TRIBUNHEALTH.COM - Selama ini, urusan kontrasepsi sering kali dianggap sebagai tanggung jawab perempuan.
Padahal, pria juga bisa dan seharusnya ikut berperan aktif dalam perencanaan keluarga.
Salah satu bentuk keterlibatan tersebut adalah melalui vasektomi, yaitu metode kontrasepsi permanen untuk pria.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang vasektomi pada pria, kita bisa bertanya langsung dengan dr. Ardy Santoso, Sp. BU.
dr. Ardy Santoso, Sp. BU, ialah seorang dokter spesialis bedah urologi.
Saat ini ia berpraktik di Semarang Medical Center Rumah Sakit Telogorejo dan RS Panti Wilasa Citarum.

Baca juga: Dok, Apa Itu Vasektomi dari Sudut Pandang Medis?
Pertanyaan:
Dok, bagaimana prosedur vasektomi dan seberapa besar tingkat keberhasilannya?
Ahmad, di Solo
dr. Ardy Santoso, Sp. BU menjawab:
Vasektomi dan KB untuk wanita ada syarat-syaratnya, yakni dari pasangan suami istri yang sah.
Istri harus hadir, dibuktikan dengan buku nikah dan anak yang terakhir minimal usia 2 tahun.
Kenapa? Karena anak usia di bawah 2 tahun sangat rentan terhadap penyakit, baik itu penyakit menular atau lingkungan.
Jika anak sudah berusia di atas 2 tahun, dianggap cukup aman.
Baca juga: 3 Manfaat Oatmeal untuk Penderita Diabetes, Dari Gula Darah hingga Kolesterol
Meskipun nanti masih bisa disambung lagi, tetapi kita harapkan vasektomi itu permanen dan benar-benar tidak ingin memiliki keturunan lagi.
Kita anggap vasektomi itu permanen, meskipun nanti masih bisa disambung lagi.
Tingkat keberhasilan dari vasektomi hampir 100 persen. Tetapi, untuk mencapat itu tidak serta-merta pulang dari vasektomi merasa sudah aman.
Nanti tetap akan dilakukan pemeriksaan analisa sperma, dalam cairan mani masih mengandung sperma atau tidak.
Hal itu bisa dicapai biasanya setelah vasektomi, selama masih ada kandungan sperma, diharuskan menggunakan kontrasepsi yang lama.
Penggunaan alat kontrasepsi jangan langsung di stop. Syaratnya kurang lebih sampai 12 atau 13 kali laki-laki mengeluarkan mani, baru lah bisa dianggap steril.
Untuk lebih amannya, setelah 13 kali sebaiknya cek di laboratorium dan melakukan analisa sperma, apakah masih sperma atau tidak.
Baca juga: 6 Jenis Sayur yang Tidak Aman untuk Penderita Diabetes, Picu Lonajakan Gula Darah
Profil dr. Ardy Santoso, Sp. BU
Ardy Santoso merupakan seorang dokter spesialis bedah urologi dan fokus pada urologi anak.
Ia merupakan lulusan pendidikan Kedokteran Umum di Universitas Diponegoro.
Kemudian, ia melanjutkan Spesialis Bedah Umum di universitas yang sama, yakni Universitas Diponegoro.
Tak berhenti di situ saja, dr. Ardy melanjutkan pendidikan Urologi Pediatri Bedah Khusus di Universitas Airlangga.
Beliau mendapatkan keahlian Dokter Bedah Urologi Anak di Rumah Sakit Sophia Rotterdam, Belanda pada tahun 1998, dan rekonstruksi uretra di Jamburg Jerman, tahun 2007.
Cek artikel dan berita kesehatan lain di
(TribunHealth.com)
Dapatkan Imboost Suplemen Daya Tahan Tubuh di sini
Imboost adalah supplemen kesehatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Imboost merupakan Immunity Booster (peningkat daya tahan tubuh - immunomodulator) yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah jatuh sakit serta mempercepat penyembuhan penyakit. Imboost mengandung Echinacea yang merupakan salah satu jenis tanaman herbal dan berbagai bahan alami sehingga aman untuk dikonsumsi.
Dapatkan Imboost Suplemen Daya Tahan Tubuh di sini