TRIBUNHEALTH.COM - Makanan tinggi fruktosa dikenal tidak baik bagi kesehatan, seperti jus buah dan teh manis.
Minuman bersoda juga dikenal sebagai minuman yang menyebabkan perut buncit.
Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz mengatakan jika soft drink bisa menyebabkan perut buncit.
"Biasanya soft drink itu tinggi gula, jadi satu botol beberapa merek itu dia kandungan gulanya 20-25 gram. Padahal batas maksimal per hari kita itu hanya 50 gram," pungkas Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Baca juga: dr. Mustopa Membenarkan jika Beras Merah Lebih Baik Dibanding Beras Putih bagi Penderita Diabetes

Baca juga: Pemasangan Implan Gigi Tidak Semenakutkan Seperti yang Dibayangkan oleh Masyarakat, Begini Ulasannya
Hal ini menyebabkan penumpukan lemak menjadi lebih banyak.
Karena karbohidrat jika tidak digunakan sebagai energi akan disimpan dalam bentuk lemak.
"Nah, kalau untuk sodanya sendiri itu tidak mengakibatkan perut buncit, tetapi mungkin nanti bisa jadi kembung ya karena sifatnya soda itu," sambung Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 12 November 2022.
"Perut buncit bisa menyebabkan kesehatan tertentu ya, karena penumpukan lemaknya itu di daerah perut ya," tutur Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Perlu diingat jika di daerah perut terdapat beberapa organ.
Baca juga: dr. Mustopa, Sp. PD Bagikan Saran dan Tips Mengontrol Gula Darah Agar Tidak Mengidap Diabetes

Baca juga: Gelambir pada Perut dan Paha setelah Melahirkan Apakah bisa Dihilangkan dengan Slimming Treatment?
Apabila penumpukan lemak melebihi batas maksimal yang di anjurkan oleh Kemenkes (pada pria lingkar perut maksimal 90 cm dam pada wanita lingkar perut maksimal 80 cm) maka dikhawatirkan akan berdampak pada beberapa penyakit degeneratif seperti jantung, stroke, diabetes, dan sebagainya.
"Karena kalau perut buncitnya gede banget nih itu berarti kan penumpukan lemaknya atau persen lemak tubuhnya banyak, semakin banyak persen lemak tubuh akan memengaruhi kerja hormon, salah satunya insulin juga," lanjut Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
"Jadi kinerja insulin lebih sensitif, sehingga menyebabkan terjadinya diabetes, hal yang kedua peningkatan kolesterol," timpal Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Peningkatan kadar kolesterol yang tidak terkendali menyebabkan plak-plak di pembuluh darah.
Baca juga: Haruskah Pengguna Veneer Menggunakan Dental Floss? Ini Kata drg. Anastasia Ririen Pramudyawati

Baca juga: Apabila Mata Sudah Buta, Apakah Penglihatan Masih Bisa Kembali dengan Dilakukan Cangkok Mata?
Akibatnya bisa menyebabkan gangguan jantung dan gangguan lainnya.
Apabila kondisi ini tidak segera diatasi bisa menyebabkan berbagai komplikasi.
Baca juga: Sering Dilarang, dr. Roland Bagikan Tanggapan Terkait Konsumsi Es, Kopi, & Mie Instan Saat Kehamilan
Penjelasan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 12 November 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.