TRIBUNHEALTH.COM – Pandemi Covid-19 belakangan ini mulai melandai, namun menyisakan masalah tersendiri terkait kesehatan jiwa.
Kementerian Kesehatan menyebutkan jika prevalensi masalah kesehatan jiwa meningkat 1-2 kali lipat selama pandemi.
Pasalnya terdapat empat kelompok rentan yang mengalami gangguan jiwa.
Pertama adalah kelompok yang sebelumnya tidak memiliki masalah kesehatan jiwa, kemudian memiliki hingga mengalami gangguan jiwa.
Kelompok kedua adalah yang memang sejak awal sudah mengalami masalah kesehatan jiwa.
Baca juga: Risiko jika Anak Suka Mengisap Jari, Dokter Sebut Salah Satunya Bisa Buat Gigi Maju

Baca juga: Kebiasaan Merokok Picu Gangguan pada Mata, Simak Penjelasan dr. Muhammad Irfan K, M.Kes., Sp.M
Kelompok ketiga ialah kelompok yang mengalami kesehatan fisik yang kemudian kesulitan mengakses layanan kesehatan.
Selanjutnya adalah kelompok keempat adalah yang paling banyak ditemukan ketika terjadi gelombang kedua Covid-19.
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Baca juga: Tak Hanya Peregangan Kulit Saja, Ketahui Beberapa Kebiasaan Penyebab Terjadinya Stretchmark

Baca juga: Inilah Beberapa Macam Sunat Modern dengan Metode yang Lebih Baik, Berikut Penjelasan Dokter
Pertanyaan:
Siapa saja kelompok yang paling rentan mengalami gangguan kesehatan mental selama pandemi?
Azmi, Tinggal di Ponorogo.
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Kalau menurut saya, semua kelompok rentan.
Sebagai contoh, pandemi ini menyebabkan orang yang mampu maupun tidak mampu mengalami gangguan kesehatan mental.
Yang tidak mampu karena ekonomi bisa, yang mampu karena takut sakit juga bisa.
Anak-anak belajarnya karena online juga menjadi tidak efektif misalnya.
Hal ini menyebabkan semua kelompok rentan mengalami gangguan kesehatan mental selama pandemi.
Termasuk anak-anak, remaja, dan juga orang tua, kakek maupun nenek, seluruh usia rentan terhadap kondisi pandemi Covid-19 ini.
Baca juga: Kasus yang Ditangani Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia, Simak Kata drg. Hendra Nur Sp. Pros Berikut

Baca juga: Obsessive Compulsive Disorder (OCD) Bisa Dideteksi sejak Penderita Memasuki Usia 18 Tahun ke Atas
Akan tetapi, berdasarkan pemikiran tentunya usia-usia non produktif harusnya lebih rentan.
Misalnya anak-anak, remaja, manula harusnya jauh lebih rentan daripada usia-usia produktif.
Karena usia-usia produktif isunya apabila sehat maka terbebas dari virus corona karena memiliki daya tahan tubuh yang baik.
Bagi usia-usia muda yang mungkin menderita penyakit tertentu seperti obesitas, jantung dan lain-lain bisa saja menyebabkan ia menjadi kelompok rentan.
Siapa saja sebenarnya rentan.
Baca juga: Memahami Derajat Keparahan hingga Cara Deteksi Kepribadian Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.