TRIBUNHEALTH.COM - Kurangnya sel darah merah atau anemia bukanlah hal yang bisa dianggap sepele.
Ternyata, usia remaja pun berisiko mengalami anemia, bukan hanya orang dewasa saja.
Apa saja yang harus dilakukan remaja untuk mencegah terjadinya anemia?
Dokter umum di RS Brayat Minulya Surakarta, dr. Maria Dorothea Irene menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com.
"Cegah anemia pada remaja yang pasti makan makanan yang banyak protein dan banyak zat besinya ya. Selain makan makanan banyak protein dan zat besi juga konsumsi vitamin, terutama vitamin C, vitamin A dan vitamin E,
Baca juga: Cara Makan Tempe dan Telur yang Benar Ala dr. Zaidul Akbar, Jangan Digoreng
Kemudian juga olahraga teratur 3 sampai 5 kali seminggu durasi 15 sampai 30 menit membantu juga menaikkan hemoglobin. Kemudian juga cuci tangan dengan sabun, rajin menjaga kebersihan, sering-sering cuci tangan dengan sabun biar gak terkena infeksi yang dapat mengarah ke anemia," kata dr. Irene
Upaya mencegah anemia pada remaja tentunya harus mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan zat besi. Selain itu imbangi dengan konsumsi vitamin A, C dan E, tak lupa untuk berolahraga rutin dan menjaga kebersihan.
"Kemudian juga tetep minum air putih secara rutin 8 gelas per hari, kemudian ditopang juga minum tablet tambah darah seminggu sekali. Tapi minum tablet tambah darah ini punya efek samping, kadang ada yang beberapa jadi nyeri ulu hati, kayak jadi maag, perutnya jadi gak enak atau BAB nya jadu susah,
Baca juga: Pesan dr. Ray Hendry Sp.OT Agar Lebih Aware Terkait Osteoporosis
Makanya minum tablet tambah darah itu gak boleh waktu perut kosong. Waktu udah makan baru minum tablet tambah darah," sambung dr. Irene
Memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih 8 per hari ternyata menjadi upaya untuk mencegah anemia.
Selain itu, pencegahan anemia juga ditopang dengan konsumsi tablet tambah darah seminggu sekali dan tidak boleh diminum saat oerut kosong.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com, bersama dengan dr. Maria Dorothea Irene. Seorang dokter umum dari Rumah Sakit Brayat Minulya Surakarta.
(TribunHealth.com/PP)