TRIBUNHEALTH.COM - dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD menuturkan, jika pasien diabetes ingin berpuasa, kuncinya adalah disiplin dalam memilih makanan.
Terdapat prinsip 3J yang dapat diterapkan oleh penderita diabetes.
- Jenis makanan yang dikonsumsi
Jenis makanan yang dikonsumsi yaitu karbohidrat kompleks, makanan dengan indeks glikemik rendah, protein, lemak yang tidak jenuh, dan buah-buahan.
Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Berolahraga saat Berpuasa? Berikut Tanggapan Dokter Penyakit Dalam

Baca juga: Penggemar Kopi Wajib Tahu, dr. Dewi Marhaeni Paparkan Waktu yang Tepat Minum Kopi Saat Ramadan
- Jumlah makanan yang dikonsumsi.
Tentunya penderita diabetes perlu sekali mengetahui kebutuhan kalori dari diri sendiri.
Perhitungan tersebut disesuaikan dengan berat badan dan tinggi badan masing-masing individu dan disesuaikan dengan aktivitas masing-masing.
- Jadwal makanan
Terdapat jadwal makan untuk makan porsi besar dan ada juga jadwal untuk porsi makan kecil atau snack.
Untuk penderita diabetes, risiko hipoglikemik besar, sehingga membutuhkan makanan yang cepat untuk meningkatkan kadar gula darah.
Baca juga: Muncul Keluhan Sakit Gigi saat Berpuasa, Dokter Jelaskan Penyebab yang Jarang Disadari

Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Ayo Sehat Kompas Tv.
Berikut ini terdapat aturan makan sahur dan berbuka puasa yang dapat diterapkan oleh penderita diabetes.
Terdapat makanan rendah gula yang baik dikonsumsi oleh penderita diabetes, klik di sini untuk mendapatkannya.
Menu sahur
- Nasi (baiknya nasi merah)
Menurut dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD, nasi di sini dapat digantikan dengan ubi ataupun singkong.
Namun sebaiknya tidak mengganti nasi dengan kentang, karena kentang memiliki nilai indeks glikemik yang cukup tinggi.
Baca juga: dr. Syahidatul Tegaskan Pentingnya Pasien Diabetes Berkonsultasi dengan Dokter Sebelum Berpuasa

- Ayam/ ikan/ tahu/ tempe
Untuk protein hewani bisa memilih antara ayam, ikan, ataupun telur, sedangkan untuk protein nabati dapat memilih menggunakan tahu ataupun tempe.
Protein hewani bisa dipilih satu dan protein nabati juga bisa dipilih satu saja.
Penting untuk diperhatikan cara memasak protein tersebut, dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD menyebutkan, bahwa untuk pasien diabetes sebaiknya makanan diolah dengan cara direbus, dipanggang, ataupun ditumis.
Baca juga: Bagaimana Aturan Minum Obat Bagi Pasien Diabetes yang Menjalankan Ibadah Puasa? Begini Ulasan Dokter
Memasak makanan dengan cara digoreng dapat meningkatkan indeks glikemik daripada makanan tersebut akibat penggunaan minyak penggorengan.
Selain itu, memasak dengan minyak goreng juga dapat meningkatkan lemak jenuh pada makanan.
- Sayur (wortel dan sayuran hijau)
- Buah
- Air putih yang banyak
Baca juga: Konsumsi Gorengan Berlebihan Saat Buka Puasa Dapat Menurunkan Imunitas Tubuh, Berikut Ulasannya

Baca juga: Sering Merasa Lemas Saat Puasa? Dr. Dewi Marhaeni Diah Bagikan Tips Agar Puasa Tetap Fit dan Sehat
Menu buka puasa
- Awali dengan konsumsi kurma, maksimal 3 butir
Konsumsi kurma tiga butir tidak boleh dikonsumsi sekaligus, sebaiknya dijeda dengan air putih dan dikonsumsi lagi setelah beberapa menit kemudian.
- Lakukan sholat maghrib terlebih dahulu
- Konsumsi makanan besar
Baca juga: Memiliki Manfaat yang Baik untuk Kesehatan Tubuh, Berikut Ini Sederet Manfaat dari Berpuasa
Menurut dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD, makanan besar saat berbuka puasa kurang lebih mirip dengan makanan saat sahur.
Jika setelahnya ada snack lagi, maka sebaiknya hindari konsumsi snack yang berlebihan.
Pasalnya jika konsumsi snack tersebut berlebihan, dapat menimbulkan yang namanya hiperglikemik, gula darah akan melonjak lebih tinggi.
Untuk snack, dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD menyarankan untuk mengkonsumsi buah-buah.
Baca juga: Pentingnya Berkonsultasi dengan Dokter Gigi secara Rutin sebelum Berpuasa, Simak drg. Munawir
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD dalam tayangan YouTube Ayo Sehat Kompas Tv.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)