TRIBUNHEALTH.COM - Premature Ovarian Insufficiency merupakan penurunan fungsi ovarium sebelum usia 40 tahun.
Ovarium adalah organ reproduksi wanita yang memegang peranan penting pada produksi hormon yang memengaruhi siklus menstruasi dan perkembangan sel telur.
Sehingga ketika fungsi ovarium menurun akan didapatkan gangguan pada menstruasi dan kesuburan.
Ovarium prematur atau Premature Ovarian Insufficiency disebabkan oleh beragam faktor.
Contohnya seperti kelainan kromosom X, pernah melakukan kemoterapi, multifaktor, hingga autoimun.
Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Imbau untuk Tetap Beraktivitas dan Produktif ketika Mental Terganggu

Baca juga: WHO Sebut Covid Varian Kraken Paling Menular, Diprediksi Akan Dominasi Kasus Corona di Inggris
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS mengatakan jika penanganan yang bisa dilakukan adalah memperbaiki kadar hormon estrogennya.
"Karena kan bisa kita katakan strukturnya nggak bisa kita apa-apain," jelas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Pernyataan ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 12 Januari 2023.
"Gagal fungsi, tidak bisa dicangkokan atau diapa-apain itu nggak bisa," ulas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
"Nah yang bisa kita perbaiki ya estrogennya kita naikkan, itu aja," kata Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Pasalnya ovarium prematur atau Premature Ovarian Insufficiency terjadi pada wanita ketika berusia muda di bawah usia 40 tahun.
Baca juga: Berbagai Faktor Risiko Sebabkan Wanita Alami Kanker Leher Rahim menurut dr. Anik Suryaningsih Sp.OG

Baca juga: Sebelum Facial Vampire Akan Dilakukan Screening Dahulu Mengingat Treatment Ini Menimbulkan Perlukaan
"Gejala yang pertama pasti akibat estrogen yang berkurang badannya itu namanya seperti testosteron. Testosteron pada pria itu hormon anabolik," ungkap Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
"Anabolik itu sama dengan pembangun ya, pembangun atau regulator ya. Hormon pengatur namanya," imbuh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Perlu dipahami jika hormon estrogen membuat kekuatan atau membangun kekuatan pada seorang wanita.
Bisa dibayangkan apabila materi pembangunnya (hormon estrogen) berkurang, akibatnya wanita akan merasa cepat lelah.
Bahkan kondisi ini mengakibatkan tulang-tulang wanita menjadi keropos atau osteoporosis.
Tentu saja hal ini merupakan hal yang paling ditakutkan oleh setiap wanita.
Apabila metabolisme tubuh melemah maka kadar gula dalam tubuh juga pasti akan terganggu.
Sehingga risiko penyumbatan pembuluh darahnya besar, akibatnya meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Baca juga: Kecanduan Game Online Membuat Emosi Tak Terkendali, Begini Cara Mengatasinya Menurut Psikolog

Baca juga: Ketahui Waktu yang Tepat dalam Memakai Dental Floss dari drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
"Jadi dominannya adalah akibat estrogen yang berkurang. Jadi rasa panas, lelah, lalu vaginanya kering, moodnya turun apalagi kalau di dalam tahap punya pasangan untuk menikah atau dalam berumah tangga, seks drive-nya drop," tambah Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
"Sangat drop dan saat seks intercourse atau hubungan seks, vaginanya sakit. Itu yang terjadi," lanjut Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: Mengapa Pikiran Mendadak Kosong? Adib Setiawan Imbau untuk Meningkatkan Semangat dan Motivasi
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 12 Januari 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.