TRIBUNHEALTH.COM - Alergi adalah suatu kondisi dimana terjadinya suatu reaksi pada tubuh akibat berinteraksi terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya.
Alergi memiliki banyak faktor pemicu, mulai dari alergi terhadap makanan, alergi dingin, hingga alergi tungau debu.
Alergi tungau debu disebut juga dengan Dust Mites Allergy merupakan suatu reaksi terhadap serangga kecil yang biasanya hidup di debu yang berada di rumah.
Timbulnya alergi debu yang kerap terjadi di rumah biasanya disebabkan karena tungau yang hidup dan menetap di kasur, bantal, sofa, karpet, dan kain lainnya yang berada di rumah.
Baca juga: Kenapa Alergi Setiap Orang Berbeda-Beda? Simak Penjelasan dari dr. Prasna Pramita

Seseorang yang mengalami alergi tungau debu biasanya akan mengalami reaksi alergi berupa demam, bersin, pilek, flu, mengi, hingga sesak napas.
Menurut penuturan dr. Prasna Pramita, Sp.PD-KAI, MARS, FINASIM, tungau ini adalah makhluk hidup yang sangat kecil ukurannya, sehingga tidak bisa dilihat dengan kasat mata dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi dan Imunologi, dr. Prasna Pramita, Sp.PD-KAI, MARS, FINASIM memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Kompas Tv Program Ayo Sehat.
Baca juga: Apakah Setiap Orang Membutuhkan Tes Alergi? Berikut Simak Jawaban dari dr. Prasna Pramita

dr. Prasna Pramita, Sp.PD-KAI, MARS, FINASIM, menjelaskan, tungau debu memakan sel-sel kulit mati manusia dan tungau tersebut berkembang biak di lingkungan yang lembab dan hangat.
"Makanan dari tungau adalah sel kulit mati kita bukan darah, jadi kalau kulit mati kita mengelupas itu adalah makanannya dan tungau senang berkontak dengan kita," jelas dr. Prasna.
"Saat kita sedang tidur, tungau tersebut mencari makanan di kulit kita, makanya waktu kita bangun tidur tubuh kita mulai muncul reaksi alergi seperti kulit gatal, kulit kemerahan, batuk, hingga pilek."
Baca juga: dr. Prasna Pramita Paparkan Beberapa Hal yang Dapat Dilakukan untuk Mengatasi Alergi

dr. Prasna menyampaikan, seseorang yang mengalami alergi tungau debu akan diberikan obat antihistamin.
Obat antihistamin adalah obat anti alergi yang mudah ditemukan dan banyak digunakan untuk meredakan alergi.
Cara kerja dari obat antihistamin ini adalah dengan melawan dan menetralkan reaksi histamin pada gejala alergi yang muncul.
Yang dimaksud dengan histamin adalah reaksi imun atau daya tahan tubuh. Ketika mengalami suatu alergi seperti alergi debu, sistem imun kita akan mengirim sinyal kepada sel mastosis (sel biang yang menyimpang histamin) untuk melepaskan histamin.
Histamin akan meningkatkan aliran darah pada bagian tubuh yang terkena alergen.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengetahui Alergi Terhadap Obat Tertentu? Simak Ulasan dr. Prasna Pramita Berikut

Selain itu, dr. Prasna memaparkan, seseorang yang memiliki alergi dianjurkan untuk melakukan vaksinasi influenza.
"Pada orang yang alergi, biasanya memang kita sarankan untuk melakukan vaksinasi influenza," terang dr. Prasna.
"Vaksin influenza bisa digunakan untuk penangkal supaya flu yang kita alami tidak terlalu berat."
Pasalnya pada orang alergi beberapa orang memiliki reaksi alergi berupa flu, dengan melakukan vaksinasi influenza diharapkan ketika reaksi alergi berupa flu muncul, flu tersebut tidak terlalu berat atau parah.
Baca juga: Orang dengan Kondisi Tertentu Bisa Alergi saat Konsumsi Mangga, Berisiko Anafilaksis

Untuk mencegah terjadinya alergi tungau debu sebaiknya menjauhi faktor pencetusnya yaitu menjauhi sumber dari debu tersebut.
Meskipun tungau debu tersebut tidak sepenuhnya dapat dihilangkan, namun alergi tersebut dapat diminimalisirkan dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar, terutama menjaga kebersihan kasur, bantal, sofa, dan kain-kain yang ada di rumah.
Rajin mengganti sprei, membersihkan tempat tidur, membersihkan sofa, dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan dari alergi tungau debu.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi dan Imunologi, dr. Prasna Pramita, Sp.PD-KAI, MARS, FINASIM dalam tayangan YouTube Kompas Tv Program Ayo Sehat pada 19 Juli 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)