lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit jantung ialah kondisi di mana jantung mengalami suatu gangguan.
Gangguan yang terjadi pada jantung bermacam-macam, mulai dari gangguan pada pembuluh darah jantung, katup jantung, hingga otot jantung.
dr. R. Azimar Farhani, Sp.JP, FIHA menuturkan, salah satu yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit jantung adalah faktor risiko.
Lantas apa saja faktor risiko yang menyebabkan seseorang lebih mudah berisiko mengalami penyakit jantung?
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. R. Azimar Farhani, Sp.JP, FIHA memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video mengenai faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit jantung pada seseorang.
Baca juga: dr. R. Azimar Farhani Sebut Penyakit Jantung Bawaan pada Anak Dapat Disembuhkan, Begini Ulasannya
Baca juga: dr. R. Azimar Farhani Bagikan 4 Tips yang Dapat Diterapkan Guna Menjaga Kesehatan Jantung
1. Hipertensi
dr. R. Azimar Farhani, Sp.JP, FIHA menyebutkan, faktor risiko yang pertama yang dapat menyebabkan penyakit jantung adalah hipertensi atau darah tinggi.
Hipertensi atau darah tinggi ialah suatu kondisi di mana tekanan darah berada di atas sama dengan 140/90.
"Jadi kalau misalnya ada pasien yang di tensi kemudian hasilnya 140/90 itu sudah masuk kategori hipertensi."
Pasalnya hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik dapat memicu kerusakan pada arteri yang bertugas mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Oleh karena itu, jika seseorang mengalami hipertensi sebaiknya segera melakukan pengobatan agar tekanan darah terkontrol dengan baik dan terhindar dari risiko penyakit jantung.
Baca juga: Dokter Spesialis Jantung Paparkan Gejala Khas Penyakit Jantung yang Terjadi pada Anak
Baca juga: Ahli Tekankan Pentingnya Olahraga bagi Penderita Hipertensi, Perlu Didukung dengan Pola Makan Sehat
2. Diabetes
Diabetes menjadi salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit jantung pada seseorang.
Ketika seseorang menderita diabetes, tubuh tidak mampu memproduksi cukup insulin atau bahkan tubuh tidak dapat merespons insulin dengan baik.
Kondisi ini dapat memicu terjadinya penumpukan gula darah yang berujung pada serangan jantung.
Baca juga: Jangan Panik, Ini Pertolongan Pertama Serangan Jantung yang Wajib Dilakukan menurut Imbauan Dokter
3. Gangguan kolesterol atau kolesterol tinggi
Kolesterol sendiri dibedakan menjadi dua jenis yaitu kolesterol jahat (LDL) dan kolesterol baik (HDL).
Kolesterol baik (HDL) berfungsi untuk mencegah terjadinya ateroma atau penyempitan pembuluh darah akibat lemak.
Sedangkan kolesterol jahat (LDL) menjadi salah satu penyebab utama pembentukan ateroma.
Ketika kolesterol jahat atau LDL melebihi batas normalnya, maka harus diwaspadai karena kondisi tersebut sudah memasuki kolesterol tinggi.
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan aliran darah menuju organ jantung terganggu yang akhirnya menyebabkan penyakit jantung.
Untuk menjaga kesehatan jantung, sebaiknya konsumsi makanan sehat seperti berikut, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: Lakukan Berbagai Langkah di Bawah Ini Guna Cegah Kolesterol Kambuh, Simak dr. Evi Novitasari
Baca juga: Hipertensi Tak Memiliki Gejala Khas, dr. Ni Made Hustrini Anjurkan Lakukan Pemeriksaan Tekanan Darah
4. Faktor genetik
dr. R. Azimar Farhani, Sp.JP, FIHA imbau untuk waspada jika anggota keluarga memiliki riwayat penyakit jantung.
Karena penyakit jantung berisiko tinggi terjadi pada seseorang yang memiliki riwayat jantung di keluarganya.
"Kita harus waspada, kalau kita memiliki faktor risiko tersebut meskipun kita tidak memiliki keluhan, ada baiknya kita tetap memeriksakan diri."
"Jadi kita berada di versi pencegahan, tidak melulu ke dokter itu untuk pengobatan. Kalau bisa kita lakukan check up sebelum terjadi suatu penyakit.'
"Laki-laki yang sudah harus memeriksakan diri mulai dari usia 40 tahun ke atas, kalau belum pernah melakukan medical check up sebaiknya lakukanlah medical check up."
"Sedangkan untuk wanita biasanya lebih panjang, karena selama Ia masih menstruasi sebetulnya untuk penyakit jantung perempuan itu lebih memiliki tameng," jelas dr. R. Azimar Farhani, Sp.JP, FIHA.
Baca juga: Adakah Obat Herbal yang Bisa Mengatasi Kolesterol? Simak Penjelasan dr. Evi Novitasari
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. R. Azimar Farhani, Sp.JP, FIHA dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
