TRIBUNHEALTH.COM - Kebiasaan menonton TV ternyata bikin berat badan bertambah dan gagal kurus.
Ya, selain diet atau pola makan, aktivitas fisik juga sangat berpengaruh terhadap berat badan seseorang.
Bahkan, Forbes melansir, semakin banyak waktu yang dihabiskan seseorang untuk menonton televisi, makin banyak pula pertambahan berat badannya.
Karenanya, orang yang sedang diet dan menurunkan berat badan disarankan untuk mengurangi rebahan sambil nonton televisi.
Menurut sebuah studi, setiap dua jam yang dihabiskan para partisipan untuk menonton televisi setiap hari, mereka memiliki risiko 23 persen lebih tinggi terkena obesitas dan 14% lebih tinggi risiko terkena diabetes.
Baca juga: Diet Tetap Boleh Ngemil, Makanan Berikut Jadi Snack Terbaik untuk Penurunan Berat Badan

Pertambahan berat badan ini tidak disebabkan oleh dampak TV secara langsung, melainkan lebih ke dampak tidak langsung.
Orang yang hobi nonton TV tentu menghabiskan waktu untuk rebahan dan duduk lebih lama.
Kebiasaan inilah yang sebenarnya mempengaruhi berat badan.
Apa lagi, saat menonton TV seseorang juga kerap melakukan ngemil makanan yang tidak sehat.
Oleh karena itu, para ahli menyarankan agar membatasi waktu rebahan sambil nonton TV dan mulai olahraga rutin.
Baca Berita Berikutnya: Sederet Protein yang Bisa Menurunkan Berat Badan, Tak Harus Mahal

Protein tanpa lemak memang dikenal sebagai salah satu sumber diet atau pola makan sehat.
Misalnya ikan salmon dan udang, yang kaya akan nutrisi penting, namun rendah lemak.
Hal ini tentu saja mendukung program penurunan berat badan.
Namun, protein lain yang lebih murah dan terjangkau juga bisa membantu penurunan berat badan.
Dilansir TribunHealth.com dari Forbes, berikut ini rinciannya.
Ikan salmon

Salmon kaya akan protein dan asam lemak omega-3, kata Rima Kleiner, ahli gizi diet terdaftar dan pendiri perusahaan pelatihan kesehatan Smart Mouth Nutrition di Greensboro, North Carolina.
Penelitian menunjukkan asam lemak omega-3 dapat membantu orang dengan berat badan yang tergolong kelebihan berat badan atau obesitas merasa lebih kenyang.
Selain itu, ikan secara umum dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama dibandingkan protein lain seperti telur dan daging sapi, kata Rima Kleiner.
Baca juga: 4 Nutrisi Penting dalam Ikan Salmon, Termasuk Omega 3 yang Bermanfaat Turunkan Tekanan Darah
Udang

Udang meningkatkan rasa kenyang.
Makan udang tampaknya menurunkan nafsu makan dengan merangsang produksi kolesistokinin, atau CCK, hormon yang memberi sinyal pada perut bahwa Anda kenyang.
Ditambah lagi, udang dan kerang lainnya mengandung zinc dan selenium, dua mineral penting untuk kesehatan kekebalan tubuh dan peningkatan energi.
Baca juga: Memberikan Udang Terus Menerus pada Penderita Alergi Udang, Benarkah Menjadi Kebal?
Protein Tanpa Lemak
Sumber protein tanpa lemak seperti ayam, kalkun, dan daging sapi tanpa lemak yang diberi makan rumput membantu Anda tetap kenyang, mengurangi nafsu makan, dan menstabilkan gula darah, kata Feit.
Protein nabati seperti polong-polongan, kacang-kacangan, dan lentil memiliki manfaat yang sama, dan juga tinggi serat, sehingga meningkatkan rasa kenyang.
Baca juga: Termasuk Kacang-kacangan, Sederet Makanan Ini Punya Kandungan Antiinflamasi, Bisa Mencegah Kanker

Telur
Telur mengandung hampir semua vitamin esensial (kecuali Vitamin C ), ditambah mineral seperti fosfor, kalsium, dan potasium.
Selain menjadi sumber protein lengkap, telur juga dapat disesuaikan dengan selera yang berbeda, kata Feit.