TRIBUNHEALTH.COM - Di bulan Ramadan memang kita dianjurkan berbuka dengan yang manis-manis.
Apakah konsumsi yang manis-manis akan berpengaruh pada kesehatan gigi dan mulut?
Dokter gigi RS Sisma Medika, drg. Aftina Mutiara Karima menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribunnews.com.
"Kalau yang manis-manis itu tujuan atau fungsi utamanya dulu ya. Itu kan sebenarnya untuk mengembalikan energi, karena setelah 12 jam puasa kita tidak ada asupan karbohidrat sama sekali. Otomatis kita dianjurkan konsumsi yang manis-manis untuk mengembalikan energi," kata drg. Afitna Mutiara.

Baca juga: Apakah Mengonsumsi Makanan Manis Berlebih Bisa Menyebabkan Gigi Sensitif?
Kaitannya dengan kesehatan gigi dan mulut, jika setelah shalat tarawih dan sebelum tidur lupa tidak menyikat gigi akan memicu terjadinya karies atau gigi berlubang.
Gigi berlubang disebabkan oleh apa saja?
"Pertama adalah makanan yang gak bersih, atau sisa makanan yang menempel pada gigi lama-kelamaan menjadi plak. Plak gigi itu yang menyebabkan demineralisasi atau larutnya enamel," pungkas drg. Afitna.
Jika lapisan gigi atau enamel sudah larut, lama-kelamaan akan terbentuk kavitas atau gigi berlubang.
Ketika plak mengalami pembusukan, terdapat bakteri yang menyebabkan gigi berlubang.
Baca juga: Tak Disarankan Langsung Konsumsi Makanan Manis, Berikut Rekomendasi Menu Sahur dan Berbuka Puasa
Berikut cara mencegah terjadinya gigi berlubang dan bau mulut saat puasa :
- Jangan lupa menggosok gigi setelah sahur
- Jangan mengonsumsi makanan yang berbau tajam
Misalnya petai, jengkol ataupun durian.
Sering kali saat puasa mengeluhkan bau mulut, dan masalah tersebut dikarenakan kondisi rongga mulut yang kering.
Kebanyakan individu kurang cairan, sedangkan kita dianjurkan konsumsi air minimal 8 gelas per hari.
Baca juga: Pentingnya Edukasi Mengenai Bahaya dari Konsumsi Minuman Manis Kemasan yang Berlebihan
Selain itu ketika puasa kita tidak ada asupan makanan, sehingga organ pencernaan seperti usus, lambung dan lainnya tidak bekerja.
Akhirnya untuk pembakaran energi diambil dari cadangan lemak, dan terdapat produk keton.
Keton itulah yang menyebabkan bau mulut.
"Sebenarnya dari proses itulah sudah bau, tapi kalau kita kurang cairan dan tidak gosok gigi setelah sahur akan memperburuk keadaannya."
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews bersama dengan drg. Aftina Mutiara Karima. Seorang dokter gigi di RS Sisma Medika dan Owner dari Mutiara Dental Care.
(TribunHealth.com/PP)