TRIBUNHEALTH.COM - GERD atau Gastroesophageal reflux disease merupakan kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan.
Tak jarang kondisi ini menyebabkan terjadinya refluks asam sesekali, namun refluks asam yang terjadi setidaknya dua kali dalam seminggu disebut dengan GERD.
Sedangkan kecemasan ialah respons alami tubuh terhadap stres, kecemasan yang berlangsung beberapa bulan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari diindikasikan sebagai gangguan kecemasan.
Baca juga: Bagus Digunakan untuk Kulit Kering hingga Eczema, Berikut Manfaat dari Penggunaan Shea Butter

Baca juga: Intermittent Fasting Dinilai Dapat Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Berikut Manfaat Lainnya
Dilansir TribunHealth.com melalui laman Healthline.com, kedua kondisi tersebut saat ini sedang meningkat.
Diperkirakan 18 hingga 28 persen orang di Amerika Utara menderita GERD dan 18.1 persen orang dewasa di Amerika Serikat mengalami gangguan kecemasan.
Keduanya mungkin tampak sama sekali tidak berhubungan, akan tetapi para peneliti percaya, jika ada hubungan antara GERD dengan kecemasan, meskipun sifat dari hubungan tersebut tidak jelas.
Baca juga: 5 Kebiasaan Ini Dapat Meningkatkan Rasa Bahagia, Tersenyum hingga Berlatih Bersyukur
Hubungan antara GERD dengan kecemasan
Sebuah studi 2015 menemukan bahwa kecemasan dan depresi meningkatkan risiko terhadap penyakit GERD.
Sedangkan studi lainnya telah menemukan bahwa efek negatif dari GERD pada kualitas hidup dapat meningkatkan kecemasan hingga depresi.
Namun tidak ada bukti ilmiah secara positif yang menghubungkan kecemasan dengan peningkatan asam lambung.
Beberapa penelitian, termasuk penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal medis Gastroenterology, menunjukkan bahwa banyak orang dengan gejala kecemasan dan GERD memiliki kadar asam esofagus yang normal.
Akan tetapi, terdapat beberapa penelitian menemukan bahwa kecemasan tampaknya meningkatkan gejala dari GERD, seperti mulas hingga nyeri perut bagian atas.
Baca juga: Tips Hindari Stres saat Perjalanan Arus Balik, Siapkan Camilan hingga Rencanakan Perjalanan

Baca juga: Manfaat Konsumsi Blueberry untuk Kesehatan Kulit, Melawan Penuaan Dini hingga Bantu Penyembuhan Luka
Kecemasan dapat membuat seseorang lebih peka terhadap rasa sakit dan gejala dari GERD.
Kecemasan dan tekanan psikologis lainnya juga dapat mempengaruhi motilitas esofagus dan fungsi sfingter esofagus bagian bawah.
Motilitas esofagus mengacu pada kontraksi yang terjadi di kerongkongan untuk memindahkan makanan ke dalam perut.
Sedangkan sfingter bagian bawah adalah otot cincin di sekitar esofagus bagian bawah yang mengendur untuk memungkinkan makanan dan cairan masuk ke perut dan menutup untuk mencegah isi perut mengalir kembali.
Berikut ini terdapat produk yang dapat mengatasi permasalahan GERD, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: Isyana Sarasvati Didiagnosis Lupus, Berikut Ini Faktor Risiko hingga Gejala Penyakit Lupus
GERD dan kecemasan dapat menyebabkan sejumlah gejala yang berbeda, meskipun ada beberapa kesamaan yang dimiliki oleh kedua kondisi tersebut.
Gejala yang biasanya terjadi dari kedua kondisi tersebut antara lain seperti mulas, mual, dan sakit perut.
Tidur yang terus terganggu juga merupakan gejala umum dari kedua kondisi tersebut.
Berikut ini terdapat beberapa gejala GERD lainnya yang meliputi:
- nyeri dada
- kesulitan menelan
- rasa terbakar di dada
Baca juga: Ahli Gizi Tegaskan Jika Tidak Ada Jenis Makanan yang Bisa Menyembuhkan GERD Secara Total

Baca juga: Ahli Gizi Paparkan Beberapa Makanan yang Perlu Dibatasi oleh Penderita GERD
Sedangkan gejala lain dari gangguan kecemasan antara lain adalah sebagai berikut.
- merasa gelisah atau gugup
- rasa bahaya yang akan datang
- jantung berdetak dengan cepat
- kesulitan mengendalikan rasa khawatir
- nyeri dada
Baca juga: Begini Solusi ketika Mengalami Maag, GERD, dan Morning Sickness pada Kehamilan yang Masih Muda
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)