TRIBUNHEALTH.COM - Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P., MPH mengimbau seluruh pemerintah daerah terkhusus dinas kesehatan provinsi, kabupaten, dan kota agar segera dapat melakukan berbagai upaya untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi booster di daerah masing-masing.
Sehingga target 70 persen masyarakat yang mendapatkan vaksinasi booster segera tercapai.
Tentu saja kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan harus segera digalakkan, utamanya adalah menggunakan masker bagi masyarakat yang merasakan gejala.
Bagi masyarakat yang melakukan kontak erat sebaiknya tak abai dalam menggunakan masker dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Mayarakat yang mengalami gejala batuk pilek setelah melakukan kontak erat, diimbau untuk segera melakukan rapid test maupun PCR.
Baca juga: Saat Menjalankan Diet Rumah Sakit, Frekuensi Makan Pasien Diabetes Bisa Sampai 6 Kali, Ini Alasannya
Baca juga: Ahli Gizi Sebut Makanan Olahan di Rumah Sakit Tidak Menggunakan Bahan Instant dan Makanan Kaleng
Apabila terbukti positif maka segera melakukan isolasi mandiri agar kita semua bisa memutus mata rantai penularan Covid-19.
Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P., MPH dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI pada tanggal 20 Februari 2023.
Perlu menjadi informasi jika peneliti di Chen Chinese Medical Center, Los Angeles, Amerika Serikat telah meneliti dan menganalisa lebih dari 23 ribu catatan medis pasien dewasa yang berstatus penyintas Covid-19.
Dari pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh, ternyata terdiagnosa terkena diabetes, tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi sekitar 3 bulan pasca infeksi penyakit tersebut.
Terkait hal ini Kementerian Kesehatan RI memberikan tanggapannya.
Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P., MPH informasi penelitiannya harus dibaca secara detail apakah benar penyakit tersebut berkaitan dengan Covid-19.
Baca juga: Carissa Wityadarda, M.Kes Beberkan Perbedaan antara Serat Larut dan Serat yang Tidak Larut
Baca juga: Dokter: Banyak Treatment yang Meringankan Garis Halus dan Kerutan, Salah Satunya Hyaluronic Acid
"Karena dia setelah 3 bulan. Karena ketiga penyakit ini tidak ada Covid-19 pun bisa mengenai seseorang," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P., MPH.
"Satu karena faktor genetik, khususnya diabetes maupun tekanan darah tinggi, dan juga karena pola hidup atau pola makan atau pola perilakunya," tutur Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P., MPH.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat mencetuskan seseorang mengalami penyakit diabetes tipe 2 untuk orang dewasa dan juga tekanan darah tinggi akibat pola makan maupun pola hidup.
Kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak baik seperti merokok.
Demikian pula dengan kolesterol yang dapat dipengaruhi oleh pola hidup yang tidak sehat.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P., MPH mengatakan jika menerima penelitian ini sebagai referensi.
Seyogyanya kita semua mewaspadai bahwa tidak hanya penyitas Covid-19, bahkan orang yang tidak terinfeksi virus corona juga bisa mengalami diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol akibat faktor genetik maupun faktor-faktor yang didapatkan saat menjalani kehidupan sehari-hari.
Baca juga: drg. Eagi Galuh Jelaskan Pentingnya Menjaga Kebersihan Mulut beserta Upaya yang Bisa Dilakukan
Baca juga: dr. Ermawati Sudarsono Sp.N Jelaskan Derajat Keparahan dari Saraf Kejepit yang Bisa Terjadi
Klik di sini untuk mendapatkan referensi suplemen guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Baca juga: Carissa Wityadarda Sampaikan Jumlah Serat Harian yang Harus Dikonsumsi, Antara Pria dan Wanita Beda
Penjelasan Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P., MPH dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI pada tanggal 20 Februari 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.