Breaking News:

Trend dan Viral

Kebiasaan Makan yang Buruk Bisa Memicu Kadar Gula Darah Naik, Penderita Diabetes Perhatikan Ini

Diabetes adalah kondisi kronis yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi atau menggunakan insulin dengan efektif.

Penulis: dhiyanti.nawang | Editor: dhiyanti.nawang
lifestyle.kompas.com
Kebiasaan Makan yang Buruk Bisa Memicu Kadar Gula Darah Naik, Penderita Diabetes Perhatikan Ini 

TRIBUNHEALTH.COM - Sejumlah kebiasaan makan dapat berkontribusi pada peningkatan kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Peningkatan kadar gula darah, juga dikenal sebagai hiper glikemia, terjadi ketika kadar glukosa (gula) dalam darah melebihi batas normal.

Glukosa adalah sumber utama energi bagi sel-sel tubuh, dan kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Beberapa penyebab umum peningkatan kadar gula darah melibatkan gangguan pada metabolisme insulin, hormon yang membantu tubuh menggunakan glukosa.

Peningkatan kadar gula darah yang berkelanjutan dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes, terutama diabetes tipe 2.

Diabetes adalah kondisi kronis yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi atau menggunakan insulin dengan efektif.

Insulin adalah hormon yang diperlukan untuk mengontrol kadar gula darah.

Baca juga: Penis yang Terlalu Sensitif Bikin Pria Ejakulasi Dini, Wanita Sering Kesal Akibat Kondisi Ini

Peningkatan kadar gula darah yang terus-menerus dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik.

Seiring waktu, pankreas dapat menjadi lelah karena harus terus-menerus memproduksi insulin dalam jumlah besar.

Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan metabolisme gula dan akhirnya mengarah pada diabetes tipe 2.

2 dari 4 halaman

Lalu, apa saja kebiasaan makan yang memicu kadar gula darah naik?

1. Terlalu banyak makan nasi

ilustrasi seseorang yang mengonsumsi makanan manis
ilustrasi seseorang yang mengonsumsi makanan manis (freepik.com)

Terlalu banyak makan nasi dapat memicu peningkatan kadar gula darah, terutama karena nasi adalah sumber utama karbohidrat dalam diet.

Karbohidrat adalah nutrisi yang diubah menjadi glukosa (gula) dalam tubuh setelah dicerna, dan glukosa inilah yang memengaruhi kadar gula darah.

Nasi adalah sumber karbohidrat, terutama karbohidrat sederhana seperti amilosa dan amilopektin.

Ketika nasi dicerna, karbohidrat diubah menjadi glukosa dan diserap ke dalam darah.

Semakin banyak nasi yang dikonsumsi, semakin tinggi pula lonjakan glukosa dalam darah.

Nasi putih yang merupakan varietas nasi yang umum dikonsumsi, memiliki indeks glikemik tinggi.

Baca juga: Tips Ampuh Menurunkan Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi Tanpa Obat dengan Bahan Alami Ini

Ini berarti nasi putih dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah karena cepat dicerna dan diserap.

Nasi putih memiliki kandungan serat yang rendah.

3 dari 4 halaman

Serat membantu memperlambat penyerapan glukosa, sehingga nasi putih yang rendah serat dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang lebih cepat.

2. Sering konsumsi olahan daging

Sering mengonsumsi olahan daging tidak secara langsung memicu peningkatan kadar gula darah.

Namun, ada beberapa faktor yang terkait dengan konsumsi olahan daging yang dapat mempengaruhi metabolisme gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Daging olahan seperti sosis, ham, dan bacon, seringkali tinggi lemak jenuh dan kolesterol.

Konsumsi lemak jenuh yang berlebihan dapat berkontribusi pada resistensi insulin, yang dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengelola gula darah dengan efektif.

Produk daging olahan sering kali mengandung bahan tambahan, seperti garam, pengawet, dan penyedap rasa.

Konsumsi garam berlebihan dapat berhubungan dengan resistensi insulin dan peningkatan risiko diabetes.

Proses pengolahan daging, seperti pengasapan atau pengawetan dengan penggunaan bahan kimia tertentu, dapat menghasilkan senyawa-senyawa yang mungkin berhubungan dengan risiko kesehatan, termasuk diabetes.

Beberapa studi telah menunjukkan kaitan antara konsumsi daging olahan dan peningkatan risiko diabetes tipe 2, meskipun mekanismenya belum sepenuhnya dipahami.

4 dari 4 halaman

3. Makan larut malam

Makan larut malam, terutama jika makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan karbohidrat atau gula tinggi, dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.

Makan larut malam sering kali diikuti oleh periode ketidakaktifan tubuh saat tidur.

Aktivitas fisik membantu mengatur gula darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin.

Baca juga: TIPS Memilih dan Menggunakan Sunscreen yang Benar, Sesuaikan dengan Tipe Kulit

Jika sobat sehat makan larut malam dan kemudian segera tidur, tubuh mungkin tidak dapat memproses glukosa dengan efisien.

Makanan larut malam sering kali kaya lemak dan karbohidrat, terutama makanan cepat saji atau camilan yang mengandung gula tambahan.
Kombinasi lemak dan karbohidrat tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah.

Tubuh manusia memiliki ritme biologis harian dan konsumsi makanan larut malam dapat memengaruhi ritme ini.

Pada malam hari, tubuh cenderung kurang efisien dalam mengelola glukosa.

Jika seseorang sudah memiliki resistensi insulin atau diabetes, makan larut malam dapat memberikan beban tambahan pada sistem insulin yang mungkin sudah tidak efektif.

4. Kurang makan serat

Makanan tinggi serat memiliki peran penting dalam mengatur kadar gula darah.

Ketika seseorang kurang makan serat, terutama serat larut, dapat menyebabkan gula darah'>lonjakan kadar gula darah.

Serat, terutama serat larut, membantu memperlambat penyerapan glukosa dalam aliran darah.

Ketika makanan tinggi serat dicerna, glukosa diserap lebih lambat, mencegah lonjakan gula darah yang tajam setelah makan.

Makanan yang mengandung serat cenderung memiliki indeks glikemik yang lebih rendah.

Indeks glikemik mengukur seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah.

Makanan dengan indeks glikemik rendah dapat membantu menjaga gula darah tetap stabil.

Serat dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin.

Baca juga: Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Segera Dibuka Maret, Pahami Syarat dan Cara Daftarnya, Ini Linknya

Insulin adalah hormon yang membantu tubuh menggunakan glukosa.

Dengan meningkatkan sensitivitas insulin, tubuh lebih efisien dalam mengelola gula darah.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdiabeteslonjakan kadar gula darahLonjakan gula darahgula darahseratindeks glikemikgulaglukosaDaging olahanKarbohidratkadar gula darahhormonInsulinNasiDiabetes tipe 2lonjakan glukosaKebiasaan Makan yang Buruk Bisa Memicu Kadar Gula kebiasaan makan Sitoplasma
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved