Breaking News:

Tips dan Trik

Waspadai HIV dan AIDS serta Pahami Gejala yang Dapat Terjadi

HIV yang tidak segera ditangani maka akan berkembang menjadi kondisi serius AIDS (acquired immunodeficiency syndrome).

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
ilustrasi HIV/AIDS 

TRIBUNHEALTH.COM - Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4.

Apabila HIV tidak segera ditangani maka akan berkembang menjadi kondisi serius AIDS (acquired immunodeficiency syndrome).

Perlu menjadi informasi jika AIDS ialah stadium akhir dari infeksi HIV.

Baca juga: RESMI Rincian Jumlah Formasi dan Alokasi Lowongan CASN 2023, Mayoritas untuk Tenaga Honorer

Penularan HIV

Penularan HIV dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita.

Misalnya seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus dan ASI.

Sobat sehat perlu tahu jika HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk maupun sentuhan fisik.

Baca juga: ASYIK! Gaji PNS Akan Naik hingga 10 Kali Lipat, Presiden Umumkan 16 Agustus 2023, Berlaku Kapan?

Gejala HIV

Penting bagi sobat sehat untuk mengetahui gejala awal infeksi HIV guna bisa segera mendapatkan perawatan yang tepat.

ilustrasi HIV dan AIDS
ilustrasi HIV dan AIDS (grid.id)

Dikutip dari ayosehat.kemkes.go.id, gejala tahap awal yang muncul antara lain:

  1. Hilang nafsu makan
  2. Nyeri otot
  3. Ruam
  4. Pembengkakan kelenjar getah bening
  5. Berkeringat di malam hari
  6. Sariawan
  7. Sakit kepala
  8. Kelelahan
  9. Radang tenggorokan

Baca juga: Inara Rusli Alami Kecelakaan dengan Sepeda Motor saat Zoom Sambil Nyetir, Sikap Inara Rusli Disorot

2 dari 2 halaman

Fase perjalanan HIV

Selama perjalanan infeksi HIV, ada beberapa tahapan yang perlu sobat sehat waspadai guna bisa mengambil tindakan yang tepat, yaitu:

Fase I (Periode Jendela):

  1. Meskipun tubuh telah terinfeksi HIV, pemeriksaan darah belum ditemukan antibodi anti-HIV.
  2. Pada periode ini seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkan pada orang lain (sangat infeksius), ditandai dengan viral load HIV sangat tinggi dan limfosit T CD4 menurun tajam. “flu-like syndrome" terjadi akibat serokonversi dalam darah, saat replikasi virus terjadi sangat hebat pada infeksi primer HIV.
  3. Fase ini biasanya berlangsung sekitar dua minggu sampai tiga bulan sejak infeksi awal.

Baca juga: TOLAK Ganti Rugi Kecelakaan Sultan yang Terkena Kabel Optik Rp 2 M, Terungkap Alasan Fatih

Fase II (Masa Laten):

  1. Fase ini bisa disertai gejala ringan atau bahkan tanpa gejala (asimtomatik).
  2. Viral load menurun dan relatif stabil, namun CD4 berangsur-angsur menurun.
  3. Tes darah antibodi terhadap HIV menunjukkan hasil reaktif, walaupun gejala penyakit belum timbul.
  4. Pada fase ini, orang dengan HIV tetap dapat menularkan HIV kepada orang lain.
  5. Masa tanpa gejala rata-rata berlangsung selama 2-3 tahun, sedangkan masa dengan gejala ringan bisa berlangsung hingga 5-8 tahun.

Baca juga: INFORMASI CPNS 2023 KEJAKSAAN: Syarat Batas Usia Maksimal Melamar Sudah Berubah

Fase III (Masa AIDS):

  1. Fase terminal infeksi HIV, kekebalan tubuh telah menurun drastis, nilai viral load semakin tinggi, dan CD4 sangat rendah sehingga mengakibatkan timbulnya berbagai infeksi oportunistik.
  2. Tuberkulosis (TBC), herpes zoster (HZV), oral hairy cell leukoplakia (OHL), kandidiasis oral, Pneumocystic jirovecii pneumonia (PCP), infeksi cytomegalovirus (CMV), papular pruritic eruption (PPE) dan Mycobacterium avium complex (MAC).

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comtrending topikViralHIVAidsGejala HIV Cromboloni Dhawank Delvi Syakirah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved