lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Tentunya sobat sehat pernah mendengar tantang ISPA.
Namun, masih banyak orang awam yang belum memahami tentang ISPA.
Sebenarnya ISPA itu apa dok?
Dokter paru di RS Hermina Pasteur, dr. Hery Irawan menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribun Jabar.
"Sebenarnya ISPA itu Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jadi infeksi saluran pernapasan akut itu biasnaya disebabkan oleh apa ya? Paling kebanyakan ya bisa bakteri, virus, polutan kayak debu gitu ya. Atau misalnya perubahan suhu, perubahan udara menyebabkan infeksi saluran pernaprasan," kata dr. Hery Irawan
Baca juga: Dipicu Api Cemburu, Kakek di Blitar Tega Habisi Nyawa Istri Pakai Besi Usai Pergoki Selingkuh
Ternyata, infeksi saluran pernapasan bisa disebabkan oleh virus, bakteri, polutan bahkan perubahan suhu.
Apa saja gejala dari ISPA?
"Ya gejalanya pertama ya batuk, nyeri dada, sesak nafas," lanjutnya
Dadanya sebelah mana dok? Kanan atau kiri?
"Bisa kiri bisa kanan. Tapi kalau infeksi paling sering ya terjadi di paru sebelah kiri," sambungnya
Untuk recoveri ISPA seperti apa dok? Apakah tidak boleh keluar rumah atau harus menggunakan masker setiap hari di luar ataupun di dalam rumah?
"Ya tergantung dari faktor pencetus, penyebab gitu ya. Kita harus mengenali dulu faktor penyebabnya baru terapinya sebenarnya," ujar dr. Hery
Baca juga: 40 Tahun Jadi Babu, Ini Alasan Anak Angkat Usir Mbah Siti Usai Diberi Sertifikat Rumah
Terapi untuk ISPA tergolong banyak.
Namun, apakah balsem atau minyak kayu putih bisa digunaan untuk terapi?
"Sebenarnya sih untuk meringankan aja ya yang bisa dilakukan di rumah atau rumah tangga gitu," jelasnya
Tentunya, untuk menjaga kesehatan paru-paru, kita harus membiasakan diri tidak 'mager' olahraga rutin.
Adakah olahraga yang memperkuat paru-paru?
"Mungkin yang simple di tengah polusi udara kayak gini, pertama kita perhatikan dulu partikel udara, ukurannya yang sudah dianjurkan oleh pemerintah atau dianjurkan oleh Kemenkes,
Baca juga: Cegah Anemia pada Remaja, Ini yang Harus Dilakukan Menurut dr. Irene
Nah, itu yang kedua ya paling tidak yang dianjurkan pada beberapa literatur kedokteran untuk lingkungan kita polusi udara yang tinggi ini, kebanyakan sih mereka menganjurkan bersepeda, terus jalan kaki. Jangan salah, jalan juga termasuk olahraga ya," sambung dr. Hery
Minimal berapa tuh?
"Paling tidak ya 30 menit ya. Yang dianjurkan sih seperti itu pada waktu kita mengalami polusi udara. Jadi bukan berarti ya tadi biasanya lari, ya berhenti lari. Tapi kita lihat dulu berapa lama kita bisa melakukan olahraga. Terus yang kedua ya kita lihat polusi udaranya seberapa tinggi, gitu." pungkasnya
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jabar bersama dengan dr. Hery Irawan Sp.P. Seorang dokter paru Rumah Sakit Hermina Pasteur.
(TribunHealth.com/PP)
