TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit asam lambung bukanlah penyakit yang asing ditelinga.
Meskipun tidak semua, tetapi banyak individu yang mengalami asam lambung.
Dokter di RSBP Batam, dr. Alya Batami menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribun Batam.
Dari bahasa awam sering dikenal dengan asam lambung, tetapi dari sisi medis disebut dengan Dispepsia.
Dispepsia ialah gejala yang ditimbulkan akibat peningkatan asam lambung dengan berbagai penyebab.

Baca juga: Sudah Mengonsumsi Kopi Campuran Tetap Mual, Apakah Tidak Bisa Minum Kopi atau Asam Lambung?
Untuk spesifiknya, gejala dispepsia bisa disebut dengan gastritis atau sakit maag.
Penyebab dari dispepsia tergolong berbagai macam, salah satunya adalah :
- Pola makan
- Bakteri
Bakteri yang dikenal ialah Helicobacter pylori yang ditemukan khusus di daerah lambung dan tahan terhadap asam lambung.
- Pasien yang pernah mengonsumsi atau rutin mengonsumsi alkohol yang sifatnya iritasi terhadap lambung
- Pasien perokok
- Stres
Baca juga: Apakah Konsumsi Kopi Bisa Menyebabkan Asam Lambung? Simak Penuturan dr. Lia Ratna Adi
Yang disebutkan di atas adalah beberapa hal yang bisa memicu terjadinya peningkatan asam lambunng.
Gejala umum yang biasa dialami pasien akibat peningkatan asam lambung anatralain :
- Mual atau disertai dengan muntah
- Perut terasa kembung
- Sering bersendawa
- Nyeri ulu hati atau nyeri perut kiri bagian atas
Keluhan paling sering dialami oleh pasien dengan peningkatan asam lambung adalah mengalami nyeri di daerah tersebut.
Baca juga: Apakah Asam Lambung Bisa Terjadi Komplikasi ke Penyakit Lain? Simak Penjelasan Dokter Berikut
dr. Alya Batami menyampaikan, asam lambung adalah salah satu gejala dari penyakit.
Dalam istilah medis disebut dengan dispepsia sindrom.
Sindrom adalah kumpulan dari berbagai macam gejala, di mana penyakitnya bisa terjadi peradangan.
Misalnya lambung ketika dilakukan endoskopi ternyata mengalami luka yang disebut dengan gastritis.
Contoh lain ketika terjadi peningkatan asam lambung yang berlebih tetapi lapisan mukosanya masih bagus disebut dengan gastritis.
Atau contoh lain lagi saat dilakukan endoskopi ternyata ditemukan kuman Helicobacter pylori yang dapat mengiritasi asam lambung.
Baca juga: dr. Lia Ratna Sebut Asam Lambung yang Perlu Diwaspadai Adalah di Usia 50 Tahun ke Atas
Sebenarnya gejala peningkatan asam lambung terjadi akibat ketidakseimbangan antara faktor defensif dari tubuh kita, di mana lambung memiliki pelapis alami yang tidak seimbang dengan produksi asam.
dr. Alya Batami menyampaikan, niat utamanya asam lambung ini sebagai proteksi.
Lambung merupakan organ perut pertama yang menerima makanan setelah keluar dari mulut, tenggorokan dan setelah itu adalah lambung.
Fungsi asam lambung sebenarnya adalah sebagai proteksi atau perlindungan dari makanan yang mungkin pada saat kita makan ternyata tidak bersih dan terdapat bakteri atau mikroorganisme.
Asam lambung berfungsi agar membunuh kuman yang masuk tanpa kita ketahui.
Tetapi ketika terjadi ketidakseimbangan antara produksi dengan faktor defensif kita, maka terjadilah gejala tersebut.
Normalnya setiap orang memiliki produksi asam lambung sekitar 1.500 ml per hari.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Batam bersama dengan dr. Alya Batami P. Seorang dokter di RSBP Batam.
(TribunHealth.com/PP)