Breaking News:

drg. Anastasia Sampaikan Saran Mengenai Masalah Erosi Gigi, Salah Satunya SAMURI

Erosi gigi merupakan proses kronis, kehilangan jaringan permukaan gigi yang bersifat irreversible artinya tidak bisa kembali secara spontan.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik.com
ilustrasi kondisi gigi sehat 

TRIBUNHEALTH.COM - Apapun yang kita alami terkait kondisi jaringan didi dan rongga mulut, drg. Anastasia menyarankan untuk rutin melakukan SAMURI (periksa mulut sendiri) minimal 1x dalam sehari .

SAMURI cukup 1 menit saja bisa menyelamatkan kondisi kesehatan kita.

Jika ada perubahan baik perubahan warna, perubahan bentuk, perubahan konsistensi, termasuk kondisi-kondisi semisal muncul perdarahan atau apapun sesegera mungkin dikonsultasikan.

Yang berkaitan dengan erosi gigi yakni perubahan warna dan perubahan bentuk.

Termasuk yang tadinya baik-baik saja tetapi secara mendadak mudah ngilu.

drg. Anastasia menegaskan bahwa SAMURI sangat penting.

ilustrasi kondisi mulut sehat
ilustrasi kondisi mulut sehat (pixabay.com)

Baca juga: drg. Anastasia Sampaikan Penanganan Lebih Lanjut dari Dokter Gigi untuk Mengatasi Erosi Gigi

Begitu kita menemukan anomali atau perubahan disarankan untuk sesegera mungkin mengonsultasikan pada dokter yang sesuai dengan keluhan.

Apabila terkait kondisi kesehatan gigi dan mulut, maka seyogyanya ke dokter gigi berkomperten yang berpraktek dan dipercayai.

Karena anomali erosi gigi tidak bisa kembali atau memperbaiki dirinya sendiri atau sifatnya irreversible.

Artinya, apabila tidak dibantu dan tidak ditangani oleh dokter maka tidak akan berakhir dan kondisi anomalinya akan terus berlanjut.

2 dari 3 halaman

Apalagi jika faktor pemicunya tidak dihentikan, apapun pemicunya baik intrinsik maupun ekstrinsik.

drg. Anastasia mengatakan, dalam sebagian besar case diakibatkan oleh makanan dan minuman kita.

Baca juga: Pentingnya Mengetahui Ciri Khusus Erosi Gigi, Simak Ulasan drg. Anastasia

Perlu berhati-hati ketika mengnsumsi minuman bersoda karena kadar asamnya tinggi sekali.

20 detik saja psaca kita meminum soda tanpa berkumur, proses kerusakan jaringan keras kita mulai terjadi.

Erosi gigi merupakan proses kronis, kehilangan jaringan permukaan gigi yang bersifat irreversible artinya tidak bisa kembali secara spontan.

Biasanya dipicu oleh proses kimiawi dari zat asam yang sama sekali tidak melibatkan aktivitas mikroorganisme.

Boleh dikatakan bahwa kondisi ini bukan merupakan hasil fermentasi karbohidrat pada umumnya seperti kejadian pada karies, tetapi sesuatu yang berkebalikan dari itu.

Artinya tanpa adanya aktivitas mikroosganisme dalam rongga mulut.

Baca juga: Air di Lingkungan Tambang Apakah Berpengaruh Terhadap Erosi Gigi dan Warna Gigi Keabu-abuan?

Prosesnya biasa diawali dengan kejadian-kejadian awal dari situasi atau kondisi demineralisasi email yang biasanya terjadi ketika kristal hidroksiapatit dari email gigi rusak oleh adanya proses difusi yang merupakan proses perpindahan kalsium dari email ke dalam saliva atau cairan rongga mulut.

Bila proses ini terus menerus berlangsung, maka prisma enamel gigi akan hilang dan secara fisik kita akan melihat adanya kejadian porositas pada gigi.

3 dari 3 halaman

Untuk kejadian erosi dan kejadian karies ada persamaannya.

drg. Anastasia menyampaikan pada kejadian deminaeralisasi jaringan keras gigi oleh asam, baik karies maupun proses erosi terjadi proses tersebut.

Perbedaannya yakni dimuasal asamnya, pada karies berasal dari aktivitas mikroorganisme, sementara pada erosi bukan disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme.

Baca juga: drg. R.Ngt. Anastasia Sampaikan Tips Mencegah Kejadian Erosi GIgi

Tetapi erosi berasal dari proses kimiawi tanpa keterlibatan langsung dari mikroorganisme dalam rongga mulut.

Biasanya proses erosi gigi dimulai pada pelepasan kalsium yang terjadi ketika konsentrasi hidrogen meningkat.

Dalam situasi ini, maka bisa terjadi kerusakan hidroksiapatit lapisan keras dari gigi pada lapisan enamel atau lapisan pertama gigi.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Tangerang bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdrg. Erni MarlinaDokter Gigi Spesialis Penyakit MulutInfeksi Rongga MulutUniversitas Airlangga
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved