Breaking News:

Angka Hipertensi Terus Meningkat, Pentingnya Lakukan Cek Tekanan Darah Secara Rutin

Menurut dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH, seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan darah orang tersebut sama atau lebih dari 140/90 mmHg.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
Ilustrasi seseorang yang mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, simak penjelasan dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH 

TRIBUNHEALTH.COM - Hipertensi dikenal dengan tingginya tekanan darah pada seseorang yang melebihi batas ambang yang seharusnya.

dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH menyampaikan, seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan darah orang tersebut sama atau lebih dari 140/90 mmHg.

Tekanan darah tersebut dapat diketahui dengan cara rajin memeriksa tekanan darah.

Meskipun hipertensi adalah masalah yang cukup umum di lingkungan masyarakat, namun tekanan darah tinggi ini terus meningkat angkanya.

Baca juga: Hindari Pemasangan Gigi Palsu di Ahli Gigi untuk Menghindari Dampak Buruk Seperti Gusi Berdarah

Ilustrasi seseorang yang mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, simak penjelasan dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH
Ilustrasi seseorang yang mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, simak penjelasan dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH (m.tribunnews.com)

Baca juga: Tak Lagi Hal yang Tabu, dr. Clarin Hayes Sebut Edukasi Seksual Penting untuk Diajarkan Sedari Dini

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal Hipertensi, dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat.

Umumnya banyak orang yang beranggapan jika hipertensi dapat terjadi akibat kebiasaan marah-marah atau mudah emosi.

Namun, dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH menjelaskan, jika terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi pada seseorang tidak selalu karena marah-marah.

Walaupun faktanya marah-marah atau emosi yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah pada seseorang.

Ketika tekanan darah tersebut naik dalam jangka waktu yang cukup lama, kondisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya hipertensi pada seseorang.

"Jadi memang tekanan darah itu harus kita ukur untuk mengetahui apakah seseorang mengalami hipertensi atau tidak," jelas dr. Ni Made Hustrini.

Baca juga: Dikenal Lezat, Bolehkah Penderita Hipertensi Mengonsumsi Kulit Ayam?

Ilustrasi seseorang yang mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, simak penjelasan dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH
Ilustrasi seseorang yang mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, simak penjelasan dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH (health.kompas.com)

Baca juga: Tak Selalu Faktor Usia, Hipertensi Bisa Disebabkan Paparan Asap Rokok hingga Berat Badan Berlebih

2 dari 3 halaman

Menurut penuturan dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH, hipertensi bukan masalah yang hanya terjadi di Indonesia, namun hipertensi juga merupakan masalah yang terjadi di dunia.

Pasalnya kurang lebih sekitar 30 persen populasi di dunia, rata-rata memiliki angka yang relatif sama pada kasus hipertensi.

Menurut RISKESDAS atau Data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, yang disampaikan oleh dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH, menyatakan bahwa angka hipertensi di Indonesia ialah 34.1 persen dari jumlah penduduk di Indonesia.

Bahkan RISKESDAS yang sebelumnya atau 5 tahun sebelumnya yaitu tahun 2013, menyatakan jika angka hipertensi di Indonesia kurang dari 30 persen, hal ini menunjukkan adanya kenaikan hipertensi.

Baca juga: Cara Membatasi Makanan yang Mengandung Garam pada Penderita Hipertensi, Simak dr. Mustopa, Sp. PD

Ilustrasi seseorang yang mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, simak penjelasan dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH
Ilustrasi seseorang yang mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, simak penjelasan dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH (freepik.com)

Baca juga: Apakah Penyakit Hipertensi Sudah Pasti Menyebabkan Sakit Kepala? dr. Eric Herrianto Menanggapi

"Jadi satu dari tiga orang dewasa itu menderita hipertensi, dan itu angkanya terbilang cukup tinggi."

"Kalau dikatakan tidak bisa turun angkanya, itu agak susah ya."

"Sebenarnya hipertensi itu kan sesuatu yang sangat mudah, sederhana untuk didiagnosis oleh semua dokter."

"Semua dokter seharusnya bisa mendiagnosis hipertensi, dengan mengukur tekanan darah dan hasilnya 140/90 ke atas itu minimal dua kali pengukuran dalam fisik yang berbeda, dia sudah bisa terdiagnosis hipertensi."

"Jadi gampang sekali diagnosisnya, dan obatnya pun juga murah dan banyak tersedia di puskesmas."

Baca juga: Dokter Imbau Ibu Hamil dengan Riwayat Hipertensi dan DM Perlu Dipertimbangkan Jalani Puasa

Berikut ini terdapat produk untuk mendeteksi tekanan darah, klik di sini untuk mendapatkannya.

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal Hipertensi, dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat.

3 dari 3 halaman

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comhipertensidr. Ni Made HustriniDokter Spesialis Penyakit Dalam
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved