TRIBUNHEALTH.COM - Kesehatan jiwa atau kesehatan mental merupakan keadaan sejahtera dimana individu menyadari potensi yang dimilikinya, mampu menanggulangi tekanan hidup normal, bekerja secara produktif serta mampu memberikan kontribusi bagi lingkungannya.
Pasalnya sebagian masyarakat yang mengalami bencana alam bisa saja mengalami masalah pada kesehatan jiwa akibat trauma meskipun tidak semua masyarakat mengalami hal ini.
Susanti Niman., MKep., Sp.KepJ menerangkan jika tim ikatan perawat kesehatan jiwa Indonesia selalu terjun dalam kondisi-kondisi bencana.
"Seperti bencana alam mulai dari Aceh kebetulan pelopornya adalah dewan pakar IPKJI, Prof. Budi dari FIK UI," tutur Susanti Niman., MKep., Sp.KepJ.
Hal ini disampaikan oleh Dosen Keperawatan, Susanti Niman., MKep., Sp.KepJ yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Cirebon program Tribun Health edisi 30 November 2022.
Baca juga: Pemasangan Implan Gigi Bisa Menyerupai Gigi Asli Meskipun Tidak 100 Persen Sama, Terang drg. Hendra

Baca juga: Apakah Tindakan Odontektomi bisa Dilakukan oleh Semua Dokter Gigi? Ini Kata drg. Andi Tajrin
"Jadi biasanya kami ditempat bencana selalu turun, pengalaman kemarin itu (gempa Cianjur) kami ada 12 orang itu dari berbagai institusi," ulas Susanti Niman., MKep., Sp.KepJ.
Menurut Susanti Niman., MKep., Sp.KepJ rata-rata rumah hancur akibat gempa di Cianjur.
Di posko pengungsian, kegiatan Susanti Niman., MKep., Sp.KepJ dan rekan lainnya adalah melakukan deteksi kesehatan jiwa.
Selain itu juga diberikan intervensi seperti kelompok kecil atau anak-anak diberikan kegiatan menggambar.
"Kemudian rata-rata memang walaupun itu sudah situasi hari ke-5, masih terasa gempa susulan dan warga belum berani pulang," ucap Susanti Niman., MKep., Sp.KepJ.
"Jadi semua aktivitas dilakukan di pengungsian, listrik masih posisinya tidak jelas. Jadi masih posisi mati, kalau kami banyaknya menggunakan lampu HP," tambah Susanti Niman., MKep., Sp.KepJ.
Secara umum, dukungan kesehatan jiwa dan psikososial adalah suatu program kemanusiaan yang dilaksanakan pada kondisi bencana baik bencana alam maupun ketika Covid-19 masih tinggi-tingginya.
Baca juga: Gigi Sensitif, Bisakah Disebabkan karena Mengunyah Es Batu? Ini Kata Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG

Baca juga: Adib Setiawan S.Psi Sebut Pola Asuh Harus Disesuaikan dengan Usia Anak, Ini Penjelasannya
Dukungan kesehatan jiwa dan psikososial merupakan program yang dicetuskan oleh WHO melalui UNHCR dimana untuk pengungsian.
"Jadi untuk tim profesional kesehatannya memang ada psikiater, perawat jiwa, psikolog dan pekerja sosial," timpal Susanti Niman., MKep., Sp.KepJ.
"Jadi kami dalam satu tim ini bekerja bersama-sama, tujuannya adalah satu. Kita membantu setiap korban itu tetap sejahtera secara psikologis maupun secara sosial," kata Susanti Niman., MKep., Sp.KepJ.
Hal ini karena pada kondisi bencana, sudah pasti akan banyak sekali tekanan yang diterima oleh korban pada saat itu.
"Barangkali bisa kita bayangkan pada saat bencananya terjadi, bencana ini sudah merupakan salah satu tekanan pada saat terjadi gempa gitu," tambah Susanti Niman., MKep., Sp.KepJ.
Pasalnya kondisi gempa sudah merupakan suatu kondisi stres.
"Sehingga kita harus lari keluar kan untuk proses menghindari misalnya kalau kita ada kondisi di dalam rumah, di dalam gedung itu sudah suatu tekanan yang pertama," imbuh Susanti Niman., MKep., Sp.KepJ.
Baca juga: drg. Irfan Dammar Paparkan Cara Perawatan Setelah Melakukan Pemasangan Veneer Gigi, Begini Ulasannya

Baca juga: Tidur adalah Kebutuhan yang Sangat Penting, Ketika Tidur Sel-sel Otak Melakukan Perbaikan
"Pada saat proses lari mungkin kita gatau gitu ya mana nih jalur yang teraman, pokoknya selamat aja dulu sampai ditempat yang terbuka, itu uda tekanan yang kedua dan begitu sadar misalnya sudah ada di posisi yang terbuka baru sadar mungkin kita kejatuhan genting lah atau kejatuhan lainnya yang mungkin ada luka dan baru kita sadari pada saat posisi kita selamat," lanjutnya.
Baca juga: Karsinoma Malignant adalah Salah Satu Masalah Gigi Bungsu yang Bisa Saja Terjadi Akibat Impaksi
Penjelasan Dosen Keperawatan, Susanti Niman., MKep., Sp.KepJ dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Cirebon program Tribun Health edisi 30 November 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.