Breaking News:

Mitos atau Fakta - Menggunakan KB Tingkatkan Risiko Wanita Menderita Kanker Payudara?

Wanita memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pria, dan risiko meningkat seiring bertambahnya usia.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
Kompas.com
Mitos atau Fakta - Menggunakan KB Tingkatkan Risiko Wanita Menderita Kanker Payudara? 

TRIBUNHEALTH.COM - Kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel payudara mengalami pertumbuhan tidak terkendali dan berkembang secara abnormal.

Kanker payudara dapat terjadi pada wanita dan jarang terjadi pada pria, meskipun kemungkinannya sangat rendah.

Ini merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi di dunia.

Kanker payudara adalah kasus kanker tertinggi di Indonesia dan menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak.

Wanita memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pria, dan risiko meningkat seiring bertambahnya usia.

Baca juga: Sumber Karbohidrat Jahat yang Masih Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes dan Kelola Gula Darah

Studi menyebutkan jika kehadiran gen BRCA1 dan BRCA2 yang bermutasi dapat meningkatkan risiko.

Riwayat keluarga dengan kanker payudara atau ovarium juga dapat menjadi faktor risiko.

Lantas faktor apa saja yang meningkatkan risiko kanker payudara menurut dokter?

Faktor risiko kanker payudara

ilustrasi kanker payudara
ilustrasi kanker payudara (aceh.tribunnews.com)

Kanker payudara muncul akibat adanya pertumbuhan sel-sel yang tidak normal dan tidak terkontrol di dalam payudara.

2 dari 4 halaman

Awalnya sel ini sama seperti sel nomal.

Untuk menambah informasi, di payudara sel-sel tersebut bisa berasal dari saluran susu, kelenjar susu, maupun jaringan ikat di dalamnya.

Pasalnya faktor risiko terjadinya kanker payudara terbagi menjadi 2 kelompok.

Kelompok pertama akibat faktor hormonal, sementara kelompok kedua akibat faktor non hormonal.

Baca juga: Pola Hidup Sehat Bantu Kontrol Gula Darah Pasien Diabetes

1. Faktor hormonal

Faktor hormonal adalah faktor-faktor yang dipengaruhi oleh hormon.

"Sebagai contoh anak-anak yang mengalami haid pertama lebih awal, biasanya di usia 11 tahun atau 12 tahun.

Namun anak tersebut di usia 9 tahun sudah haid, ini merupakan faktor risiko.

Yang kedua adalah ibu-ibu yang menopausenya terlambat. Biasanya usia 50 tahun sudah menopause, namun ini di usia 55 tahun," ulas dr. Agus Sutarman.

Tak hanya itu saja, penggunaan KB baik pil KB maupun suntik KB juga merupakan faktor risiko terjadinya kanker payudara.

Baca juga: Jangan Skip Sunscreen untuk Cegah Munculnya Melasma, Penting Digunakan Setiap Hari

3 dari 4 halaman

"Keempat adalah ibu yang tidak menikah, tidak memiliki anak, tidak hamil, tidak menyusui, hal ini merupakan faktor risiko," sambung dr. Agus Sutarman.

Hal-hal tersebut merupakan faktor risiko karena berkaitan dengan hormonal.

"Bisa juga terjadi kelainan pada tumor ovarium, hal ini lantaran pabrik dari hormon estrogen adalah ovarium," pungkas dr. Agus Sutarman.

Apabila terdapat tumor pada ovaroium, maka produksinya akan terganggu, sehingga hal ini akan memberikan dampak yang tidak baik pada payudara.

2. Faktor non hormonal

ilustrasi seseorang yang mengalami kanker payudara
ilustrasi seseorang yang mengalami kanker payudara (health.grid.id)

Adapun beberapa faktor non hormonal antara lain:

- Riwayat radiasi di payudara

- Riwayat genetik

Faktor ini bisa dipengaruhi baik dari ibu, nenek, maupun keluarga lainnya.

Baca juga: Ramuan Herbal untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Perlu diingat jika semua orang memiliki potensi mengalami kanker payudara, termasuk kaum laki-laki.

4 dari 4 halaman

Hanya saja persentase pada kaum laki-lak yaitu sebesar 1 persen, hal ini karena kanker payudara sangat jarang terjadi pada laki-laki.

Kaum laki-laki terjangkit kanker payudara umumnya akan lebih agresif, dimana pertumbuhan kanker akan lebih cepat dan lebih ganas dibandingkan pada wanita.

Persentase terjadinya kanker payudara pada wanita adalah sebesar 99 persen.

Terjadinya kanker payudara pada wanita tergantung faktor risiko yang memengaruhi.

Jika wanita memiliki faktor risiko, maka kemungkinan terjangkit akan menjadi lebih besar.

Baca juga: Khasiat Timun bagi Pasien Diabetes, Bisa Bantu Menurunkan Gula Darah hingga Kelola Berat Badan

Secara umum sel kanker bisa membelah dengan cepat, sehingga akan sulit dikontrol dan bisa menyebar ke jaringan sekitarnya.

Pasalnya sel kanker juga bisa berkembang sampai organ-organ tubuh lainnya.

Penjelasan Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi, dr. Agus Sutarman yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 15 Oktober 2021.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMitos atau FaktaKanker PayudaraProgram KBFaktor Hormonal Khanduri Blang
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved