TRIBUNHEALTH.COM - Kualitas tidur seseorang bisa dilihat dari lamanya waktu tidur.
Terkadang orang-orang di zaman modern seperti saat ini lebih senang menghabiskan waktunya untuk bekerja.
Kegiatan ini tentu mengakibatkan waktu tidur yang tersisa hanya sedikit.
Perlu dipahami jika durasi tidur yang sedikit bisa menyebabkan terjadinya banyak penyakit.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, dr. Rimawati Tedjasukmana dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat.
dr. Rimawati Tedjasukmana menerangkan jika kualitas tidur sangatlah penting.
"Jika waktu tidur lama, namun kualitasnya tidak baik sama saja seperti orang yang tidak tidur," terang dr. Rimawati Tedjasukmana.
Baca juga: dr. Ammarilis Menuturkan Jika Penyebab Alergi Kulit Bermacam-macam, Bisa Disebabkan Obat

Baca juga: Mungkinkah Alergi Kulit Muncul Akibat Faktor Genetik? dr. Ammarilis Berikan Tanggapannya
Seseorang yang sering terbangun, terutama disebabkan oleh beberapa penyakit mengakibatkan orang tersebut memiliki kualitas tidur yang buruk.
Durasi tidur yang disarankan
dr. Rimawati Tedjasukmana mengatakan jika usia dewasa disarankan untuk tidur selama 6 jam hingga 8 jam.
Pasalnya kebutuhan tidur setiap golongan orang berbeda-beda.
dr. Rimawati Tedjasukmana menambahkan jika pada bayi secara umum memerlukan waktu tidur selama 16 jam.
Sementara pada anak-anak memerlukan durasi tidur selama 10 jam sampai 12 jam.
Kemudian pada orang dewasa memerlukan durasi tidur selama 6 jam hingga 8 jam.
Berdasarkan penuturan dr. Rimawati Tedjasukmana, semakin tua usia seseorang maka akan semakin berkurang kebutuhan tidurnya.
Kendati demikian, setiap golongan usia juga memiliki variasi.
Baca juga: Mengetahui Perbedaan Odontektomi dan Cabut Gigi Biasa yang Disampaikan Oleh drg. Andi Tajrin

Baca juga: dr. Ammarilis Murastami Menerangkan Jenis Kelainan Kulit Akibat Alergi Bisa Berbagai Macam
Ada sebagian orang yang cukup tidur selama 6 jam dan adapula yang harus tidur selama 8 jam.
dr. Rimawati Tedjasukmana mengatakan jika variasi individu berbeda-beda.
Penyakit yang bisa mengganggu kualitas tidur
Buruknya kualitas tidur bisa disebabkan karena orang tersebut memang tidak ingin tidur akibat masih ada aktivitas yang harus dilakukan.
Sehingga menyebabkan seseorang tidur dengan durasi yang sedikit.
Bisa juga disebabkan beberapa penyakit yang mengganggu tidurnya.
Seperti Obstructive sleep apnea (OSA) yang menunjukkan gejala mendengkur.
Sehingga meskipun sudah tidur cukup lama, saat terbangun masih terasa seperti belum tidur.
Baca juga: Ternyata Sembelit Bisa Berakhir Kanker Usus Besar, Ini Penjelasan dr. Muhammad Singgih Nugraha, Sp B

Baca juga: Tak Boleh Asal, Bleaching Gigi Bisa Berisiko Sebabkan Erosi, Simak drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
Obstructive sleep apnea (OSA) juga bisa menyebabkan seseorang mengalami henti nafas ketika tertidur.
Tak hanya itu saja, rupanya terdapat beberapa gerakan saat tidur seperti gerakan tungkai yang bisa membuat seseorang sering terbangun.
Baca juga: Ahli Gizi Menyampaikan, Kandungan Protein dalam Susu Steril Mampu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Penjelasan Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, dr. Rimawati Tedjasukmana dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 31 Oktober 2021.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.