Breaking News:

Minum Es saat Hamil Berbahaya? Cek Faktanya dari dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG

menurut dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG, wanita hamil diperbolehkan mengonsumsi es.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
health.grid.id
Ilustrasi mengonsumsi es saat hamil, bolehkah? 

TRIBUNHEALTH.COM - Ada banyak mitos yang beredar di masyarakat yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Baik berhubungan dengan medis maupun tidak.

Seringkali mitos yang beredar berkaitan dengan kondisi kehamilan.

Salah satunya, ialah menyebutkan bahwa seorang ibu hamil dilarang konsumsi es.

Baca juga: Kehamilan Bayi Kembar Berisiko Menyebabkan Kelahiran Prematur, Begini Pesan dr. Hafi Nurinasari

Padahal menurut dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG, wanita hamil diperbolehkan mengonsumsi es.

Bahkan es memiliki dampak baik bagi kesehatan tubuh terutama pada saat cuaca panas atau ketika tubuh sedang penuh keringat.

Untuk menjaga kesehatan janin dan ibu hamil, klik disini

Pasalnya dengan minum es atau air dingin dapat menetralkan suhu tubuh.

Ilustrasi minum es
Ilustrasi minum es (kompas.com)

Jangan khawatir, es yang masuk pada tubuh akan menyesuaikan dengan suhu di dalam tubuh.

"Jadi nggak ada masalah mau minum es atau makan es," tambah Roland dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

Meski demikian, dirinya menghimbau agar tidak mengonsumsi es dengan kandungan gula yang banyak.

Baca juga: Pola Makan yang Buruk Ketika Hamil Memicu Kelahiran Prematur, Simak Ulasan dr. Hafi Nurinasari

2 dari 4 halaman

Terkecuali jika janin memiliki berat badan yang kurang dan ibu hamil tidak memiliki riwayat diabetes maka konsumsi es dengan kandungan gula sangat dianjurkan.

Boleh Minum Kopi dan Makan Mi

Menurut Roland, setiap ibu hamil boleh-boleh saja konsumsi mi dan kopi.

Asal terdapat batasan yang harus diikuti oleh ibu hamil. Ibu hamil bisa mengonsumsi kopi dengan ketentuan maksimal 200 mg per hari (1 cangkir).

Baca juga: Minum Kopi Setiap Hari, Amankah bagi Kesehatan Jantung? Ini Kata dr. R. Azimar Farhani, Sp.JP, FIHA

Kopi yang dianjurkan adalah jenis kopi bubuk asli bukan sachet.

Jika menginginkan rasa manis, maka bisa menambahkan gula dengan ketentuan tidak berlebihan.

Lebih lanjut, sama halnya dengan kopi, wanita hamil juga bisa makan mi namun tidak boleh dikonsumsi setiap hari.

Ilustrasi mie instan
Ilustrasi mie instan (pixabay.com)

Kandungan karbohidrat pada mi sangat dibutuhkan oleh janin dalam menunjang proses pertumbuhan.

Saat makan mi, sebaiknya diimbangi dengan kecukupan kadar gizi yang lain. Seperti makanan yang mengandung protein dan lemak.

"Jadi jangan makan mi aja yang mengandung karbohidrat saja, terlebih setiap hari. Jadi malah bayi tidak ada gizinya," ungkap Roland.

3 dari 4 halaman

Dianjurkan Berolahraga

Memasuki masa kehamilan penting sekali untuk menjaga kesehatan tubuh dan janin.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Ibu Hamil Disarankan Melakukan Pemeriksaan Jantung, Begini Kata dr. Bayushi Eka

Salah satu upaya yang bisa dilakukan ialah dengan beraktivitas fisik seperti berolahraga.

Menurut anjuran Roland, kegiatan berolahraga ini bisa dilakukan oleh setiap ibu hamil tanpa ada pembatasan usia kandungan.

Karena yang terpenting adalah, tidak ada indikasi kandungan lemah.

Ilustrasi konsultasi dengan dokter
Ilustrasi konsultasi dengan dokter (sajiansedap.grid.id)

"Di trimester pertama hingga trimester akhir mendekati kelahiran silahkan jika ingin berolahraga," ungkap Roland.

Kendati begitu, perhatikan pula intensitas olahraga yang dilakukan.

Jika sudah mulai memasuki trimester tiga, maka sebaiknya intensitas olahraganya dikurangi.

Olahraga yang Dianjurkan

Tahukah Anda, bahwa sebenarnya tidak semua jenis olahraga baik dikerjakan oleh ibu hamil.

4 dari 4 halaman

Menurut keterangan Roland, jenis olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi tidak dianjurkan bagi ibu hamil.

Baca juga: Ada 4 Hal yang Perlu Dipersiapkan Ketika Menghadapi Masa Kehamilan, Begini Penjelasannya

"Tetapi bukan berarti melarang ibu hamil untuk berolahraga," ujarnya.

Selama kondisi kehamilan terpantau baik dan tidak ada komplikasi, maka bisa menjalani olahraga namun dengan intesitas yang rendah.

Beberapa komplikasi yang tidak dianjurkan untuk menjalani olahraga, antara lain:

- Pendarahan

- Plasenta keluar

Ilustrasi - Tipe dari plasenta previa
Ilustrasi - Tipe dari plasenta previa (nurseslabs.com)

- Keluar air ketuban.

Ibu hamil bisa menjajal olahraga dengan intensitas ringan, seperti:

- Jogging ringan

- Jalan kaki

- Yoga

Baca juga: Latihan Yoga Secara Rutin ketika Hamil Bisa Meningkatkan Kemungkinan Persalinan Normal

- Senam hamil

- dan berenang.

Penjelasan dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

(Tribunhealth/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Roland FrederikDokter Spesialis Obstetri dan GinekologiHamilKandungan
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved