TRIBUNHEALTH.COM - Ejakulasi dini merupakan suatu kondisi yang membuat seorang pria mengeluarkan cairan sperma lebih cepat saat berhubungan intim.
Adanya masalah ejakulasi dini membuat setiap pria mengalami keresahan.
Bukan hanya tak merasa percaya diri, juga memikirkan kualitas sperma.
Baca juga: Selain Kualitas Air Mani dan Sperma, Infertilitas Pria Dapat Disebabkan Faktor Genetik dan Penyakit
Kira-kira benarkah ejakulasi dini mempengaruhi kualitas sperma?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video, dr. Dandy Tanuwidjaja, Sp.U memberikan ulasannya.
Berdasarkan pernyataannya, ejakulasi dini tidak mempengaruhi kualitas sperma. Melainkan ejakulasi dini hanya mempengaruhi waktu.

Baca juga: Benarkah Ukuran Penis Berpengaruh terhadap Kualitas Sperma? Begini Tanggapan dr. Rahmawati Thamrin
"Timing dari ejakulasi itu sendiri adalah pengeluaran air mani."
"Tetapi kualitas air mani itu tidak ditentukan oleh timing-nya," kata Dandy.
Prinsip Penanganan Ejakulasi Dini
Prinsip dasar penanganan ejakulasi dini bersifat individualis.
Artinya tidak semua penanganan pada setiap pasangan akan dilakukan dengan cara yang sama.

Karena itu dibutuhkan kerja sama yang baik antara pasien beserta pasangan dan dokter.
Langkah ini dilakukan untuk mencapai kesepakatan bersama terkait pengobatan yang sesuai dengan pasien.
"Kita harus sama-sama antara dokter, suami, dan istrinya untuk duduk bersama mendiskusikan kira-kira (penanganan) mana yang cocok. Selanjutnya kita arahkan ke sana," terang Dandy.
Baca juga: Tak Semua Pengobatan Pasien Ejakulasi Dini Sama, Bersifat Individualis dan Butuh Kerjasama Pasangan
Kunci utama dalam mengatasi masalah ini adalah komunikasi.
"Komunikasi itu sangat penting dalam pengobatan ejakulasi dini," ucap Dandy.
Jika sudah melakukan komunikasi dengan baik pada pasangan, maka ajak pasangan untuk mendampingi pengobatan. Utamanya pada saat berkonsultasi dengan dokter.
Karena meskipun ejakulasi dini terjadi pada pria, namun mempengaruhi hubungan antar pasangan.
"Berhasil atau tidaknya terapi yang dilakukan sangat bergantung oleh komunikasi, pengertian, dan kerja sama dengan pasangan," jelas Dandy.
Pemeriksaan Ejakulasi Dini

Kondisi ini perlu dipastikan secara medis oleh dokter dengan serangkaian prosedur pemeriksaan.
Langkah pertama, dokter akan melakukan anamnesis kepada pasien (wawancara medis).
Untuk memastikan apakah kondisi pasien memenuhi kriteria ejakulasi dini.
Baca juga: Penelitian Ungkap Long Covid Pengaruhi Kehidupan Seksual, Sebabkan Pria Kesulitan Ejakulasi
Lalu ditelusuri faktor penyebab yang bisa mencetuskan terkena ejakulasi dini.
Hingga kini, faktor pemicu yang paling sering didapatkan adalah psikologis.
Selain itu perlu dipastikan terkait kondisi hubungan dengan pasangan dan apakah ejakulasi dini sudah mengganggu kualitas hubungan.
Pemicu Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini lebih banyak terjadi disebabkan oleh psikis.
Meskipun ada beberapa kondisi biologis yang bisa memicu ejakulasi dini.

Misalnya:
- Infeksi saluran kencing
- Obesitas
- Disfungsi ereksi.
Kriteria Ejakulasi Dini
Suatu kondisi dianggap sebagai ejakulasi dini apabila memenuhi sejumlah kriteria. Ialah:
1. Waktu
Ejakulasi terjadi sebelum penetrasi atau kurang dari 1 sampai 3 menit setelah penetrasi terjadi.
Pertimbangan waktu tersebut berdasarkan jenis ejakulasi dini dalam dunia medis yang disebut:
Baca juga: 4 Gejala Kanker Ovarium yang Terlihat Sepele, Kembung hingga Nyeri saat Berhubungan Seksual
- Long live
Ejakulasi dialami setiap saat pria memulai aktivitas seksual.
"Jadi sejak muda tidak pernah mengalami ejakulasi yang normal," tambah Dandy.
- Quirt
Pada masa muda pernah mengalami ejakulasi yang normal, lalu suatu ketika mengalami ejakulasi dini.
Kondisi ini menjadi tolak ukur alasan waktu 1-3 menit menjadi landasan pengukuran waktu ejakulasi dini.
2. Pria Tidak Bisa Kontrol Ejakulasi

Sebenarnya pada diri seorang pria memiliki kemampuan untuk mengontrol ejakulasi.
Jadi ketika ada sensasi ejakulasi akan terjadi, normalnya setiap pria bisa mengontrol.
Jika tidak ada kemampuan untuk melakukan kontrol ini, maka masuk sebagai salah satu kriteria ejakulasi dini.
3. Mengganggu
Disebut sebagai ejakulasi dini bila kondisi ini mengganggu.
Dalam artian mengganggu secara psikis, seperti minder, menghindari aktivitas seksual, dan mengalami ketidakharmonisan dengan pasangan.
"Jadi disebut sebagai ejakulasi dini jika memenuhi 3 kriteria tersebut," tandas Dandy.
Baca juga: Pria Perlu Paham Cara Alami Atasi Ejakulasi Dini, Begini Penjelasan Dokter
Penjelasan dr. Dandy Tanuwidjaja, Sp.U dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)