Breaking News:

Dokter Jelaskan Metode 'Eliminasi dan Provokasi' untuk Diagnosis Alergi pada Anak, Apa Itu?

Selain itu, diagnosis alergi bisa juga menggunakan tes darah dan kulit

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ekarista Rahmawati
Freepik.com
Ilustrasi anak alergi 

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis anak konsultan alergi dan imunologi, Ekawaty Yasinta Larope, menjelaskan cara melakukan diagnosis terhadap alergi.

Hal itu ia paparkan dalam program Ayo Sehat Kompas TV, yang tayang Kamis (3/6/2021).

Dikutip TribunHealth.com, dr Ekawaty menyebut diagnosis alergi memiliki proses yang harus dilewati.

"Diagnosis sebuah penyakit, itu ada tahapannya kan."

"Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang," jelasnya.

Dalam kasus alergi, maka perlu dilihat dulu penyebabnya.

Baca juga: Dok, Anak Saya Mengalami Ruam Popok, Apakah Jadi Tanda Alergi dan Kulit Sensitif?

Baca juga: Stres hingga Alergi Menjadi Penyebab Terjadinya Sariawan atau Stomatitis, Berikut Ulasan Dokter Gigi

Ilustrasi udang picu alergi
Ilustrasi udang picu alergi (Pixabay)

Ketika sudah ada dugaan alergi terhadap makanan tertentu, dokter akan melakukan sebuah tes.

Tes itu adalah tes eliminasi dan provokasi.

"Kalau misalnya ibunya bilang, dia kalau minum susu sapi dia akan mengalami merah-merah," ilustrasi dr Ekawaty.

Maka susu sapi akan dieleminasi terlebih dulu, dalam artian tidak dikonsumsi selama periode tertentu.

2 dari 2 halaman

"Biasanya dua sampai empat minggu kita pantang."

Baca juga: Stres hingga Alergi Menjadi Penyebab Terjadinya Sariawan atau Stomatitis, Berikut Ulasan Dokter Gigi

Baca juga: Belum Tentu Sinusitis, Dokter Sebut Hidung Mampet Bisa Terjadi karena Reaksi Alergi Biasa

Ilustrasi gatal akibat alergi
Ilustrasi gatal akibat alergi (Freepik)

"Lalu kita berikan lagi, kita provokasi, timbul gejala atau tidak."

"Kalau timbul gejala, ya kita boleh katakan kemungkinan dia meman alergi dengan protein susu sapi."

Selain itu ada juga pemeriksaan penunjang lain dengan melakukan tes alergi.

"Tes elargi yang diakui saat ini adalah tes dengan pengambilan darah, ataupun tes kulit."

"Jadi itu yang terbukti secara ilmiah."

Tes juga bermanfaat untuk menghindari pantangan yang berlebihan.

Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comAlergiEkawaty Yasinta Laropepencetus alergi Alprazolam
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved