TRIBUNHEALTH.COM - Odontektomi adalah pencabutan gigi pada gigi bungsu yang paling sering, atau pencabutan gigi pada gigi yang tidak tumbuh normal atau terbenam di dalam tulang.
drg. Andi Tajrin menyampaikan, jika di tempat kita terdapat dokter gigi spesialis bedah mulut sebaiknya tindakan odontektomi dilakukan oleh dokter gigi spesialis bedah mulut.
Jika di tempat kita tidak ada dokter gigi spesialis bedah mulut, maka terdapat beberapa kasus yang memang dilakukan oleh dokter general praktis.
Spesialisasi yang melakukan odontektomi hanya spesialis bedah mulut.
Tetapi ada beberapa yang mampu dilakukan oleh general praktis dan memang terdapat klasifikasinya.
drg. Andi Tajrin menyampaikan, gigi impaksi terdapat klasifikasinya seperti impaksi ringan, impaksi sedan dan impaksi berat.

Baca juga: Usia Berapa yang Mungkin Bisa Dilakukan Operasi Odontektomi? Simak Ulasan drg. Andi Tajrin Sp.BM(K)
Dokter gigi juga akan tahu kondisi mana yang mampu mereka kerjakan dan kasus mana yang harus dirujuk ke spesialis bedah mulut.
Ada beberapa orang yang belum pernah mendengar mengenai prosedur odontektomi.
Gigi yang terbenam tidak hanya terjadi pada gigi bungsu saja.
drg. Andi Tajrin menyampaikan, 80 persen gigi yang diodontektomi sebenarnya pada gigi bungsu.
Tetapi ada juga beberapa gigi, baik gigi taring maupun gigi seri atau gigi yang berada di rahang atas maupun rahang bawah bisa mengalami kejadian tidak tumbuh dengan normal, sehingga harus dilakukan odontektomi.
Dalam dunia kedokteran gigi, istilah dari odontektomi adalah pencabutan khusus.
Baca juga: Usia Berapa yang Mungkin Bisa Dilakukan Operasi Odontektomi? Simak Ulasan drg. Andi Tajrin Sp.BM(K)
Sebenarnya odontektomi masuk dalam teknik pencabutan.
Memang perbedaan dari cabut gigi biasa dan odontektomi adalah sedikit lebih kompleks.
Pada pencabutan gigi yang normal, maka pencabutan gigi tanpa dilakukan operasi minor.
Sedangkan odontektomi yaitu melalui prosedur operasi minor.
Operasi minor yang dimaksud adalah ada sedikit pembukaan jaringan lunak atau gusi dengan dilakukan operasi, dan juga pembukaan tulang.
Selain itu, kadang odontektomi dilakukan dengan pencabutan gigi melalui gigi dibagi dalam beberapa bagian, dan tidak dicabut secara utuh seperti gigi yang normal.
Baca juga: Mengetahui Perbedaan Odontektomi dan Cabut Gigi Biasa yang Disampaikan Oleh drg. Andi Tajrin
Perbedaan pencabutan gigi biasa dan odontektomi adalah, pada pencabutan gigi biasa tidak dilakukan sayatan atau pembedahan, sedangkan pada odontektomi dilakukan pembedahan.
Sebenarnya yang akan terjadi jika gigi terbenam atau impaksi, tidak dilakukan pencabutan atau odontektomi.
drg. Andi Tajrin menyampaikan, sebenarnya akan menjadi benda asing istilah awamnya bahwa gigi kita sendiri akan menyebabkan suatu masalah apabila tidak dilakukan odontektomi.
Oleh karena gigi tersebut berada pada posisi yang tidak normal.
Gigi yang mengalami impaksi yakni berada pada posisi yang tidak normal.
Baca juga: Atasi Gigi Impaksi dengan Teknik Odontektomi, Simak Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP
Dikarenakan gigi berada pada posisi yang tidak normal, maka banyak hal yang bisa terjadi, yakni :
- Memicu terjadinya infeksi
- Memicu terjadinya rapuh atau berlubang pada gigi yang ada didepannya.
- Terjadinya inflamasi
Karena posisi yang tidak normal ini, maka bisa menyebabkan terjadinya inflamasi secara terus menerus yang menyebabkan rangsangan pada pertumbuhan kista dan tumor.
drg. Andi Tajrin menyampaikan, sangat penting sekali bahwa gigi harus segera dilakukan terapi apabila memang berada di dalam mulut.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan drg. Andi Tajrin M.Kes., Sp.BM(K). Seorang dokter gigi spesialis bedah mulut dan maksilofasial.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)