Breaking News:

Trend dan Viral

Pasrah dan Ikhlas, Begini Nasib Zaharman Guru SMA yang Alami Buta Usai Diketapel Orang Tua Siswa

Zaharman, guru SMA yang mengalami kebutaan usai diketapel orang tua siswa mengikhlaskan bila matanya buta dan menganggap ini adalah bagian dari takdir

Penulis: dhiyanti.nawang | Editor: dhiyanti.nawang
TribunBengkulu.com
Sosok Zaharman Guru SMA Alami Buta Permanen Usai Diketapel Wali Murid, Kini Dirawat Secara Intensif 

TRIBUNHEALTH.COM - Belum lama ini viral peristiwa orang tua siswa yang tega ketapel seorang guru SMA.

Diketahui jika guru SMA tersebut bernama Zaharman.

Zaharman mengalami kebutaan usai diketapel wali murid.

Ia mengaku sudah ikhlas dan menerima kenyataan bahwa matanya buta permanen.

Hingga detik ini, pria berusia 58 tahun itu masih menjalani proses pemulihan di Rumah Sakit Ar Bunda Lubuklinggau pasca menjalani operasi.

Pasalnya guru yang mengajar di SMA di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu ini sudah mengikhlaskan bila matanya buta dan menganggap hal ini adalah bagian dari takdir.

Baca juga: ASYIK! Bansos Pendidikan 2023 Dapat Dicairkan, Anak Sekolah SD-SMA Dapat Rp 500 Ribu, Ini Linknya

Hal ini diungkapkan oleh Mubdi anak Zaharman saat dihubungi pada Minggu (6/8/2023).

Bahkan menurut Mubdi ayahnya tidak pernah berpikir sedikit pun untuk mengambil langkah hukum terkait peristiwa malang yang menimpanya.

"Bapak (tidak ada dendam) no komen, satu kata pun tidak ada (menyuruh dipenjarakan) atau apa, dia mengatakan sudah takdir," cerita Mubdi.

Kendati demikian, sebagai anak dan pihak keluarga mereka tidak terima bila ayahnya diperlakukan dengan cara demikian, hingga mengalami cacat permanen.

Baca juga: SALUT PNS Wanita di Wonosobo Ini Sukses Menggembala Domba Sejak 2021, Kini Punya 300 Domba & Kambing

Update perburuan wali murid di Rejang Lebong, Bengkulu yang ketapel guru Zaharman hingga buta 1
Update perburuan wali murid di Rejang Lebong, Bengkulu yang ketapel guru Zaharman hingga buta 1 (surabaya.tribunnews.com)
2 dari 4 halaman

"Proses Hukum Tetap Jalan, kemarin yang melaporkan adalah pihak sekolah dengan PGRI Rejang Lebong, kami keluarga belum ada sama sekali melapor ke Polisi. Yang melaporkan pihak sekolah dibantu pihak PGRI (Rejang Lebong)," ungkapnya.

Dilansir dari laman TribunSumsel.com, Mubdi mengatakan sudah mendengar bahwa pelaku penganiayaan ayahnya saat ini sudah menyerahkan diri Sabtu (5/8/2023) malam ke Polisi.

"Karena sudah ditangkap, kami (pihak keluarga) paling menyiapkan pengacara untuk proses selanjutnya, kalau kami ingin proses ajalah sesuai dengan hukum berlaku atas perbuatan dan tindakan pelaku itu," ujarnya.

Baca juga: dr. Ibnu Benhadi Sp.Bs Paparkan Manajemen Nyeri yang Ada di Dunia Kedokteran

Walau pun, Mubdi mengaku pihak keluarga tidak mempunyai rasa dendam sama sekali, hanya saja pihaknya sebagai anak dan keluarga melihat ayahnya cacat seumur hidup.

"Kalau luka jahitan taroklah bisa sembuh, patah bisa diobati, kalau mata? Kalau pelaku mau donor matanya tidak apa-apa," ungkapnya.

Kondisi Guru Zaharman Masih Sering Pusing

Sejak menjalani operasi beberapa waktu lalu sekarang ayahnya lagi proses pemulihan, kondisi matanya seperti itulah (buta) karena sarafnya sudah hancur.

"Sekarang ibaratnya pemulihan luka, kepalanya sedang pusing karena mata itu langsung ke otak saraf," ujarnya.

Namun, proses pemulihan ini agak lama karena ayahnya mempunyai riwayat penyakit diabetes, jadi karena lukanya cukup parah kemungkinan proses pemulihannya cukup lama.

"Ayah ada diabetes, mungkin agak lama sembuh luka seperti ini dan sekarang masih di rawat di Ar Bunda, tapi kata dokternya besok sudah bisa pulang bila tidak ada halangan Senin (7/8/2023) besok," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Keluarga Pelaku Sudah Datang Berkunjung.

Mubdi mengungkapkan bila keluarga pelaku sudah datang berkunjung, keluarganya itu kebetulan kenal karena pernah menjadi murid ayahnya.

Baca juga: Nekat Nikah dengan Bocah 16 Tahun, Pihak Berwajib Minta Wanita 41 Tahun Ini Pisah Ranjang, Kenapa?

"Jenguk (keluarga pelaku) tidak ada maksud apa-apa karena dia itu pernah murid ayah, ibaratnya sudah kenal lama juga," ungkapnya.

Dia mengungkapkan pihak keluarganya itu mengaku murni menjenguk dan dia datang seorang diri ke rumah sakit.

"Datang hanya menyampaikan bela sungkawa, tidak ikut campur," ujarnya.

Rumah Zaharman dan Rumah Pelaku hanya berjarak 150 Meter.

Mubdi juga menyebut bila rumah pelaku dengan sekolah hanya berjarak 500 meter. Sedangkan rumah pelaku dengan rumah mereka (ayahnya) hanya berjarak 150 meter.

"Memang dekat sekolah. Kami hanya beda gang, masih satu dusun hanya beda gang saja, " tambahnya.

Pelaku Menyerahkan Diri

Aj wali murid, tersangka penganiayaan guru SMA di Rejang Lebong menyerahkan diri
Aj wali murid, tersangka penganiayaan guru SMA di Rejang Lebong menyerahkan diri (TribunSumsel.com)

Sabtu malam (5/8/2023), AJ wali murid yang jadi tersangka penganiayaan Zaharman (58) guru SMA di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, menyerahkan diri ke polisi.

4 dari 4 halaman

Setelah melakukan aksI ketapel pada Zaharman yang membuat sang guru jadi buta pada Selasa (1/8/2023), AJ wali murid dari PDM (16) langsung menghilang dan bersembunyi.

AJ warga Desa Simpang Beliti Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong menyerahkan diri sekira pukul 22.45 WIB ke Mapolres Rejang Lebong dengan didampingi keluarganya.

AJ terlihat diantar langsung pihak keluarganya. Tampak pihak keluarganya berlinang air mata dan merasa sedih melihat AJ dibawa ke ruang pemeriksaan.

"Ini bukan ditangkap ya, tapi menyerahkan diri," kata salah satu keluarga AJ dilansir Tribunbengkulu.com.

Dari pantauan TribunBengkulu.com di lapangan, usai mendatangi Mapolres Rejang Lebong AJ langsung dibawa ke ruang pemeriksaan. Yakni untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.

Sampai saat ini hingga berita diturunkan belum ada pihak dari kepolisian yang bisa berkomentar prihal penyerahan diri tersangka penganiayaan guru SMA bernama Zaharman.

Baca juga: CARA MUDAH Pilih Lipstik Sesuai Warna Kulit, Rupanya Ada Banyak Jenis Lipstik

Kronologi Kejadian

Kronologi guru SMAN di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu dianiaya pakai ketapel oleh orangtua atau wali murid, Selasa (1/8/2023).

Iklan untuk Anda: Orang Indonesia yang Menderita Sakit Pinggul dan Lutut Harus Tahu
Advertisement by

Korban Zaharman (58) tidak hanya mengalami penganiayaan dengan cara diketapel. Namun juga sempat diancam menggunakan Senjata Tajam (sajam).

Zaharman Warga Simpang Beliti Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong, masih harus mendapat perawatan intensif akibat luka diketapel di Rumah Sakit Ar Bunda Kota Lubuklinggau.

Berdasarkan informasi yang diterima, kejadian bermula saat korban yakni Zaharman selaku guru olahraga menegur atau menindak muridnya yang sedang merokok di belakang sekolah dan saat jam sekolah.

Saat itu, seusai ditindak sang murid berinisial PDM (16) lantas berlari dan pulang ke rumahnya memanggil orangtua.

Mendapati pengaduan dari sang anak, orangtuanya yakni Ar alias AJ (45) langsung mendatangi sekolah.

Ar langsung masuk ke sekolah dan berkata kepada kepada satpam jika anaknya dipukul oleh korban.

Kemudian satpam berusaha menahan atau melerai namun wali murid ini lantas mengeluarkan pisau dan ketapel.

Akhirnya setelah upaya paksa, orangtua siswa ini berhasil masuk ke sekolah dan bertemu dengan korban.

Saat itu, wali murid tersebut lantas langsung mengarahkan ketapel kepada korban yang mengenai matanya.

Melihat mata korban mengeluarkan berdarah, wali murid itu lantas panik dan langsung berlari ke luar dari sekolah.

Kapolsek PUT IPTU Hengky Noprianto, SH, MH mengatakan sudah menerima laporan resmi soal dugaan penganiayaan yang dialami Zaharman.

Baca juga: Gairah Pria Meningkat di Pagi Hari, Lalu Bagaimana dengan Perempuan?

Saat ini pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait laporan kasus penganiayaan ini.

"Laporan sudah masuk, tentu akan kita tindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan," kata kapolsek.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/TribunSumsel.com)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comZaharmanguruSMAketapelorang tuasiswabutamataRumah Sakit Ar Bunda LubuklinggauMubditersangkakorbanOperasipolisiBengkulu Rohidin Mersyah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved