Breaking News:

Anemia pada Remaja Bisa Menyebabkan Stunting? dr. Irene Sampaikan Penjelasannya

Anemia atau kekurangan sel darah merah ternyata bisa dialami oleh remaja. Tentunya hal ini tidak bisa diabaikan begitu saja.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
lifestyle.kompas.com
ilustrasi anemia pada remaja 

TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, perlu diketahui jika anemia sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang remaja.

Terutama fisik, psikomotorik, sosio emosional dan lain-lain.

Jika fisiknya yang terkena, adakah indikasi pada remaja terkena stunting atau tidak bisa tumbuh tinggi atau berbadan kurus?

Dokter umum di RS Brayat Minulya Surakarta, dr. Maria Dorothea Irene menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com.

"Bisa sih. Stunting itu gak cuma waktu kecil. Kalau kita kenal stunting itu pada balita ya, tapi ini masih bisa diperbaiki pada waktu remaja," ujar dr. Irene

Baca juga: Bersihkan Paru-paru Perokok dengan Cara Ini, Mulai dari Olahraga hingga Penggunaan Air Purifier

Jadi masa remaja itu kesempatan kecil dan kesempatan terakhir untuk mencegah stunting. Kalau misalkan tidak terpenuhi gizinya, ya anak itu pertumbuhannya jadi berhenti,

Mungkin sebelum umurnya, misalkan pada perempuan berhenti tambah tinggi itu usia 15 tahun dan laki-laki itu 19 tahun. Mungkin sebelum umurnya udah berhenti tumbuh atau pertumbuhannya gak maksimal," lanjutnya

Yang seharusnya bisa tinggi sampai 170 cm, tapi cuma bisa tinggi sampai 155 cm.

Komplikasi apa saja yang bisa terjadi jika anemia pada remaja dibiarkan begitu saja?

"Yang pertama kaitannya dengan pengangkutan oksigen yang kurang, pasti organ-organ itu kekurangan oksigen yakan," kata dr. Irene

Baca juga: Selain Pengobatan, Adakah Terapi bagi Pasien Osteoporosis? Ini Kata dr. Ray Hendry Sp.OT

2 dari 3 halaman

Organ-organ kekurangan oksigen, terutama organ vital menyebabkan jantung ini dikasih sinyal oleh tubuh bahwa kekurangan oksigen,

Jadi jantung yang fungsinya memompa darah, dia bekerja lebih keras lagi, memompa darah, harapannya oksigen akan nyampek ke organ-organ itu cukup," lanjutnya

Karena pemompaan yang berlebihan ini juga menyebabkan kerja jantung lebih berat, trus bisa memunculkan gejala seperti berdebar-debar,

Untuk jangka panjangnya, ini bisa berpengaruh terhadap perumbuhan yang terhambat. Anemia itu kan salah satu indikator dari gizi yang buruk," terang dr. Irene

Remaja, pertumbuhan dan perkembangannya sedang banyak terjadi.

Masa remaja adalah suatu masa di mana bisa mengejar ketertinggalan pertumbuhan.

Baca juga: Kronologi Ditemukannya Kerangka Manusia di Bogor, Jam Tangan Masih Menempel di Tulang

"Untuk anak-anak yang masih kecil, masih pendek, untuk mengejar ketertinggalannya adalah pada masa remaja ini. Makanya kenapa pada remaja pertumbuhannya sangat besar-besaran, kebutuhan zat gizinya juga lebih banyak," tandasnya

"Tapi kalau misalkan kondisi ini malah terkena anemia, pertumbuhan dan perkembangannya jadi terhambat. Jadi, anaknya itu bisa tetep kecil, pendek. Kemudian untuk perkembangan kognitif juga bisa terganggu," jelas dr. Irene

Perkembangan kognitif, sosio emosional dan psikomotorik, apabila ini terganggu, benerinnya ini susah. Dan ini bisa berlangsung lama, berpengaruh juga ke prestasi di masa depan." pungkasnya

Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com, bersama dengan dr. Maria Dorothea Irene. Seorang dokter umum dari Rumah Sakit Brayat Minulya Surakarta.

3 dari 3 halaman

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comanemiastuntingdr. IreneRS Brayat MinulyaKomplikasiJantung
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved