TRIBUNHEALTH.COM - Anemia merupakan kasus gangguan pada darah yang umum terjadi akibat kekurangan sel darah merah.
Anemia yang terjadi pada anak bisa mengakibatkan anak tampak lesu dan tak bersemangat selama menjalankan aktivitas.
Anak-anak menjadi salah satu kelompok yang paling rentan terhadap kondisi anemia.
Lalu sama halnya dengan jenis vaksinasi pada anak lainnya, apakah terdapat vaksinasi untuk mencegah terjadinya anemia?
dr. Devie menerangkan jika untuk vaksinasi anemia pada anak tidak ada.
Baca juga: Luna Maya Dikabarkan Dilamar Maxime Bouttier, Reaksinya Disorot dan Enggan Beri Tanggapan
Namun ada usaha pencegahan yang dijalankan oleh pemerintah, terutama tenaga kesehatan.
Mulai dari dilakukannya screening pada remaja, pemberian suplemen zat besi pada anak-anak.
Selain itu, MPASI juga penting untuk diperhatikan.

Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 13 Juli 2023.
Salah satu penyebab masih tingginya kasus anemia pada anak adalah praktik pemberian MPASI atau makanan pendamping ASI masih belum tepat dalam beberapa kehidupan masyarakat.
Dimana kurangnya pemberian sumber zat besi di dalam MPASI.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Sebut 2 Makanan Ini Bisa Meningkatkan Fungsi Otak dan Bikin Lebih Cerdas
Lebih lanjut, dr. Devie menambahkan jika masih banyak sekali para ibu yang mengandalkan sumber nabati sebagai pemenuhan gizi pada anak-anak.
"Jadi masih banyak anggapan bahwa kalau saya berikan sayur kepada bayi-bayi saya anak saya maka anak saya akan lebih sehat.
Tetapi sebetulnya, sayur itu sehat namun tidak boleh mengalahkan porsi dari pemberian protein hewan atau sumber-sumber hewani pada anak.
Karena kita bisa mendapatkan banyak sumber zat besi yang bagus itu dari sumber hewani, bukan dari nabati," jelas Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A.
BERITA LAIN >>> Peran Pemerintah Dalam Menanggulangi Anemia di Indonesia, Begini Kata Dokter Spesialis Anak
Ternyata anemia tak hanya terjadi pada orang dewasa saja, bahkan kondisi ini juga bisa terjadi pada anak-anak.
Ada anggapan yang tumbuh subur di masyarakat yang menganggap jika anemia bisa diturunkan dari seorang ibu bahkan bisa terjadi sejak di dalam kandungan.
Lantas benarkah hal ini?
Terkait hal ini, dr. Devie Kristiani, Sp.A yang merupakan Dokter Spesialis Anak memberikan tanggapannya.

"Istilahnya bukan diturunkan ya, tetapi lebih berisiko terhadap anemia karena kandungan zat besi dari ibu yang hamil atau ibu juga mengalami anemia kekurangan zat besi.
Sehingga anaknya juga sangat rentan untuk menderita anemia kekurangan zat besi juga," jelas dr. Devie.
Berdasarkan data terakhir, prevalensi anemia pada anak-anak di Indonesia kurang lebih sebesar 50 persen.
Anemia yang diderita anak akibat kekurangan zat besi.
Sementara untuk anemia karena penyebab lain juga ada, namun lebih rendah dibandingkan anemia karena kekurangan zat besi.
Baca juga: Tips Suami Tahan Lama di Ranjang, dr. Zaidul Akbar Anjurkan Tak Banyak Makan Daging
Penyebab anemia di Indonesia masih tinggi, apakah berhubungan dengan pemerintah?
Jika berbicara mengenai anemia, maka tidak hanya membahas mengenai pencegahan anemia pada anak-anak.
Namun tentu saja pencegahan pada remaja perempuan.
Oleh karena itu, saat ini pemerintah sedang menggalakkan screening anemia pada remaja perempuan.
Hal ini agar saat remaja perempuan memasuki usia produktif, kemudian hamil dan memiliki anak tidak akan lagi menderita anemia.
Ini adalah salah satu cara dari pemerintah untuk memutus rantai anemia.
Menurut dr. Devie, screening dilakukan pada remaja putri pada usia Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Anjurkan 3 Tanaman Ini Harus Ada di Rumah: Mampu Menyerap Racun dan Sumber Oksigen
Selain screening, pemerintah juga memberikan tablet zat besi pada para remaja wanita.
Dokter Spesialis Anak di Indonesia juga menganjurkan pemberian zat besi pada anak berusia 4 bulan atau 6 bulan.

"Jadi kita berikan suplemen zat besi agar tidak lagi anak-anak kita menderita anemia.
Karena ini sangat berpengaruh ke tumbuh kembang," tandas Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A.
Baca juga: ASN Pemprov DKI WFH Mulai Hari Ini Imbas Polusi, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Nomor 6 di Dunia
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Penjelasan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 13 Juli 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.