TRIBUNHEALTH.COM - Olahraga adalah suatu aktivitas fisik yang dapat meningkatkan kebugaran pada tubuh dan dapat meningkatkan sistem imun.
Olahraga boleh dilakukan oleh siapa saja mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, lansia, dan bahkan seorang ibu hamil juga membutuhkan olahraga.
Hamil tidak menjadi alasan untuk bermalas-malasan dan justru harus tetap menjaga aktivitas fisik untuk memperlancar persalinan.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Baca juga: Benarkah Konsumsi Buah Nanas Saat Kehamilan Dapat Memicu Keguguran? Begini Ulasan dr. Roland

Baca juga: Bolehkah Berhubungan Suami Istri Saat Kehamilan? Begini Tanggapan dr. Roland Frederik
Meskipun olahraga disarankan untuk ibu hamil, namun menurut dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG, ibu hamil tidak disarankan untuk melakukan olahraga dengan intensitas sedang menuju tinggi.
Selama seorang ibu hamil yang memiliki kehamilan baik dan tidak memiliki komplikasi yang terjadi selama kehamilan, maka ibu hamil disarankan untuk olahraga.
Komplikasi yang di maksud adalah seperti perdarahan, plasenta berada di posisi bawah, ataupun keluarnya air ketuban.
Lantas olahraga apa saja yang diperkenankan untuk seorang ibu hamil?
Baca juga: Apakah Kehamilan Risiko Tinggi Bisa Dihindari? Simak Dr. dr. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subspes Kfm
dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG menuturkan beberapa jenis olahraga yang baik dilakukan oleh ibu hamil.
- Jogging yang ringan
- Jalan kaki
- Yoga ibu hamil
- Senam hamil
- Berenang
"Sebenarnya olahraga untuk ibu hamil bukan dilarang."
"Olahraga untuk ibu hamil boleh dilakukan pada keadaan kehamilan yang baik."
"Jika ada masalah pada kehamilan sebaiknya jangan dilakukan atau bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu," jelas dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG.
Baca juga: Penanganan Kelainan Janin yang Bisa Dilakukan sejak Masa Kehamilan, Simak dr. Wiku Andonotopo, Sp.OG

Baca juga: Cara Deteksi Kehamilan dengan Risiko Tinggi, Ikuti Panduan Dr. dr. Wiku Andonotopo Sp.OG Subspes Kfm
Usia kandungan yang boleh melakukan olahraga
Menurut dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG, selama ibu hamil tidak memiliki diagnosis kandungan lemah, olahrga boleh dilakukan usia berapa saja.
Olahraga untuk ibu hamil dapat dilakukan mulai dari trimester awal hingga trimester akhir.
Akan tetapi intensitas dari olahraga tersebut harus dikurangi dan tidak boleh berlebihan.
Olahraga untuk ibu hamil cukup dilakukan kurang lebih 30 menit.
Baca juga: Kondisi Kehamilan dengan Risiko Tinggi yang Harus Diwaspadai menurut Dr. dr. Wiku Andonotopo, Sp.OG

Baca juga: Berikut Berbagai Upaya yang Dilakukan dalam Cegah Stunting, Bisa Diikuti Remaja hingga Ibu Hamil
Seorang ibu hamil tidak boleh melakukan olahraga yang berat-berat terlebih lagi mengangkat beban yang berat.
dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG menyebutkan, olahraga jalan kaki sangat disarankan untuk seorang ibu hamil terutama yang sudah memasuki trimester akhir.
Selain untuk meningkatkan kebugaran pada ibu hamil, jalan kaki dapat merilekskan otot-otot seorang ibu hamil supaya tidak tegang saat menjelang persalinan.
Dengan rajin berjalan kaki, diharapkan saat persalinan dapat berjalan dengan normal dan lancar.
Baca juga: Waspada Morning Sickness Tidak Wajar, dr. Eric Herrianto Dwiputra Imbau Ibu Hamil Lakukan Hal Ini
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)