lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Alergi kerap kali terjadi pada bayi dan anak.
Alergi bisa terjadi akibat reaksi berlebihan tubuh terhadap senyawa asing.
Padahal, senyawa asing tersebut sebenarnya tak berbahaya, sebagaimana dibahas dalam tayangan Ayo Sehat Kompas TV edisi Kamis (3/6/2021).
Pencetus alergi tersebut biasa juga disebut sebagai elergen.
Adapun alergen pada bayi dan anak bisa beragam.
Satu di antaranya bisa disebabkan faktor lingkugan, seperti debu, bulu hewan, gigitan serangga, juga beberapa jenis makanan dan minuman.
Alergi bisa memiliki beberapa dampak yang berbeda pada tubuh.
Baca juga: Bisa Diturunkan Lewat Genetik, Dokter Bagikan Tips Cara Hindari Alergi Anak Sejak dalam Kandungan
Baca juga: Anak Saya Selalu Bersin dan Pilek pada Pagi Hari, Apakah Jadi Tanda Alergi atau Rhinitis Dok?
Secara umum, berikut ini gejala yang kerap muncul.
- Gatal dan merah di kulit
- Bersin-bersin
- Mata berair
- Hidung meler
- Batuk-batuk
- Dada terasa sesak, nyeri, tertekan
- Sesak napas
Meski jarang terjadi, alergi juga bisa memunculkan reaksi yang berakibat fatal.
Reaksi tersebut disebabakan anafilaksis.
Baca juga: Dokter Rinci Berbagai Macam Alergi yang Mudah Menyerang Anak, Berbeda Sesuai Tahapan Usia
Baca juga: Anak Saya Selalu Bersin-bersin ketika Dekat dengan Kucing, Apa Mungkin Alergi Dok?
Ketika mengalaminya, tubuh bisa lemas tiba-tiba, sesak napas, mengi, hingga tiba-tiba pinsan.
Anak yang mengalami gejala tersebut, perlu segera di bawa ke rumah sakit terdekat.
Hal itu penting agar anak segera mendapatkan perawatan yang sesuai.
Dokter spesialis anak konsultan alergi dan imunologi, Ekawaty Yasinta Larope, menjelaskan alergi yang dialami anak biasanya berbeda sesuai tahapan usianya.
Pada bayi berusia 0-1 tahun, masalah yang kerap timbul adalah masalah kulit dan saluran cerna.
"Masalah kulit itu berupa eksim, yang sering ibu-ibu datang pipi anaknya merah-merah, bruntusan," jelasnya.
Selain itu, saluran cerna anak juga rawan terdampak.
dr Ekawaty mencontohkan anak yang mudah diare setelah mengonsumsi susu.
"Ini semua, kalau dibawah usia 3 tahun, umumnya semua penyebab alerginya adalah makanan," tandasnya.
Baca juga: Dokter Sebut Alergi Bukan Penyakit Menular, tetapi Diturunkan Lewat Genetik
Baca juga: Stres hingga Alergi Menjadi Penyebab Terjadinya Sariawan atau Stomatitis, Berikut Ulasan Dokter Gigi
Untuk usia 3-5 tahun, masalah kulit masih bisa menjadi masalah.
Kendati demikian, masalah pernapasan mulai muncul sebagai dampak alergi.
"Jadi pada usia 3-5 tahun mulai muncul tuh masalah di saluran napas," tambahnya.
"Jadi penyebabnya itu sudah bukan makanan lagi. Tapi bisa campuran, makanan dan hirupan."
Sebagai informasi, alergen memang berupa makanan atau segala sesuatu yang terhirup ke pernapasan.
"Pada usia 4-5 tahun, masalah kulit kemerahan lebih ke lipatan-lipatan."
Sebagai contoh, pada lipatan tangan dan lutut.
"Kemudian bisa juga mulai timbul asma."
Pada usia di atas 5 tahun, selain asma, biasanya mulai didapati masalah rinitis pada hidung.
Masalah ini biasanya menunjukkan gejala bersin, hidup tersumbat, dan meler.
Namun gejala ini muncul pada kondisi tertentu saja, seperti saat cuaca dingin, atau sedang bermain dengan hewan peliharaan.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)
