TRIBUNHEALTH.COM - Ispa atau dikenal juga dengan sebutan infeksi saluran pernapasan akut.
Adalah kondisi yang cukup banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
Biasanya ISPA banyak dialami anak-anak dan bisa menyerang saluran pernapasan atas maupun bawah.
Baca juga: Meski Sudah Sembuh, ISPA Bisa Kambuh Lagi, Berikut Penjelasan dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A
Dalam penanganannya, penderita harus diberi pengobatan yang tepat dan upayakan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Namun karena berbagai faktor, tidak jarang, pasien lebih memilih membeli obat ke warung tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Kira-kira apakah hal tersebut diperbolehkan?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, dr. S.T Andreas, M. Ked (Ped), Sp.A memberikan ulasannya.
Berdasarkan pernyataannya, salah satu obat yang sering dibeli masyarakat adalah obat herbal.
Baca juga: Pekerja Malam Sering Keluhkan Batuk sampai Sesak Napas, Dokter Spesialis Paru Ungkap Penyebabnya
Menurutnya, jika obat tersebut sudah mendapatkan izin dari BPOM maka silahkan dipakai.
Namun jika belum ada izin BPOM dan penelitian, maka artinya obat tersebut tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi.

Ia pun lantas menegaskan, bahwa sebenarnya penanganan ISPA cukuplah mudah.
Berikut ini alur penanganan ISPA yang tepat:
1. Beri obat demam
Bila sejak awal di rumah mengalami demam, maka pasien perlu segera diberi obat demam.
2. Tak wajib diberi obat batuk dan pilek

Bila mengalami batuk dan pilek, pasien diperbolehkan tidak segera mengonsumsi obat.
3. Jumlah cairan cukup
Pemberian cairan yang cukup sangat penting diberikan untuk pasien.
Bila ISPA terjadi pada bayi, maka dianjurkan untuk memberikan ASI ekslusif jauh lebih banyak.
Baca juga: Masih Menyusui, Berikut Ini Tips Aman Turunkan Berat Badan setelah Melahirkan, Harus Bertahap
Namun bila sudah bisa minum air putih, maka sah-sah saja jika ingin memberikan minuman ini.
4. Dipeluk
Anak-anak cenderung mudah menangis dan tidak tenang saat sakit, maka keluarga perlu memberikan pelukan pada anak.
Dengan demikian dapat membuat anak lebih tenang.

5. Pemakaian air purifier
Air purifier berfungsi mengontrol polusi dari luar masuk ke ruangan yang ditempati anak.
Sisanya harus kontrol ke dokter untuk penanganan yang tepat.
Baca juga: Polusi Mikroplastik Berbahaya Bagi Manusia, Bisa Picu Alergi hingga Kematian Sel
6. Ruangan nyaman
Usahakan untuk membentuk suasana ruangan yang nyaman dengan kelembapan terjaga.
7. Menggendong
Dengan posisi digendong diharapkan saluran napasnya lebih tinggi, agar anak lega tidurnya.

"Sehingga kalau saya tidak menganjurkan konsumsi obat di warung, ketika kita sudah tahu anak terganggu jangan beli obat sendiri."
"Konsultasikan langsung sama dokternya, kalau nggak sempet bisa konsultasi dari WhatsApp," terang Andreas.
Alasan ISPA Rentan pada Anak
Andreas menuturkan, anak dikatakan lebih rentan mengalami ISPA lantaran memiliki berbagai faktor risiko.
Antara lain:
1. Memiliki kekebalan tubuh tidak sebagus orang dewasa

Jadi sistem di dalam tubuh masih berbeda, karena memiliki imun lebih rendah daripada orang dewasa.
Maka sangat mudah jika terkena infeksi apapun.
2. Usia
Anak-anak masih sangat suka bermain dan cenderung kurang memperhatikan kebersihan.
Baca juga: Cara Ampuh Mengatasi ISPA Tanpa Harus Datang ke Dokter, Ini Penjelasan dr. Roro Rukmi Windi Perdani
Maka dari itu, usia anak sangat rentan terkena infeksi.
3. Kebiasaan di Rumah
Kebiasaan menjaga kebersihan belum terbentuk pada anak-anak.
"Jadi karena masih masa bereksplorasi, sehingga berisiko lebih besar terinfeksi," kata Andreas.
Jenis ISPA
Dalam jenisnya, ISPA ada yang menyangkut saluran pernapasan atas maupun bawah.

Bila mengenai area saluran pernapasan atas, maka meliputi hidung sampai tenggorokan.
Sementara area saluran pernapasan bawah yakni dari brokus sampai paru-paru.
Baca juga: Tak Hanya Memberikan Dampak pada Paru-paru, Merokok Juga Memberikan Dampak pada Kesehatan Ginjal
Andreas menerangkan alasan disebut sebagai saluran pernapasan akut lantaran gejala mulai muncul di bawah 14 hari sejak pertama kali terinfeksi.
Kondisi yang paling sering timbul yakni:
- Common cold (flu)

- Faringitis (radang tenggorokan)
- Bronkitis (radang di area perbatasan paru-paru)
Baca juga: Aturan Pola Makan yang Tepat Agar Terhindar dari Kanker Paru menurut dr. Ginanjar Arum Desianti
- Pneumonia (radang paru-paru)
Penjelasan Dokter spesialis anak S. T Andreas ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)