TRIBUNHEALTH.COM - Permasalahan pada gigi tidak hanya gigi berlubang ataupun gigi sensitif saja, ternyata gigi bisa mengalami erosi.
Adakah tanda-tanda yang mencirikan gigi mengalami erosi?
Keluhan ngilu pada gigi tentu saja karena terkikis oleh proses erosi, lapisan enamel gigi menjadi lebih tipis.
Meskipun dentin belum terbuka, tetapi sudah mendekati dentin sehingga memicu kejadian hipersensitif dentin.
Apalagi jika dentin terbuka, sudah pasti sangat mudah memicu kejadian hipersensitif dentin.
Selain itu ketika mengalami erosi, gigi juga bisa mengalami keretakan.
Gigi retak karena kristal hidroksiapatit dari enamel sehingga gigi menjadi rusak.

Baca juga: Air di Lingkungan Tambang Apakah Berpengaruh Terhadap Erosi Gigi dan Warna Gigi Keabu-abuan?
Karena kalsium dari gigi keluar ke saliva dan menyebabkan gigi menjadi rapuh.
drg. Anastasia mengatakan, tingkat keasaman yang tinggi yang dipicu salah satunya dalam kasus erosi adalah bahan kimia yang berasal dari banyak pemicu yakni faktor intrinsik dan ekstrinsik.
Keasaman gigi yang tinggi, artinya pH kecil memicu naiknya konsentrasi ion hidrogen yang menyebabkan terjadinya kerusakan kristal hidroksiapatit dari enamel.
Kerusakan tersebut tentu saja memicu kejadian secara fisik gangguan-gangguan yang masih awal memang tidak terlihat.
Tetapi pada kondisi yang sudah semakin parah bisa terlihat dan terasakan apabila muncul gigi yang berubah menjadi sensitif yakni mudah ngilu dari berbagai pemicu dengan grade berbeda tergantung dari derajat keparahannya.
Baca juga: drg. R.Ngt. Anastasia Sampaikan Tips Mencegah Kejadian Erosi GIgi
drg. Anastasia menyampaikan, erosi gigi dipicu oleh 2 pemicu utama yaitu :
- Faktor intrinsik
Biasanya dipicu oleh kondisi keasaman lambung yang ada dalam situasi berlebih oleh beragam faktor.
Sleain itu bisa dikarenakan penyakit-penyakit semisal anoreksia nervosa, bulimia nervosa, GERD, xerostomia atau mulut kering.
- Faktor ekstrinsik
Pada faktor ekstrinsik ini seyogyanya dapat kita kendalikan dengan mudah dibandingkan faktor intrinsik.
Faktor ekstrinsik seperti makanan dan minuman, di antaranya semisal susu fermentasi, minuman beralkohol, jenis makanan dan minuman asam atau manis, tinggi karbohidrat, juga minuman bersoda.
Baca juga: Tak Hanya Konsumsi Makanan Tinggi Kalsium, Berikut Cara Pencegahan Erosi Gigi
Termasuk kopi memiliki peran dalam memicu kejadian erosi gigi.
Obat-obatan seperti vitamin C, aspirin dan obat-obatan yang mengandung ferum, antihistamin.
Tak hanya itu saja, kondisi lingkungan rongga mulut yang bersifat asam termasuk lingkungan di luar kita.
drg. Anastasia mengatakan, terdapat riset tentang asap yang mengandung belerang juga memiliki peran pada kejadian erosi gigi.
Erosi gigi merupakan proses kronis, kehilangan jaringan permukaan gigi yang bersifat irreversible artinya tidak bisa kembali secara spontan.
Biasanya dipicu oleh proses kimiawi dari zat asam yang sama sekali tidak melibatkan aktivitas mikroorganisme.
Baca juga: Sadari Tanda-tanda Erosi Gigi yang Jarang Diketahui, Berikut Ulasan drg. Anastasia
Boleh dikatakan bahwa kondisi ini bukan merupakan hasil fermentasi karbohidrat pada umumnya seperti kejadian pada karies, tetapi sesuatu yang berkebalikan dari itu.
Artinya tanpa adanya aktivitas mikroorganisme dalam rongga mulut.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Tangerang bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)