Breaking News:

Air di Lingkungan Tambang Apakah Berpengaruh Terhadap Erosi Gigi dan Warna Gigi Keabu-abuan?

Erosi gigi merupakan proses kronis, kehilangan jaringan permukaan gigi yang bersifat irreversible artinya tidak bisa kembali secara spontan.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh

TRIBUNHEALTH.COM - Salah satu yang dikhawatirkan dari area pertambangan adalah rusaknya alam, jika AMDAL setempat tidak dikelola dengan ideal.

Sehingga merusak air tanah dan tentu saja berpengaruh pada kondisi kesehatan masyarakat setempat, termasuk masalah erosi gigi.

drg. Anastasia menyampaikan bahwa adanya asap belerang, air tanah yang keasamannya tinggi yang digunakan untuk keseharian tentu saja berperan terhadap masalah kesehatan.

Air hujan tadah langsung yang tidak diolah juga berperan terhadap masalah kesehatan.

Itulah mengapa drg. Anastasia menyarankan untuk mengukur kadar air setempat, agar bisa dilakukan tindakan koreksi terhadap pihak internal perusahaan.

ilustrasi gigi sehat
ilustrasi gigi sehat (intisari.grid.id)

Baca juga: drg. R.Ngt. Anastasia Sampaikan Tips Mencegah Kejadian Erosi GIgi

Tujuannya ialah agar limbah dan sebagainya bisa diperbaiki.

Apabila AMDAL tidak ideal, maka prouk-produknya bisa masuk ke air tanah dan masyarakat terkena impactnya.

Jika gigi mengalami warna keabu-abuan, kemungkinan pewarnaan dari logam berat.

drg. Anastasia mengatakan, jangan sampai air yang kita konsumsi di rumah mengandung logam berat karena memang tidak diperbolehkan.

drg. Anastasia menyampaikan, erosi gigi dipicu oleh 2 pemicu utama yaitu :

2 dari 3 halaman

- Faktor intrinsik

Biasanya dipicu oleh kondisi keasaman lambung yang ada dalam situasi berlebih oleh beragam faktor.

Baca juga: Tak Hanya Konsumsi Makanan Tinggi Kalsium, Berikut Cara Pencegahan Erosi Gigi

Sleain itu bisa dikarenakan penyakit-penyakit semisal anoreksia nervosa, bulimia nervosa, GERD, xerostomia atau mulut kering.

- Faktor ekstrinsik

Pada faktor ekstrinsik ini seyogyanya dapat kita kendalikan dengan mudah dibandigkan faktor intrinsik.

Faktor ekstrinsik seperti makanan dan minuman, diantaranya semisal susu fermentasi, minuman beralkohol, jenis makanan dan minuman asam atau manis, tinggi karbohidrat, juga minuman bersoda.

Termasuk kopi memiliki peran dalam memicu kejadian erosi gigi.

Obat-batan seperti vitamin C, aspirin dan obat-obatan yang mengandung ferum, antihistamin.

Baca juga: Sadari Tanda-tanda Erosi Gigi yang Jarang Diketahui, Berikut Ulasan drg. Anastasia

Tak hanya itu saja, kondisi lingkungan rongga mulut yang bersifat asam termasuk lingkungan di luar kita.

drg. Anastasia mengatakan, terdapat riset tentang asap yang mengandung belerang juga memiliki peran pada kejadian erosi gigi.

3 dari 3 halaman

Erosi gigi merupakan proses kronis, kehilangan jaringan permukaan gigi yang bersifat irreversible artinya tidak bisa kembali secara spontan.

Biasanya dipicu oleh proses kimiawi dari zat asam yang sama sekali tidak melibatkan aktivitas mikroorganisme.

Boleh dikatakan bahwa kondisi ini bukan merupakan hasil fermentasi karbohidrat pada umumnya seperti kejadian pada karies, tetapi sesuatu yang berkebalikan dari itu.

Artinya tanpa adanya aktivitas mikroosganisme dalam rongga mulut.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Tangerang bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comErosi gigiWarna gigiKesehatan gigidrg. R. Ngt. Anastasia Ririen
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved