TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis bedah konsultan bedan digestif, dr. Bonauli Simajuntak, Sp.B. Subsp. BD(K) memberikan informasi dalam menangani penyakit batu kantung empedu.
Perlu diketahui, bahwa penyakit batu empedu acapkali tidak bergejala.
Untuk itu perlu dibedakan terlebih dahulu karakteristiknya.
Baca juga: Kenali Penyebab Sakit di Area Perut Kanan, Bisa Disebabkan Usus Buntu hingga Batu Empedu
Berdasarkan pemaparan Bonauli, bahwa dalam penanganan kantung batu empedu jika menimbulka gejala, maka ada tindakan khusus untuk menanganinya yakni melalui operatif.
Dalam prosedurnya, tindakan operatif dilakukan dengan mengangkat kantung empedu.
Tak perlu khawatir jika kantung empedu diambil, karena tindakan ini hanya mengambil produksi cadangannya saja.

Deteksi Batu Empedu
dr. Indra Marki, Sp.PD-KGEH menjelaskan cara mendeteksi penyakit batu empedu.
Menurut pemaparannya, cara teraman untuk mendeteksi penyakit batu empedu ialah menggunakan ultrasonografi (USG).
Baca juga: Benarkah Seseorang Bisa Hidup Tanpa Kantung Empedu? dr. Hasan Maulahela Memberikan Tanggapannya
Meski dikatakan sebagai alat deteksi paling aman, namun pemeriksaan USG ini hanya memiliki tingkat keefektifitasan berkisar 40 persen.
Bahkan terkadang jika ukuran batunya terlalu kecil, maka tidak dapat terdeteksi oleh USG ini.
Namun tak perlu risau, ada pemeriksaan lain yang menghasilkan hasil lebih jelas. Adalah pemeriksaan CT Scan.

Sementara untuk melihat kondisi di saluran empedu daoat dilakukan dengan MRI (Magnetic resonance imaging).
"Terkadang CT Scan juga bisa, tetapi besar posisinya agak sulit," tambah Indra dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
Jenis Batu Empedu
Penyakit batu empedu memiliki dua jenis yakni batu kolesterol dan batu pigmen.
Baca juga: Batu Empedu Bisa Picu Pembengkakan Hati, Ketahui Penyebabnya dari dr. Maulahela, Sp.PD-KGEH
Sekitar 80 sampai 90 persen kasus batu empedu, terjadi diakibatkan oleh batu kolesterol.
Penyakit batu empedu jenis batu kolesterol cenderung disebabkan oleh beragam faktor risiko.
Di antaranya:
- Makan berlemak secara berlebihan

- Kegemukan
- Berusia lebih dari 40 tahun
- Perempuan.
Baca juga: dr. Huminsa Ranto Sebut Usus Buntu Tidak Dapat Terjadi Secara Berulang, Berikut Alasannya
Sementara pada batu pigmen, lebih dipengaruhi oleh faktor infeksi, seperti anemia hemolitik.
Gejala
Gejala yang paling umum dijumpai pada penyakit batu empedu, berada di bawah rusuk kanan atas terasa melilit atau nyeri (hilang timbul) dan menjalar ke punggung.
Gejala ini bisa timbul apabila telah terjadi sumbatan di kantung empedu.

Jika tidak, sebenarnya sebanyak 80 persen kasus penyakit batu empedu tidak menunjukkan gejala.
Baca juga: Operasi Penyakit Batu Empedu, Ini Hal yang Perlu untuk Diketahui dari dr. Maulahela, Sp.PD-KGEH
Penjelasan dr. Bonauli Simajuntak, Sp.B. Subsp. BD(K) dan dr. Indra Marki, Sp.PD-KGEH ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth/Ranum Kumala Dewi)