TRIBUNHEALTH.COM - Hummus merupakan olesan krim nabati serbaguna yang dibuat dengan mencampurkan buncis, tahini (pasta wijen), dan lemon.
Hummus mengandung protein nabati, serat, lemak, dan zat gizi mikro lainnya.
Selain saus, hummus dapat digunakan sebagai saus salad, olesan sandwich, hidangan biji-bijian, dan banyak lagi.
Bahan utama hummus tradisional adalah buncis (kacang garbanzo), di mana kacang ini mengandung karbohidrat kaya serat, protein, dan zat gizi mikro lainnya seperti folat dan zat besi.
Satu porsi hummus 2 sendok makan mengandung 70 kalori dan 5 gram lemak.
Baca juga: 6 Cara Alami untuk Menurunkan Gula Darah, Mudah Diterapkan Penderita Diabetes

Baca juga: Manfaat Banyak Makan Tomat, Membantu Mencegah dan Mengelola Tekanan Darah Tinggi
Manfaat Hummus untuk Kesehatan
Melansir Verywell Health, bahan-bahan hummus (kacang buncis, tahini, dan minyak zaitun) memiliki beragam nutrisi yang meningkatkan kesehatan tubuh.
Konsumsi hummus dapat memberikan manfaat berikut ini untuk tubuh.
1. Mengontrol gula darah
Konsumsi lebih banyak sayuran, biji-bijian, polong-polongan, dan kacang-kacangan dikaitkan dengan rendahnya risiko diabtes tipe 2 dan resistensi insulin.
Ketika sel otot, lemak, dan hati tidak merespons insulin dengan baik dan tidak dapat menyerap glukosa dari tubuh, darah membutuhkan lebih banyak insulin.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh fitokimia yang terdapat pada tumbuhan dan serat.
Hummus mengandung serat, yang memiliki indeks glikemik rendah dan memperlambat pengosongan lambung, dua faktor yang menurunkan gula darah setelah makan.
2. Membantu turunkan berat badan
Hummus mengandung serat, protein, dan lemak sehat.
Jika dipadukan dengan makanan rendah kalori seperti sayuran, hummus dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan, yang dapat membantu menurunkan berat badan.
Memilih hummus daripada makanan berkalori tinggi dapat membantu upaya penurunan berat badan jika terjadi defisit kalori.
Baca juga: 4 Camilan Terburuk Dapat Sebabkan Lonjakan Gula Darah, Penderita Diabetes Wajib Menghindari!
3. Baik untuk jantung
Hummus mengandung protein nabati, biasanya rendah lemak jenuhnya dan tinggi serat larut.
Pola makan rendah lemak jenuh dan tinggi serat larut dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL), sehingga mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Ditambah lagi, hummus dibuat dengan minyak zaitun, lemak tak jenuh tunggal yang membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan tahini yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan asam lemak omega-3.
4. Baik untuk usus
Serat pada hummus berasal dari buncis yang mengandung serat tidak larut, serat larut, dan pati resisten (prebiotik).
Prebiotik berkontribusi pada kesehatan usus atau mikrobioma, yang dikaitkan dengan berbagai manfaat, termasuk penurunan risiko penyakit jantung, diabetes, kanker tertentu, dan penyakit radang usus.
Baca juga: 4 Kebiasaan Baik di Pagi Hari untuk Penderita Diabetes, Dapat Turunkan Lonjakan Gula Darah

5. Mendukung kesehatan tulang
Satu cangkir buncis mengandung 114 mg kalsium, dan 158 mg magnesium.
Kalsium dan magnesium penting untuk melindungi dan membangun tulang yang kuat.
Tahini, salah satu bahan untuk membuat hummus juga mengandung kalsium, seng, tembaga, fosfor, dan selenium yang dapat membantu mencegah pengeroposan tulang.
6. Sumber zat besi yang baik
Zat besi sangat penting untuk produksi sel darah merah untuk pertumbuhan dan fungsi sel, sintesis hormon, dan perkembangan neurologis.
Buncis, tahini, dan jus lemon sering digunakan dalam pembuatan hummus.
Sebuah studi menemukan bahwa hummus yang dibuat dengan bahan-bahan ini mungkin merupakan sumber zat besi yang baik untuk membantu mengurangi risiko kekurangan zat besi, yang dapat menyebabkan anemia.
Baca juga: 6 Kebiasaan Baik di Malam Hari Dapat Menjaga Gula Darah Stabil, Penderita Diabetes Bisa Mencobanya
7. Meningkatkan kualitas diet
Para ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi 1,5 cangkir kacang-kacangan per minggu.
Memilih hummus untuk menggantikan makanan yang kurang padat nutrisi dapat meningkatkan kualitas pola makan Anda secara keseluruhan.
Para peneliti menemukan hubungan antara makan buncis atau hummus dan peningkatan kadar serat makanan, asam lemak tak jenuh ganda, vitamin A, vitamin E, vitamin C, folat, magnesium, potasium, dan zat besi dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi makanan tersebut.
8. Mengurangi peradangan
Hummus dibuat dengan tahini atau pasta wijen.
Wijen sendiri kaya akan sesamin, lignan dengan sifat antioksidan dan antiinflamasi.
Penelitian pada hewan dan laboratorium menunjukkan peran antiinflamasi sesamin dalam berbagai kondisi peradangan.
Namun, diperlukan lebih banyak studi klinis pada manusia untuk menentukan hubungan yang tepat.
Baca juga: Jalan Kaki 2 Menit Usai Makan Dapat Turunkan Kadar Gula Darah, Bisa Diterapkan Penderita Diabetes
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)