lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz menuturkan pentingnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi terutama di bulan Ramadan.
Pasalnya saat berpuasa, tubuh tetap menjalankan aktivitas sehari-hari, karena itu penting untuk memenuhi kebutuhan asupan dengan makanan yang bergizi.
Tidak ada satu makanan yang memiliki nilai gizi yang sempurna, artinya satu dengan yang lainnya harus dikomposisikan atau dipadu-padankan agar bernilai gizi seimbang.
Makanan bergizi adalah makanan yang harus beragam dan harus seimbang, sehingga tidak ada satupun jenis makanan yang bagus dikonsumsi seumur hidup, gizi tidak bisa tercukupi dengan satu jenis makanan saja.
Baca juga: Burger Termasuk Makanan Sehat atau Junk Food? Begini Tanggapan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz
Baca juga: Ternyata Makanan saat Berbuka Puasa Mempengaruhi Kondisi Kulit, Ini Kata dr. Arini Widodo Sp.KK
Dilansir TribunHealth.com, Ahli Gizi dari RS Nirmala Suri Sukoharjo, R. Radyan Yaminar, S.Gz memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Menurut Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz, setiap hari kita harus mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Jika makanan yang dikonsumsi tidak bergizi, artinya antara zat gizi makronutrien dan mikronutrien, yaitu karbohidrat, vitamin, dan lemak tidak seimbang, pasti akan ada efeknya untuk kesehatan tubuh.
Lemak terlalu berlebihan, protein yang kurang, karbohidrat berlebihan, tidak akan bagus untuk kesehatan tubuh, oleh karena itu dalam mengkonsumsinya harus pas dan tidak boleh kurang atau dilebihkan.
Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz menjelaskan, untuk kebutuhan vitamin dan mineral sendiri biasanya mengikuti dari tiga aspek zat gizi makronutrien, yaitu zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah banyak (protein, karbohidrat, lemak) harus tercukupi, makan kebutuhan vitamin dan mineral juga akan tercukupi.
Baca juga: Menu Buka & Sahur yang Sebaiknya Dihindari untuk Menjaga Kesehatan Kulit, Kopi hingga Makanan Pedas
Baca juga: Yang Perlu Diperhatikan saat Memilih Makanan Takjil untuk Buka Puasa, Ikuti Tips Ahli Gizi Carrisa
"Jangan beranggapan misalnya makan dengan nasi, kecap, dan kerupuk saja cukup, itu sebetulnya bukan makanan yang memiliki gizi seimbang."
"Dalam nasi, kecap, kerupuk, itu tidak ada kandungan serat dan vitamin dari sayur dan protein sangat rendah," tutur Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Berikut ini terdapat makanan sehat yang dapat dikonsumsi setiap hari, klik di sini untuk mendapatkannya.
Lantas bagaimana jika saat berbuka puasa hanya mengkonsumsi karbohidrat saja, kemudian setelah isya konsumsi lemak saja, dan saat sahur konsumsi protein saja?
Dalam sehari, kita memang diwajibkan untuk memenuhi kebutuhan kalori yang berasal dari karbohidrat, protein, dan lemak, misalnya sejumlah 2.000 kalori.
Baca juga: drg. Ikbal Berpesan untuk Konsumsi Makanan yang Kaya Serat saat Puasa Guna Menjaga Kesehatan Gigi
Baca juga: Berikut Sederet Jenis Makanan yang Perlu Dihindari ketika Berbuka agar Asam Lambung Tak Kambuh
Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz menjelaskan, jika dilihat dari segi perhitungan, konsumsi seperti itu tetap memenuhi kebutuhan kalori harian jika jumlahnya pas.
Namun dari segi pandangan ahli gizi, konsumsi makanan seperti itu tidak dianjurkan.
Pasalnya konsumsi karbohidrat saja dan jika karbohidratnya berlebihan dapat terjadi kelebihan kalori yang akhirnya menyebabkan seseorang mudah mengantuk.
Tak hanya itu saja, konsumsi lemak saja setelah sholat isya bisa menyebabkan seseorang kelebihan lemak yang akhirnya dapat memicu naiknya asam lambung.
Asam lambung yang naik dapat memicu terjadinya mual dan muntah yang kemudian dilanjutkan makan sahur hanya konsumsi protein saja.
Baca juga: Tukar Makanan Berikut untuk Atasi Kolesterol, Hindari Kentang Goreng hingga Pilih Ikan daripada Ayam
Baca juga: Pentingnya Mengetahui Makanan yang Harus Dihindari saat Sahur dan Buka Puasa agar Mulut Tetap Sehat
Kondisi ini tentunya akan menyebabkan tubuh tidak nyaman saat menjalankan aktivitas sehari-hari.
"Walaupun secara perhitungan zat gizi tercukupi dengan seperti itu, namun dari segi kesehatan tidak disarankan."
"Terlebih lagi kita tidak diperbolehkan konsumsi makanan dalam jumlah banyak sekaligus, misalnya karbohidrat dalam jumlah banyak sekaligus tidak disarankan."
"Jadi kategori makanan bergizi harus dipenuhi semua kebutuhan makronutrien dan mikrnutriennya," jelas Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Baca juga: Tak Disarankan Langsung Konsumsi Makanan Manis, Berikut Rekomendasi Menu Sahur dan Berbuka Puasa
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Ahli Gizi dari RS Nirmala Suri Sukoharjo, R. Radyan Yaminar, S.Gz dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)
