TRIBUNHEALTH.COM - Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Experimental Physiology telah mengidentifikasi cara-cara di mana siklus bangun/tidur mengubah preferensi tubuh dalam menggunakan sumber energi.
Menurut temuan, begadang bisa mengurangi kemampuan tubuh untuk menggunakan lemak untuk energi.
Hal ini dapat mengakibatkan penumpukan lemak dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan komplikasi kardiovaskular lainnya.
Secara umum, peneliti mengamati dua pola tidur-bangun, yakni night owl dan early bird.
Night owl merujuk pada orang yang memiliki kebiasaan begadang alias tidur larut malam, dan pada akhirnya bangun siang juga.
Sementara early bird merupakan pola tidur lebih awal dan bangun pagi.
Orang yang bangun pagi lebih bugar

Baca juga: Kualitas dan Durasi Tidur, Mana yang Lebih Penting? Simak Penjelasan Ahli Berikut Ini
Orang yang bangun pagi juga tampaknya memiliki tingkat kebugaran aerobik yang lebih tinggi daripada orang yang suka tidur malam.
Pasalnya orang yang suka tidur malam cenderung menggunakan lebih sedikit lemak untuk energi saat istirahat dan selama berolahraga.
Kebugaran aerobik memiliki banyak manfaat kesehatan.
Ini terkait erat dengan kesehatan kardio-metabolik yang lebih besar, karena meningkatkan metabolisme, membantu penurunan berat badan dan menurunkan tekanan darah.
Ini membuatnya sangat bermanfaat bagi penderita diabetes.
Di sisi lain, resistensi insulin yang diamati pada orang yang suka begadang, dapat bermasalah.
Pasalnya hal ini mengganggu kemampuan mereka untuk merespons insulin untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar.
Baca juga: Mengalami Insomnia? Berikut Ini Tips Tidur Nyenyak Tanpa Suplemen atau Obat Tidur
Ritme sirkadian pengaruhi penggunaan insulin

Profesor Steven Malin, penulis senior studi tersebut, dari Rutgers University, mengatakan: "Perbedaan metabolisme lemak antara 'early birds' dan 'night owl' menunjukkan bahwa ritme sirkadian tubuh kita dapat memengaruhi cara tubuh kita menggunakan insulin.”
“Pengamatan ini memajukan pemahaman kita tentang bagaimana ritme sirkadian tubuh kita memengaruhi kesehatan kita.”
Karena kronotipe atau pola kebiasaan tidur tampaknya mempengaruhi metabolisme dan aksi hormon, peneliti menyarankan bahwa kronotipe dapat digunakan sebagai faktor untuk memprediksi risiko penyakit seseorang.
“Kami juga menemukan bahwa early bird lebih aktif secara fisik dan memiliki tingkat kebugaran yang lebih tinggi daripada night owl yang tidak banyak bergerak sepanjang hari,” kesimpulannya.
“Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memeriksa hubungan antara kronotipe, olahraga, dan adaptasi metabolik untuk mengidentifikasi apakah berolahraga di pagi hari memiliki manfaat kesehatan yang lebih besar.”
Baca juga: Bahaya Minum Air Putih sebelum Tidur, Berisiko Picu Masalah Jantung karena Sering Terbangun
Cara mencegah diabetes tipe 2

Ada bukti substansial bahwa banyak yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan seseorang terkena diabetes tipe 2.
Menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal, penurunan berat badan adalah tindakan pencegahan yang penting.
Badan kesehatan merekomendasikan orang yang kelebihan berat badan untuk menurunkan lima hingga tujuh persen dari berat awal mereka.
Ini dapat dibantu dengan melakukan setidaknya 30 menit aktivitas fisik setidaknya lima hari seminggu.
Mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi setiap hari, juga disarankan.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)