TRIBUNHEALTH.COM - Seseorang yang mengalami alergi bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor.
Alergi ini bisa dipicu dari makanan, obat, hingga debu sekalipun.
Alergi debu ini sudah sangat umum dikeluhkan masyarakat.
Baca juga: Dust Mites Allergy atau Alergi Tungau Debu Dapat Diobati dengan Obat Antihistamin
Biasanya tanda yang dirasakan adalah gatal dan kulit mengalami kemerahan.
Dalam penanganannya seringkali pasien dianjurkan untuk menghindari penyebab alergi tersebut.
Namun disamping itu, ada anggapan bahwa alergi debu bisa sembuh dengan vaksin influenza. Benarkah demikian?

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi dan Imunologi, dr. Prasna Pramita memberikan pernyataannya.
Ia menjelaskan vaksin influenza diperuntukan agar tidak terkena flu. Dalam hal ini flu yang tidak terlalu berat.
Baca juga: Mengenal Penyebab dan Gejala Alergi pada Anak, Bisa karena Debu hingga Gigitan Serangga
Karena itu, untuk mengatasi alergi, vaksin ini juga sangat efektif membantu.
"Pada orang yang alergi, biasanya memang kita sarankan vaksinasi influenza," tutur Prasna.
Penanganan Alergi
Ketika mengalami alergi, masyarakat bisa mengonsumsi obat anti alergi.
Obat anti alergi tersebut sangat mudah ditemui di pasaran.

Obat anti alergi ini bisa dikonsumsi hingga 3 sampai 5 hari.
"Coba saja nggak papa-papa minum dulu obat anti alergi, seperti 1 tablet sampai beberapa hari," imbau Prasna.
Namun jika sudah melewati batas ketentuan, seperti 5 hari lamanya, maka segera cari pertolongan ke dokter.
Baca juga: Tipes pada Anak yang Tidak Segera Diobati Dapat Memicu Terjadinya Komplikasi, Berikut Ulasan Dokter
Jangan menunda untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter.
Karena jika terlambat, bisa saja kulit sudah mengalami kondisi yang lebih parah akibat sering digaruk karena merasakan gatal.

"Kalau tidur suka menggaruk, terkadang itu sering dilupakan akhirnya menimbulkan luka."
"Luka ini jadi berbekas dan sulit disembuhkan kalau sudah dewasa, berbeda dengan anak-anak," ungkap Prasna.
Reaksi Pasca Alergi
Alergi adalah suatu kondisi yang merujuk pada sistem kekebalan tubuh yang bereaksi dengan bahan-bahan alergen.
Bahan-bahan alergen ini sebenarnya tidak berbahaya.
Baca juga: Perbedaan Alergi dan Intoleransi Makanan, Salah Satunya Bisa Sampai Mengancam Nyawa
Namun karena tubuh terus terpapar dengan bahan alergen tersebut, akhirnya memunculkan masalah atau reaksi alergi.
Reaksi yang bisa timbul pasca terkena alergi antara lain:
- Merah-merah di kulit
- Batuk
- Pilek

Baca juga: Kenali Risiko Kelebihan Suplemen Vitamin D, Bisa Timbulkan Gejala Mual hingga Sering Buang Air Kecil
- Mual
- Muntah
- Sesak napas
Tubuh yang Rentan Terkena Alergi
Alergi bisa terjadi karena berbagai macam faktor penyebab.
Namun biasanya, alergi timbul hanya pada area tertentu saja.
Baca juga: Suntik DNA Salmon Tidak Disarankan bagi Orang yang Alergi Ikan Salmon, Begini Ulasan dr. Pratidona
Menurut pemaparan Prasna, area tubuh yang sering terkena alergi terbagi menjadi 2 jenis, yakni area lokal dan sistemik.
Pada area lokal terdapat pada kulit, sementara sistemik pada dalam tubuh.
Bila area sistemik yang terkena, maka bisa memunculkan batuk, pilek, bersin-bersin, mual atau muntah, hingga sesak napas dan perut tidak nyaman.
Faktor yang Menyebabkan Alergi
Berbagai macam faktor yang bisa menyebabkan alergi, seperti:
Baca juga: Gaya Hidup Buruk Dapat Sebabkan Hipertensi, Konsumsi Tomat hingga Brokoli Bisa Bermanfaat
1. Gaya hidup
Setiap orang memiliki gaya hidup berbeda, maka hal ini mempengaruhi paparan alergi yang terkena.
Begitu halnya dengan makanan yang dikonsumsi.

Sehingga membuat tidak semua orang mengalami alergi yang sama.
2. Faktor Usia
Pada usia bayi terutama 0 sampai 3 bulan sangat rentan mengalami alergi susu sapi.
Baca juga: Cegah Masalah Gizi pada Lansia dengan Pemberian Susu Padat Nutrisi, Simak Ahli Gizi R Radyan Yaminar
Namun seiring bertambahnya usia, alergi ini juga bisa berubah. Misalnya menjadi alergi terhap telur atau ikan.
3. Faktor genetik
Faktor genetik sangat mempengaruhi seseorang bisa terkena alergi.
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi dan Imunologi, dr. Prasna Pramita ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)