Breaking News:

Ilmuwan Berhasil Kembangkan Embrio Tanpa Sel Telur, Sperma, dan Rahim

Embrio tersebut juga mengembangkan cukup hormon seperti yang diproduksi wanita hamil

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
pixabay.com
ilustrasi sperma dan sel telur 

TRIBUNHEALTH.COM - Ilmuwan mengklaim berhasil mengembangkan embrio tanpa sel telur, sperma, dan rahim.

Bahkan embrio tersebut juga mengembangkan cukup hormon seperti yang diproduksi wanita hamil.

Ini sebabnya, ketika diuji dengan alat tes kehamilan di laboratorium, hasilnya juga positif.

Para peneliti di Weizmann Institute of Science di Israel membuat model lengkap embrio manusia dari sel induk (stem cell) yang dihasilkan di laboratorium.

Sebelum penelitian ini, mereka lebih dulu telah membuat embrio tikus, dilansir TribunHealth.com dari Nature.

Baca juga: Sarapan Penting untuk Penderita Diabetes, Menu yang Tepat Bisa Mencegah Lonjalan Gula Darah

Ilustrasi penelitian ilmiah
Ilustrasi penelitian ilmiah (Pixabay)

Meski demikian, tujuan penelitian ini bukanlah mengembangkan embrio yang benar-benar diproyeksikan menjadi bayi.

Para peneliti bertujuan agar kelak bisa mempelajari perkembangan janin selama tahap kehamilan.

Pasalnya, selama ini penelitian serupa sulit dilakukan pada ibu hamil karena tidak etis dan berbahaya.

Selain itu, embrio buatan tidak dapat berhasil ditanamkan ke dalam lapisan rahim.

Embrio biasanya dianggap sebagai janin pada minggu ke 9-12, saat embrio tersebut sudah memiliki semua sistem organ utamanya dan sudah dapat dikenali dengan jelas sebagai manusia.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Imbau untuk Minum Air Kelapa Campur 3 Bahan Ini untuk Mendapatkan Khasiatnya

Ilustrasi sperma normal pada pria
Ilustrasi sperma normal pada pria (batam.tribunnews.com)
2 dari 3 halaman

Model embrio buatan memiliki semua elemen yang diharapkan dimiliki oleh embrio manusia yang berumur 14 hari, termasuk plasenta, kantung kuning telur, selaput dan jaringan eksternal lainnya.

Banyak keguguran dan cacat lahir terjadi pada periode awal ini, namun saat ini masih sedikit yang dipahami mengenai hal tersebut.

Profesor Jacob Hanna, yang memimpin tim peneliti, mengatakan: "Drama ini terjadi pada bulan pertama; sisa delapan bulan kehamilan sebagian besar banyak pertumbuhan."

"Bulan pertama itu sebagian besar masih berupa kotak hitam. Model embrio manusia yang diturunkan dari sel induk kami menawarkan cara yang etis dan mudah diakses untuk mengintip ke dalam kotak ini."

"Ini sangat mirip dengan perkembangan embrio manusia sebenarnya, khususnya kemunculan arsitekturnya yang sangat indah."

Baca juga: Tips Menurunkan Berat Badan, Pakar Sarankan Atur Sarapan, Makan Siang, dan Makan Malam Seperti Ini

Belum melewati 14 hari

Ilustrasi analisis sperma pria
Ilustrasi analisis sperma pria (Tribunnews.com)

Hingga saat ini, model embrio manusia belum akurat karena belum mengandung jenis sel yang penting bagi perkembangan embrio, termasuk sel penyusun plasenta dan membran.

Mereka juga tidak tumbuh melampaui batas 14 hari.

Daripada menggunakan sperma dan sel telur, para peneliti Israel menggunakan sel induk, yang mereka program ulang untuk memberi mereka kemampuan untuk menjadi jenis jaringan apa pun di dalam tubuh.

Ini adalah tahap yang sama dengan hari ketujuh embrio alami manusia, dekat dengan waktu ketika embrio tersebut akan menanamkan dirinya ke dalam rahim.

3 dari 3 halaman

Bahan kimia digunakan untuk mendorong sel induk berubah menjadi empat jenis sel yang diperlukan untuk membuat embrio: sel epiblas, yang menjadi janin; sel trofoblas, yang menjadi plasenta; sel hipoblas, yang menjadi kantung kuning telur pendukung; dan sel mesoderm ekstraembrionik, yang menjadi bagian dari kantung ketuban.

Sekitar 120 sel dicampur bersama dalam rasio yang tepat, yang totalnya berukuran sekitar 0,01 milimeter.

Pada hari ke-14, hanya satu persen campuran yang secara spontan berkembang biak menjadi sekitar 2.500 sel dan berukuran setengah milimeter.

Namun 99 persen lainnya tidak berkembang.

Penelitian ini dipublikasikan hari ini di jurnal Nature .

Dapatkan produk kesehatan di sini

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comIlmuwanEmbrioHamilJaninKeguguran Agus Purwanto Marie Curie Charles Babbage Gregory Pincus Johannes Kepler Alexander Fleming Max Planck Gregor Mendel Louis Pasteur
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved