Breaking News:

Trend dan Viral

Bukit Teletubbies Gunung Bromo Kebakaran Akibat Flare Prewedding, 6 Orang Diamankan, Apa Itu Flare?

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) telah mengumumkan penutupan total kawasan wisata Gunung Bromo sejak tanggal 6 September.

Penulis: Irmarahmasari | Editor: Irmarahmasari
TRIBUNJATENG.COM/WAHYU SULISTYAWAN
ILUSTRASI PREWEDDING - Apa Itu Flare Prewedding? Diduga Penyebab Kebakaran di Bukit Teletubbies, Kawasan Gunung Bromo Kini Ditutup 

TRIBUNHEALTH.COM - Diduga flare menjadi penyebab kebakaran di Bukit Teletubbies, kini kawasan Gunung Bromo ditutup.

Viral di media sosial mengenai kebakaran yang terjadi di kawasan blok savana lembah Watangan, Gunung Bromo atau lebih sering dikenal dengan sebutan Bukit Teletubbies.

Kebakaran tersebut diduga karena percikan flare yang dinyalakan untuk sebuah pemotretan prewedding.

Percikan flare yang digunakan sebagai background tersebut mengenai semak-semak kering akibat kemarau.

Baca juga: Dilamar Muridnya Sendiri, Guru Madrasah Ini Risih Akhirnya Blok Nomor dan Kini Pindah Sekolah

Bromo Ditutup

Melansir TribunJateng, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) telah mengumumkan penutupan total kawasan wisata Gunung Bromo sejak tanggal 6 September 2023.

Penutupan ini dilakukan dalam rangka penanganan kebakaran hutan yang terjadi di blok savana lembah Watangan atau yang sering disebut dengan Bukit Teletubbies.

Adapun, sebelumnya video kebakaran hutan Bukit Teletubbies dibagikan akun media sosial @pesonalumajangmovment.

Api berasal dari flare yang dinyalakan pengunjung hingga mengenai dedaunan kering, kemudian api merambat hingga membuat kebakaran meluas.

"Ini orang-orang sudah membuat kebakaran seperti ini tapi masih santai-santai ya," kata seseorang dalam video tersebut.

2 dari 4 halaman

Informasi yang dhihimpun, pelaku sudah diamankan pihak kepolisian Polres Probolinggo untuk dimintai keterangan.

Septi Eka Wardhani, Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, menjelaskan bahwa penutupan ini adalah tindakan yang diambil untuk memastikan kelancaran proses pemadaman kebakaran dan untuk menjaga keamanan pengunjung.

Baca juga: Sosok 3 Pengemis Kaya Raya di Bogor, Ada yang Bawa Mobil Pribadi hingga Memiliki Cek Rp 1 Miliar

"Penutupan kawasan ini efektif sejak tanggal 6 September pukul 22.00 WIB," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikeluarkan pada Kamis (7/9/2023).

Bagi para pengunjung yang telah melakukan pembelian tiket melalui pemesanan online, mereka akan memiliki kesempatan untuk melakukan penjadwalan ulang kunjungan ketika kawasan wisata kembali dibuka.

BB TNBTS akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai prosedur penjadwalan ulang melalui pengumuman resmi.

"Kami ingin mengingatkan masyarakat, pengunjung, dan penyelenggara jasa wisata untuk bersama-sama menjaga kawasan BB TNBTS dari potensi kebakaran hutan.

Ini termasuk larangan menyalakan api dan bahan berbahaya seperti petasan, kembang api, atau flare.

Kami sangat mengharapkan kerjasama untuk melaporkan segera jika ada titik api yang terdeteksi kepada petugas," tambah Septi.

Artikel ini merupakan pengumuman resmi dari BB TNBTS sebagai respons terhadap situasi kebakaran hutan yang sedang berlangsung di kawasan Gunung Bromo.

Baca juga: Momen Haru, Siswi SD Suapi Temannya yang Difabel di Sulawesi Selatan, Kebiasaan Saat Jam Istirahat

6 Orang Diamankan

3 dari 4 halaman

Sebagian kawasan Gunung Bromo, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) kembali menyala, Kamis (7/9/2023).

Belakangan diketahui, kebakaran tersebut terjadi akibat ulah pengunjung yang arogan menyalakan flare untuk foto prewedding.

Si jago merah muncul di sekitar area Padang Savana, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Berdasar informasi yang dihimpun, sebanyak enam pengunjung tengah menggelar foto prewedding sembari menyalakan flare.

Percikan api yang berasal dari flare pengunjung itu menyulut kebakaran.

Sementara, beredar video berdurasi 41 detik memperlihatkan enam pengunjung dengan santai membawa perlengkapan kamera di sekitar Padang Savana.

Padahal, kobaran api menyala di belakang mereka.

"Ini dia orang-orang yang membuat kebakaran, masih santai-santai."

"Ini santai banget dong mereka. Gak bertanggungjawab nih orang," kata suara dalam video.

Baca juga: Pengantin Pria Kabur di Hari Pernikahan, Sosok Ayah Terpaksa Gantikan Putranya Jalani Akad Nikah

Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana melalui Kanit Pidum Satreskrim Polres Probolinggo, AIPDA Eko Apriyanto membenarkan peristiwa ini.

4 dari 4 halaman

Enam orang pengunjung tersebut sudah diamankan di Polsek Sukapura.

"Benar ada enam orang yang diamankan dan sempat dibawa ke Polsek Sukapura."

"Sekarang masih dalam perjalanan menuju Polres Probolinggo. Informasi sementara, kebakaran dikarenakan enam pengunjung menyalakan flare," tandasnya.

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan kawasan wisata Gunung Bromo tutup total sejak 6 September 2023 hingga waktu yang belum ditentukan.

Penutupan itu sehubungan dengan adanya kebakaran hutan yang terjadi di blok savana lembah Watangan atau Bukit Teletubbies.

Baca juga: Latisya Alami Diabetes di Usia 9 Tahun, Jajanan Jadi Sebab Utama, Ini Camilan Sehat untuk Diabetes

Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani menjelaskan, penutupan total itu dilakukan untuk kelancaran proses pemadaman dan memperhatikan keamanan pengunjung.

"Penutupan dilakukan sejak tanggal 6 September pukul 22.00 WIB," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (7/9/2023).

Bagi pengunjung yang telah melakukan pembelian karcis melalui booking online, dapat mengajukan penjadwalan ulang saat wisata kembali dibuka.

BB TNBTS akan menginformasikan tata cara penjadwalan ulang dalam pengumuman selanjutnya.

"Kami mengimbau kepada masyarakat, pengunjung, dan pelaku jasa wisata untuk menjaga kawasan BB TNBTS dari kebakaran hutan."

"Tidak menyalakan api dan sejenisnya seperti petasan kembang api atau flare."

"Demi keselamatan bersama, jika menemukan titik api, segera melaporkan ke petugas," terang Septi Eka Wardhani.

Baca juga: Rambut Siswa di Samosir Dipangkas Asal-asalan oleh Guru, Orangtua Protes Nyaris Pidanakan Guru

Apa Itu Flare?

Flare atau suar dalam Bahasa Indonesia adalah suatu bentuk piroteknik yang menghasilkan cahaya yang sangat terang atau panas tinggi tanpa menghasilkan ledakan.

Secara umum, flare menghasilkan cahaya yang dihasilkan dari pembakaran logam magnesium.

Terkadang flare dicampur dengan logam lain untuk menghasilkan warna yang berbeda-beda.

Flare biasanya digunakan untuk memberi tanda, penerangan dan alat pertahanan militer.

Dalam militer flare digunakan sebagai alat pertahanan anti peluru kendali biasanya terdapat di pesawat tempur atau helikopter.

Flare mengandung bahan kimia piroteknik cair atau padat yang mudah terbakar.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips Jaga Pencernaan dengan Konsumsi Jeruk Nipis Dicampur Bahan Ini

Ketika flare dilepas akan segera terbakar yang menghasilkan panas yang lebih tinggi dibandingkan panas mesin.

Sehingga akan akan mengelabui sensor inframerah peluru kendali berpemandu inframerah musuh.

Selain di militer flare juga biasa digunakan suporter sepak bola.

Namun kini penggunaannya telah dilarang.

Jika ada suporter yang kedapatan menyalakan flare, di pertandingan selanjutnya klub sepak bola tersebut tak bisa dihadiri oleh supporter.

Bahkan bisa dikenakan sanksi denda.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Imbau untuk Minum Air Kelapa Campur 3 Bahan Ini untuk Mendapatkan Khasiatnya

Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Bukit TeletubbiesGunung Bromokebakaranflarelembah Watangankemaraupreweddingberita viralTribunhealth.com Flare (Suar)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved