TRIBUNHEALTH.COM - Ejakulasi dini adalah kondisi di mana seorang pria mengalami orgasme dan mengeluarkan air mani terlalu cepat selama aktivitas seksual.
Kondisi ini dapat terjadi sebelum atau segera setelah penetrasi, seringkali tanpa kontrol yang diinginkan, dan dapat menyebabkan ketidakpuasan baik pada pria maupun pasangan.
Waktu yang dianggap sebagai ejakulasi dini bervariasi, tetapi secara umum, jika ejakulasi terjadi kurang dari satu menit setelah penetrasi, ini dapat dianggap sebagai ejakulasi dini.
Kondisi ini dapat bersifat sementara atau kronis.
dr. Binsar menjelaskan bahwa ejakulasi dini bisa terjadi sebelum waktunya.
Baca juga: Benarkah Kandungan Retinol Bisa Mencegah Penuaan Dini? Begini Kata Dokter Kecantikan
"Nah kapan itu waktunya? tidak dihitung dengan waktu, angka tidak.
Ejakulasi dini itu dibagi tiga.
Pertama sebelum masuk ke dalam vagina pasti sudah keluar, itu namanya ejakulasi dini.
Yang kedua, belum ngapa-ngapain baru sentuh keluar, itu ejakulasi dini dan yang paling ringan itu baru satu kali dua kali tiga kali goyangan langsung keluar.
Nah itu fase ringan, tapi yang banyak terjadi di masyarakat, ejakulasi dini itu adalah yang belum masuk atau yang baru nempel sudah keluar, itu yang paling sering terjadi dan paling banyak terjadi di masyarakat," kata dr. Binsar.
Baca juga: Makanan Ini Tak Boleh Dikonsumsi saat Gula Darah Tinggi, Penderita Diabetes Wajib Tahu
Perlu diingat bahwa ejakulasi dini merupakan suatu gangguan dari proses hubungan seksual atau fase seksual dari seorang pria.
Disebut gangguan karena yang terjadi adalah ambang rangsang yang terlalu rendah, bisa dikatakan pula jika penisnya terlalu sensitif.
"Kalau pria sensitif, penisnya terlalu sensitif cepet keluar.
Cepet keluar dia, sehingga akhirnya si wanita tidak merasa puas.
Padahal orgasme seorang wanita sangat juga ditentukan oleh seberapa keras penis pasangan prianya atau suaminya.
Begitu penisnya keras dia bisa merangsang klitoris dan G-Spot yang ada di vagina istri sehingga istrinya bisa mengalami orgasme.
Kalau udah keluar duluan kan langsung lembek," tutur dr. Binsar.
Penis yang lembek seringkali membuat para wanita merasa kesal lantaran tidak merasakan kepuasan saat bercinta.
Ejakulasi dini pada pria dapat menyebabkan ketidakpuasan pada pasangan, termasuk rasa kesal pada wanita.
Baca juga: Menurunkan Kadar Gula Darah dan Mencegah Komplikasi dengan Rutin Makan Timun
Beberapa alasan mengapa ejakulasi dini mungkin membuat wanita merasa kesal antara lain:
1. Ketidakpuasan seksual
Wanita mungkin merasa tidak puas secara seksual jika pasangan mereka mengalami ejakulasi dini, karena aktivitas seksual bisa berakhir terlalu cepat sebelum mereka mencapai kepuasan penuh.
2. Ketidakseimbangan kepuasan seksual
Ejakulasi dini dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam kepuasan seksual antara pasangan.
Jika seorang pria mengalami ejakulasi dini secara teratur, pasangannya mungkin merasa bahwa kebutuhan mereka tidak terpenuhi.
3. Kesulitan mencapai klimaks
Wanita mungkin mengalami kesulitan mencapai klimaks atau merasa kurangnya rangsangan seksual karena aktivitas seksual berakhir terlalu cepat.
4. Frustrasi dan kecemasan
Pasangan wanita mungkin merasa frustrasi dan kecewa karena kondisi ini dapat menghambat keintiman dalam hubungan mereka.
5. Ketidakmampuan memenuhi harapan pasangan
Jika ejakulasi dini menjadi masalah yang berulang, pasangan wanita mungkin merasa bahwa pasangannya tidak dapat memenuhi harapan atau keinginan mereka dalam kehidupan seksual.
Baca juga: KIP Kuliah 2024 Tawarkan Kuliah Gratis bagi Siswa Terkendala Ekonomi, Cek Kriteria Ekonomi Pendaftar
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan Tribun Health program Bugar Seksual edisi 24 Desember 2023.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.