen kasus kematian di Indonesia.
Untuk menghindarinya, maka dari itu sangat penting membatasi konsumsi gula, garam dan lemak.
Baca juga: Antara Laki-laki dan Perempuan, Mana yang Paling Banyak Mengalami Asam Urat Tinggi?
Dalam rilis laman Sehat Negeriku, Kemenkes menyarankan batas konsumsi gula, garam dan lemak (GGL) per harinya sebagai berikut:
- 50 gram atau 4 sendok makan gula
- 2.000 miligram natrium/ atau 5 gram atau 1 sendok teh garam (natrium/sodium)
- 67 gram atau 5 sendok makan minyak goreng.
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Penderita Diabetes Tak Hanya Menghindari Makanan Manis, Asin Juga Wajib Dibatasi