Breaking News:

Dikenal Lezat, Bolehkah Penderita Hipertensi Mengonsumsi Kulit Ayam?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Ginjal Hipertensi, dr. Ni Made Hustrini berbicara mengenai konsumsi kulit ayam bagi penderita hipertensi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Sajian Sedap
Ilustrasi kulit ayam, boleh dikonsumsi orang dengan hipertensi? 

TRIBUNHEALTH.COM - Kulit ayam merupakan satu di antara makanan yang digemari di Indonesia.

Bahkan, kulit ayam disebut-sebut sebagai salah satu bagian paling enak.

Namun, apakah kulit ayam boleh dikonsumsi oleh penderita hipertensi?

Terkait hal ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Ginjal Hipertensi, dr. Ni Made Hustrini, memberikan penjelasan ketika menjadi narasumber Ayo Sehat Kompas TV.

Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan mengenai makanan yang bisa menjaga tekanan darah.

dr. Hustrini menjelaskan, makanan ke arah vegetarian lebih disarankan untuk penderita hipertensi.

Makanan hewani tetap boleh dikonsumsi, dengan catatan mempertimbangkan kandungan lemaknya.

Baca juga: Sederet Sayur Berikut Baik untuk Hipertensi, Mulai dari Wortel hingga Brokoli

Ilustrasi masakan ayam yang masih memiliki kulit
Ilustrasi masakan ayam yang masih memiliki kulit (Sajian Sedap via TribunRamadhan)

"Jadi yang banyak sayur, lebih banyak buah, kemudian yang mengandung sedikit lemak."

Dia mencontohkan, ketika mengonsumsi daging maka bisa dipilih yang sedikit lemaknya.

Dia mencontohkan, ketika harus mengonsumsi ayam maka pilih yang tanpa kulit.

2 dari 2 halaman

"Misalnya makan ayam tanpa kulitnya," kata dr. Ni Made Hustrini.

"Atau mau bikin rendang, daging sapinya disingkirin lemaknya," jelasnya.

Beberapa makanan lain yang tinggi lemak dan garam juga harus dihindari.

Baca juga: Penglihatan Kabur hingga Mimisan Bisa Jadi Tanda Hipertensi, Hindari Makanan Berikut

ilustrasi hipertensi
ilustrasi hipertensi (kompas.com)

"Misalnya keju, kemudian semua fast food."

"Kemudian kita harus menghindari processed food, makanan yang ada di dalam kemasan," tandas dr. Hustrini.

Pasalnya makanan dalam kemasan memiliki kandungan garam yang tinggi.

Garam itu sendiri difungsikan sebagai pengawet makanan tersebut.

"Kalau bisa kita harus makan makanan yang segar ya."

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved