TRIBUNHEALTH.COM - Stres merupakan bagian dari kehidupan yang bisa terjadi pada siapa saja.
Namun jika stres terjadi terus menerus, hal ini bisa berdampak pada kesehatan reproduksi wanita.
Artinya, stres turut mempengaruhi kesuburan seseorang.
Saat seorang wanita stres, tubuhnya melepaskan hormon seperti kortisol yang dapat mengganggu ovulasi dan implantasi.
Stres juga dapat menyebabkan pilihan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan pola makan yang buruk, yang juga dapat menurunkan kesuburan.
Melansir Times of India, berikut ini efek stres terhadap kesuburan wanita.
Baca juga: 7 Makanan dan Minuman yang Bisa Meredakan Stres, Termasuk Teh Herbal dan Ubi Jalar
Gangguan hormonal

Saat stres terjadi perubahan kadar hormon dalam tubuh, seperti kortisol yang disebut dengan hormon stres.
Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur, anovulasi (kurangnya ovulasi), bahkan amenore (tidak adanya menstruasi).
Hormon-hormon ini dapat memengaruhi kemampuan untuk hamil dan mengganggu persiapan rahim.
Baca juga: 7 Penyebab Wanita Kesakitan saat Berhubungan Seksual: Tak Cuma Vaginismus, Bisa karena Kurang Gairah
Penurunan libido
Tingkat stres yang tinggi dapat menurunkan hasrat dan gairah seksual pada wanita serta mempengaruhi kemampuan pasangan untuk hamil.
Dampak emosional dari stres sering kali menyebabkan keterasingan di antara pasangan, sehingga keintiman menjadi kurang menyenangkan dan sering terjadi.
Perubahan lendir serviks

Stres juga dapat mengubah komposisi lendir serviks sehingga kurang menguntungkan bagi sperma.
Efek penghalang ini dapat menghalangi sperma mencapai sel telur, meskipun terjadi ovulasi.
Efek pada kualitas sel telur
Stres dapat menyebabkan stres oksidatif dan peradangan di dalam tubuh.
Karena itu, mungkin ada gangguan pada ovulasi wanita.
Faktor-faktor ini berdampak negatif pada kualitas sel telur dan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pembuahan.
Baca juga: Ilmuwan Berhasil Kembangkan Embrio Tanpa Sel Telur, Sperma, dan Rahim
Komplikasi kehamilan
Stres dapat mempengaruhi tahap awal kehamilan, meningkatkan risiko komplikasi seperti keguguran dan kelahiran prematur.
Tingkat stres yang tinggi selama kehamilan juga dapat mempengaruhi perkembangan janin dan kesehatan bayi dalam jangka panjang.
Mengelola stres untuk gaya hidup yang lebih baik

Olahraga
Latihan olahraga seperti yoga dapat membantu mengurangi stres dan membantu meningkatkan kedamaian dan kesehatan mental.
Yoga dan olahraga teratur dapat membantu meningkatkan kesuburan.
Konseling dan dukungan
Mencari bantuan profesional dari terapis atau konselor dapat memberikan alat yang berharga untuk mengelola stres dan mengatasi masalah emosional yang mendasarinya.
Baca juga: 9 Tips agar Menstruasi Teratur, Dokter Obgyn: Kelola Stres hingga Makan Bergizi
Modifikasi gaya hidup
Gaya hidup sehat, termasuk olahraga teratur, pola makan seimbang, dan tidur yang cukup, dapat mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, yang berdampak positif pada kesuburan.
Komunikasi
Komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pasangan tentang tantangan yang Anda hadapi dapat membantu memperkuat hubungan emosional dan mengurangi stres terkait hubungan.
Dapatkan termometer tubuh dan produk kesehatan lain di link berikut.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)