TRIBUNHEALTH.COM - Kelahiran buah hati merupakan momen yang membawa kebahagiaan besar bagi seorang ibu.
Namun, di balik rasa bahagia tersebut, tidak sedikit ibu yang mengalami perubahan suasana hati setelah melahirkan.
Perasaan gembira bisa tiba-tiba berganti dengan rasa cemas, takut, atau kekhawatiran berlebihan terhadap diri sendiri maupun bayi.
Perubahan emosi seperti ini tergolong wajar, tetapi penting untuk diwaspadai agar tidak berkembang menjadi gangguan kesehatan mental pascapersalinan.
Selain itu, kondisi psikologis ibu juga diyakini berpengaruh terhadap produksi ASI.
Oleh karena itu, menjaga kestabilan emosi menjadi hal penting, tidak hanya bagi kesehatan ibu, tetapi juga untuk mendukung tumbuh kembang bayi secara optimal.

Baca juga: Dok, Bagaimana Cara Mengetahui Tanda-tanda Depresi Postpartum pada Ibu Menyusui?
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar menyusui, kita bisa bertanya langsung dengan konsultan laktasi seperti dr. Pritta Diyanti Karyaman, CIMI, CBS, IBCLC.
Pritta Diyanti merupakan dokter konselor laktasi (konsultan).
Ia berpraktek KMNC BSD, Tangerang Selatan.
Pertanyaan:
Dok, gejala depresi postpartum itu apa saja?
Annisa Rahmadani, di Jombang
dr. Pritta Diyanti Karyaman, CIMI, CBS, IBCLC menjawab:
Gejalanya bisa saja ibu bersedih terus, tidak mood, mudah lelah, tidak bisa konsentrasi.
Selain itu, nafsu makan berkurang, tidur terganggu, bahkan sampai tidak bisa merawat dirinya atau malah punya pikiran takut melukai bayi.
Baca juga: Dok, Bagaimana Hubungan Sosial Bisa Memengaruhi Kesehatan Mental Ibu Menyusui?
Yang paling parah, sampai berujung keinginan mengakhiri hidupnya.
Gejala-gejala tersebut masuk ke dalam fase depresi postpartum.
Biasanya, ibu-ibu yang mengalami depresi postpartum ini kadang-kadang tidak sadar karena gejalanya tidak muncul semua.
Mungkin munculnya di awal ibu merasa tidak mood, bete terus-menerus, sedih terlalu lama, nanti baru merembet jadi malas mandi, gak bisa tidur, dll.
Jadi, kebanyakan ibu-ibu ini tidak sadar kalau mereka sebenarnya sudah masuk ke dalam fase depresi postpartum.
Profil dr. Pritta Diyanti Karyaman, CIMI, CBS, IBCLC
Pritta Diyanti merupakan dokter Konselor Laktasi (konsultan).
Dalam pekerjaannya, ia memberi informasi mengenai cara mengatasi kesulitan saat menyusui, pentingnya sentuhan orangtua pada bayi, serta persiapan fisik dan mental bagi ibu menyusui.
Baca juga: Dok, Bagaimana Ibu Bisa Menjaga Kesehatan Mental Selama Menyusui?
Ia merupakan tercatat sebagai lulusan Falultas Kedokteran Universitas Indonesia dan pendidikan spesialis di Universitas Trisakti.
Pritta Diyanti telah mendapatkan Certified Infant Massage Instuctir (CIMI) dan Certified Breastfeeding Specialist (CBS).
Namanya telah tercatat sebagai anggota aktif di organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Konselor Menyusui Indonesia (IKMI).
Cek artikel dan berita kesehatan lain di
(TribunHealth.com)
Dapatkan Mom Uung ASI Booster/ Pelancar ASI HALAL BPOM / Fenugreek FREE di sini
Mom Uung ASI Booster 30 Kapsul
BPOM TR No 213 337 751
Direkomendasikan Oleh Dokter Obgyn dan Anak
FENUGREEK FREE
Karena Fenugreek bagi beberapa orang memiliki efek samping mulai dari Diare, Perut kembung bahkan mual
TIPS PENGOPTIMALAN PRODUK
1. Mengkonsumsi ASI Booster MOM UUNG 2 x 2 kapsul sesudah makan secara konsisten dan di jam yang sama
2. Sesering mungkin mengosongkan payudara, dalam artian aktif memberikan ASI ke baby, bila perlu bisa diimbangi dengan pompa ASI yang rutin ya mom
3. Cukupi kebutuhan cairan tubuh, yaitu 3,1 Liter per harinya (sudah termasuk air putih dan jenis cairan lain seperti, jus, susu, kuah sayur )
4. Happy & Rileks