TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis anak konsultan alergi dan imunologi, Ekawaty Yasinta Larope, menyebut alergi bisa disebabkan oleh faktor genetik.
Kendati demikian, alergi tak bisa dideteksi ketika bayi masih dalam kandungan.
Hal itu ia paparkan dalam program Ayo Sehat Kompas TV, yang tayang Kamis (3/6/2021).
"Tetapi bisa dicegah, supaya anak yang lahir kecil kemungkinan untuk terjadi alergi," dr Ekawaty memberi catatan, dikutip TribunHealth.com.
Pertama, dr Ekawaty menekankan pentingnya menghindari paparan asap rokok, baik aktif maupun pasif.
Baca juga: Anak Saya Selalu Bersin dan Pilek pada Pagi Hari, Apakah Jadi Tanda Alergi atau Rhinitis Dok?
Baca juga: Dokter Rinci Berbagai Macam Alergi yang Mudah Menyerang Anak, Berbeda Sesuai Tahapan Usia

"Ibunya tak boleh merokok. Dan dalam rumah dan sekitar ibunya kontak juga tak ada yang merokok," jelasnya.
Kedua, ibu hamil tak perlu ada pantangan terhadap makanan tertentu jika tidak alergi.
"Terus yang ketiga adalah pola hidup sehat sih sebenarnya."
"Itu adalah pencegahan-pencegahan yang bisa dilakukan saat hamil. Seperti itu," pungkasnya.
Menurut dr Ekawaty, alergi memang tak luput dari faktor genetik.
"Alergi akan terjadi kalau ada interaksi antara genetik dan lingkungan," jelasnya.

Baca juga: Dokter Jelaskan Metode Eliminasi dan Provokasi untuk Diagnosis Alergi pada Anak, Apa Itu?
Baca juga: Tiga Faktor Risiko Keguguran saat Hamil Muda menurut Dokter Ari Ayat Santiko, Sp. OG
Faktor risiko genetik bisa dilihat dari riwayat orangtua dan saudara kandung.
"Jadi alergi bukan penyakit yagn ditularkan, tetapi penyakit yang diturunkan dan diwariskan," jelas dr Ekawaty.
Kemudian, faktor risiko lain bisa berasal dari lingkungan, yang kemudian dikenal dengan alergen.
Alergen bisa terdiri atas makanan, minuman, ataupun hal lain yang terhirup.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)