TRIBUNHEALTH.COM - Tifus adalah penyakit yang cukup banyak dialami masyarakat.
Meski dianggap sebagai penyakit umum bagi sejumlah orang, namun jangan pernah menyepelekannya.
Pasalnya, penyakit tifus dapat dialami setiap orang kapan saja.
Baca juga: dr. Huminsa Ranto Sp.A, M.Sc Paparkan Pantangan Makanan hingga Proses Penyembuhan pada Tipes Anak
Hal ini akan terjadi jika terus membiasakan diri jajan makanan sembarangan.
"Selama masih mengonsumsi makanan yang tidak sehat, maka dari situlah akan terkena tifus," kata dr. Lia Ratna Adi dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Saat ini penemuan kasus tifus banyak dijumpai pada usia balita hingga dewasa.
Dalam mendeteksi penyakit ini, cenderung sulit dilakukan.
Baca juga: Bahaya Tipes pada Anak Tak Hanya Sebabkan Diare, Tapi juga Mengganggu Tumbuh Kembang
Lantaran gejala yang muncul baru bisa dipastikan setelah mengalaminya lebih dari satu minggu.
Tanda Tifus
Gangguan di saluran cerna tak melulu indikasi penyakit pada lambung maupun usus.
Bisa jadi tanda gangguan saluran cerna merujuk pada penyakit tifus.
Menurut pemaparan Lia, ada sejumlah tanda gangguan saluran cerna indikasi penyakit tifus.
Di antaranya yakni:
- Mual
- Muntah
Baca juga: Kenali Beragam Penyebab Muntah pada Bayi dan Anak, Segera Temui Dokter jika Disertai Gejala Lain
- Sakit perut
- Perut terasa begah
- Susah buang air besar
- Diare.
Demam Tanda Tifus
Salah satu ciri khas dari penyakit tifus adalah muncul rasa demam yang dialami oleh penderita.
Bukan demam biasa, seseorang yang sudah terkena tifus akan mengalami demam tinggi.
Tahapan demam tidak terjadi begitu saja, pasien akan mengalami demam yang tidak terlalu tinggi hingga minggu selanjutnya mengalami peningkatan.
Baca juga: dr. Dwi Septiadi Tegaskan Bahwa Tipes Merupakan Penyakit Akibat Infeksi Bakteri pada Pencernaan
Biasanya demam ini akan muncul saat menjelang sore saja sedangkan pada esok hari menjelang sore hari pasien tidak merasakan gejala apapun.
Pengobatan Tifus
Bila terinfeksi penyakit tifus, maka jangan tunda melakukan pemeriksaan pada dokter untuk mendapatkan pengobatan.
Ada tiga jenis pengobatan yang biasa diberikan dokter pada penderita tifus.
Antara lain:
1. Minum obat antibiotik
Pasien dianjurkan mengonsumsi obat antibiotik dalam jangka waktu yang panjang.
"Ada 5 hari atau 7 hari, bahkan lebih. Resep yang diberikan dokter ini harus dihabiskan," ungkap Lia.
Baca juga: Haruskah Konsumsi Antibiotik Sampai Habis jika Sudah Sehat? Ini Tanggapan dr. Alia Kusuma Rachman
Pemberian antibiotik ini diperuntukan bagi penderita tifus yang tidak mengalami komplikasi.
2. Perubahan makanan
Penderita tifus diharuskan mengonsumsi makanan yang mudah dicerna alias ramah bagi saluran cerna.
Silahkan mengonsumsi makanan dengan tinggi protein, namun sebaiknya hindari makanan tinggi serat
.3. Perubahan gaya hidup
Terapkan pola makan secara teratur dan rajin mencuci tangan.
Jangan lupakan untuk rutin mengonsumsi air putih, hentikan kebiasaan jajan sembarangan, hindari makan-makanan pedas dan istirahat yang cukup.
Baca juga: Terapkan Gaya Hidup Sehat agar Bebas dari Masalah Kulit, Ikuti Tips dr. Fadlina Zainuddin, Sp. KK
Penjelasan dr. Lia Ratna Adi dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)